Presidensi G20 Indonesia Disebut Berbeda dari Negara Lain, Kok Bisa?
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri menilai bahwa Presidensi G20 Indonesia memiliki corak tersendiri jika dibandingkan dengan sebelumnya. Khususnya pada bahasan inti dalam gelaran tersebut.
Dia melihat, bahasan dalam forum G20 kerap menyinggung isu-isu aktual global. Misalnya, kali ini yang membahas tiga agenda prioritas. Yakni, arsitektur kesehatan global, transformasi digital, serta transisi energi. Ketiganya merespons kondisi global saat ini.
Bahkan ditambah dengan bahasan mengenai respons dunia terhadap memanasnya geopolitik beserta dampaknya.
-
Apa yang dibahas Kemnaker dengan 3 lembaga internasional? Mengingat setiap daerah memiliki permasalahan ketenagakerjaan yang berbeda-beda, sehingga kebutuhan SDM aparatur ketenagakerjaan akan berbeda-beda pula baik secara komposisi, kuantitas, maupun kualitas.
-
Apa saja tema yang diangkat? Ceramah Islam berbagai tema di bawah ini bisa dicontoh dan dijadikan inspirasi jika Anda ditunjuk mengisi sebuah acara.
-
Apa fokus utama KEMENDAG di pertemuan Konsultasi ke-26 AEM Plus Three? Upaya memperkuat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diangkat dalam pertemuan Konsultasi ke-26 AEM Plus Three (ASEAN Economic Ministers/AEM Meeting Plus Three).
-
Kenapa Menko Perekonomian ikut ke KTT G20? Menko Airlangga menegaskan, Pemerintah Indonesia membawa misi besar dalam agenda KTT G20. Salah satunya untuk memperkuat kerja sama di bidang perekonomian.
-
Apa fokus utama kemendag di pertemuan AEM Plus Three? Upaya memperkuat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diangkat dalam pertemuan Konsultasi ke-26 AEM Plus Three (ASEAN Economic Ministers/AEM Meeting Plus Three).
-
Apa yang dibawa Menko Perekonomian ke KTT G20? Menko Airlangga menegaskan, Pemerintah Indonesia membawa misi besar dalam agenda KTT G20. Salah satunya untuk memperkuat kerja sama di bidang perekonomian.
"Itu cukup berbeda dengan agenda-agenda G20 tahun sebelumnya, kenapa? Karena agenda-agenda yang Indonesia angkat itu lebih to the point, mengena ke kondisi yang dirasakan selama 2,5 tahun," kata dia dalam Inspirato Sharing Session Liputan6.com bertajuk Sherpa Track G20: Mampukah Percepat Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Indonesia, Jumat (28/10).
Dari kacamatanya, forum G20 sering mendapat kritik karena agenda yang tak mencakup berbagai hal fokus. Sehingga dinilai menjadi tidak relevan dalam tahun berjalan forum tersebut.
"Misalnya di 2020, pandemi, butuh waktu bagi G20 pada saat itu di bawah Arab Saudi untuk ikut merespons secara tepat terhadap pandemi yang sedang berjalan," ungkapnya.
"Di sini di Indonesia sekarang ini dengan 3 prioritas, sangat menyentuh persoalan yang dihadapi terkait juga dengan pandemi yang kemarin kita masih terus lalui saat ini," tambah dia.
Bisa Hasilkan Hal Konkret
Pada kesempatan yang sama, Akademisi Universitas Gadjah Mada Eddy Junarsin menyebut kalau ada tantangan baru saat gelaran Presidensi G20 Indonesia. Yakni, proses transisi pandemi ke pasca pandemi.
Maka, isu pemulihan ekonomi pasca pandemi, ditambah isu konektivitas menjadi satu topik yang baik untuk dibahas. Kemudian, ketahanan ekonomi, ekonomi yang inklusif, dan ekonomi berkelanjutan juga jadi topik yang tak kalah penting.
"Dengan adanya Sherpa Track ini harapannya berbagai aspek seperti edukasi dan 11 Working Group dan 10 engagement group bisa hasilkan banyak hal," kata dia.
"Sherpa ini seperti pengantar untuk mencapai berbagai kesepakatan dan isu lain yang akan disampaikan di leaders declare," imbuhnya.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo hadir pada KTT G20 New Delhi pasca suksesnya pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN.
Baca SelengkapnyaIndonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 resmi dimulai hari ini, Kamis (7/9).
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mempunyai catatan jelang debat ketiga calon presiden-calon wakil presiden pada 7 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaBicara Tantangan Global, Anies Baswedan Selipkan Doa: Indonesia Mendunia Kita Amin-kan
Baca SelengkapnyaSepak terjang Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 layak mendapatkan apresiasi.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga menyingung soal perubahan iklim yang berdampak langsung ke Indonesia
Baca SelengkapnyaMeningkatnya fragmentasi ekonomi dan geopolitik yang bersumber tidak hanya dari konflik Rusia-Ukraina, namun juga tensi geopolitik antara China dan AS.
Baca SelengkapnyaBicara Isu Geopolitik, Anies Baswedan: ASEAN dulu Baru G20
Baca SelengkapnyaPrabowo didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan putranya Aditya Hediprasetyo.
Baca SelengkapnyaDebat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan geopolitik
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan perubahan iklim menjadi masalah pemerintah di seluruh dunia.
Baca Selengkapnya