Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Presidensi G20 Diharapkan Mampu Tutup Kesenjangan Keuangan Penanganan Pandemi

Presidensi G20 Diharapkan Mampu Tutup Kesenjangan Keuangan Penanganan Pandemi Opening Ceremony Presidensi G20 Indonesia 2022. ©2021 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) meminta Presidensi G20 dapat menutup financial gap atau kesenjangan finansial dalam penanganan pandemi dengan menyediakan dana sebesar USD23 miliar.

"Ini membutuhkan investasi USD23 miliar untuk akselerator tahun ini. Itu investasi yang mendesak dan krusial yang perlu ditangani oleh G20 di bawah kepemimpinan Indonesia di masa Presidensinya," kata Senior Advisor of the Director General World Health Organization (WHO) Bruce Aylward dalam Media Briefing bersama WHO di Nusa Dua, Bali, dikutip Antara, Jumat (10/12).

Aylward mengatakan, dana itu akan digunakan untuk menutup kesenjangan pembiayaan yang selama ini terjadi sehingga menyebabkan upaya pemulihan yang tidak merata antara negara berpenghasilan tinggi dan rendah.

Secara rinci, dana tersebut digunakan agar negara-negara berpenghasilan rendah di seluruh dunia mampu mendapatkan tingkat pengujian, tingkat vaksinasi dan tingkat pengobatan COVID-19 dengan standar yang cukup tinggi.

Hal itu harus diwujudkan mengingat saat ini kesenjangan penanganan pandemi terutama distribusi vaksin masih sangat terasa bagi negara berpenghasilan rendah.

Banyak negara berpenghasilan rendah yang memiliki tingkat vaksinasi di bawah 40 persen dari populasinya padahal arahan dari WHO vaksinasi dosis kedua harus mencapai 40 persen dari total penduduk akhir tahun ini.

"Negara-negara terlemah adalah tempat virus akan mengambil keuntungan untuk kembali menyebabkan masalah baru," ujarnya.

Menurut dia, pemulihan ekonomi tidak akan terjadi selama dunia masih memiliki kesenjangan dalam merespons dan menangani COVID-19. Tak hanya itu, dia menegaskan dunia tidak akan memiliki pertumbuhan berkelanjutan berjangka panjang tanpa memperbaiki kesenjangan dalam kapasitas mengelola COVID-19.

Dia percaya anggota G20 akan mampu menyediakan dana sebesar 23 miliar dolar AS itu mengingat negara-negara yang menjadi anggota memiliki kontribusi besar dalam perekonomian dunia.

"Kedengarannya seperti banyak uang USD23 miliar tapi itu lebih sedikit di negara berpenghasilan tinggi. Kami membutuhkan investasi internasional itu jika kami ingin mengelola krisis ini," katanya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Siap-Siap Orang Kaya Bakal Kena Pajak Baru, Tarifnya 2 Persen
Siap-Siap Orang Kaya Bakal Kena Pajak Baru, Tarifnya 2 Persen

OECD berencana mengeluarkan kebijakan pengenaan pajak kepada orang terkaya atau miliarder yang tarifnya 2 persen.

Baca Selengkapnya
Puan Angkat Isu Kelaparan Akibat Perang di Forum Parlemen G20
Puan Angkat Isu Kelaparan Akibat Perang di Forum Parlemen G20

Hal tersebut disampaikan Puan dalam G20 Parliamentary Speaker's Summit (P20) ke-10 di Brasil, Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya
Berkat Proposal Ini, Indonesia Dapat Kucuran Dana Rp385 Miliar dari Amerika
Berkat Proposal Ini, Indonesia Dapat Kucuran Dana Rp385 Miliar dari Amerika

Program pendanaan ini akan berlangsung dalam durasi tiga tahun.

Baca Selengkapnya
KTT G20 Brasil, Prabowo Desak Gencatan Senjata di Ukraina dan Gaza Segera Dilakukan
KTT G20 Brasil, Prabowo Desak Gencatan Senjata di Ukraina dan Gaza Segera Dilakukan

Prabowo mengatakan bahwa permasalahan ekonomi tak dapat dipisahkan dari urusan geopolitik, termasuk konflik yang sedang berlangsung.

Baca Selengkapnya
Momen Akrab Prabowo dan Erdogan di KTT G20 Brasil, Tangannya Sampai Digenggam Erat
Momen Akrab Prabowo dan Erdogan di KTT G20 Brasil, Tangannya Sampai Digenggam Erat

Prabowo terlihat duduk di samping Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan.

Baca Selengkapnya
KTT G20 Brasil, Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Transisi Energi
KTT G20 Brasil, Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Transisi Energi

Prabowo menekankan pentingnya tindakan kolektif dari anggota G20 untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam mengatasi dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Menteri HAM Natalius Pigai Ingin Anggarannya di Atas Rp20 Triliun
Menteri HAM Natalius Pigai Ingin Anggarannya di Atas Rp20 Triliun

Natalius Pigai menyoroti anggaran Kementerian HAM yang hanya mendapatkan jatah Rp64 miliar.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Buka Suara Tanggapi Curhatan Prabowo Anggaran Kemhan Disunat Sri Mulyani
Kemenkeu Buka Suara Tanggapi Curhatan Prabowo Anggaran Kemhan Disunat Sri Mulyani

Pernyataan Prabowo tersebut merespon pertanyaan Ganjar Pranowo saat Debat Capres KPU Minggu (9/1) malam.

Baca Selengkapnya
Wamenkeu: Perubahan Iklim Tak Lepas dari Peranan Sektor Keuangan
Wamenkeu: Perubahan Iklim Tak Lepas dari Peranan Sektor Keuangan

Pemerintah menargetkan net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih pada tahun 2060 mendatang.

Baca Selengkapnya
Prabowo Bakal Dorong Perdamaian Dunia di Forum KTT G20 Brasil
Prabowo Bakal Dorong Perdamaian Dunia di Forum KTT G20 Brasil

Prabowo didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan putranya Aditya Hediprasetyo.

Baca Selengkapnya
Menteri KKP Ajak Dunia Dukung Pengelolaan Perairan Berkelanjutan
Menteri KKP Ajak Dunia Dukung Pengelolaan Perairan Berkelanjutan

Kesenjangan pendanaan menjadi salah satu persoalan mencapai pembangunan berkelanjutan di sektor kelautan (SDGs 14).

Baca Selengkapnya
Pimpinan DPR Respons Menteri HAM Minta Anggaran Rp20 Triliun: Selama Masuk Akal Bisa Dipenuhi
Pimpinan DPR Respons Menteri HAM Minta Anggaran Rp20 Triliun: Selama Masuk Akal Bisa Dipenuhi

Sebelumnya, Menteri HAM Natalius Pigai meminta penambahan anggaran untuk kementeriannya.

Baca Selengkapnya