Primus minta Rp 20 M pemangkasan anggaran BUMN untuk staf ahli DPR
Merdeka.com - Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Primus Yustisio, meminta dan Rp 20 miliar kepada pemerintah dari alokasi pemangkasan anggaran Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dana Rp 20 miliar ini diminta dialokasikan untuk anggaran tenaga ahli DPR.
Sementara itu, anggota dari fraksi PAN ini meminta pemangkasan anggaran Kementerian BUMN dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016 bisa mencapai Rp 185 miliar.
Dalam RAPBNP 2016, pemotongan anggaran Kementerian BUMN diusulkan sebesar Rp 95,007 miliar. Dengan demikian, anggaran Kementerian BUMN yang semula sebesar Rp 345 miliar dalam APBN 2016 dipangkas menjadi hanya Rp 249,9 miliar.
-
Siapa saja yang berperan sebagai pahlawan? Fotografer dan sutradara video musik Yuda Julian membagikan karya indahnya dalam momen Hari Pahlawan 2023, mengabadikan sepuluh pejuang Indonesia.
-
Siapa yang bisa menjadi pemimpin? Kepemimpinan terdiri dari kombinasi antara kemampuan alami dan keterampilan yang bisa dikembangkan. Ada individu yang mungkin memiliki sifat-sifat bawaan yang mendukung kepemimpinan, seperti daya tarik pribadi dan kemampuan berkomunikasi yang efektif.
-
Siapa yang bisa jadi pemimpin? 'Pemimpin adalah penjual harapan.' – Napoleon Bonaparte
-
Siapa yang berprestasi gemilang? Niquita Juan telah menyelesaikan studinya di IFA Paris, Prancis. Ia meraih gelar wisuda pada tanggal 13 Juli 2023, namun kabar bahagia ini baru diumumkan oleh keluarga pada hari ini, Selasa (8/8). Setelah upacara wisuda, Niquita Juan kini memegang gelar Sarjana (S1) dalam bidang Bisnis Fashion dan Manajemen Prancis dan Eropa.
"Rp 20 miliar diberikan kepada tenaga ahli fraksi. Kalau Anda (Menkeu) bisa melakukan hal itu, Anda jadi pahlawan kami semua," ucap Primus di Komisi VI DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/6).
Primus menilai, pemotongan anggaran Kementerian BUMN sebesar Rp 95 miliar masih terbilang kecil. Penilaian Primus berpatokan pada penyerapan anggaran Kementerian BUMN selama kuartal I-2016 baru 15 persen atau Rp 50,67 miliar dari total pagu dalam APBN 2016 sebesar Rp 345 miliar.
Hal ini menjadi alasan Primus meminta pemangkasan anggaran Kementerian BUMN ditingkatkan menjadi Rp 185 miliar dalam RAPBN Perubahan 2016.
"Pemotongan Rp 95 miliar terlalu kecil, harusnya Rp 185 miliar, cukup kasih sekretariat, toh mereka punya partner BUMN yang mereka bina. Anggaran dipotong lebih 50 persen. Mereka tidak bekerja cukup cakap, ini jadi perhatian khusus," ucap Primus.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo yakin kebijakan ini bakal menghemat anggaran negara hingga Rp15 triliun.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Menteri HAM Natalius Pigai meminta penambahan anggaran untuk kementeriannya.
Baca SelengkapnyaDia mengancam bakal mencopot menteri yang kinerjanya buruk.
Baca SelengkapnyaPigai menjadi sorotan karena berharap anggaran Kementerian HAM ditambah dari Rp60 Miliar menjadi Rp20 Triliun.
Baca SelengkapnyaTambahan anggaran tersebut digunakan untuk mencapai target setoran dividen yang diminta pemerintah sebesar Rp90 triliun di 2025.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Menkeu menjelaskan, adanya pengurangan anggaran Kementerian dan Lembaga lantaran APBN diprioritaskan untuk pandemi covid-19.
Baca Selengkapnya"Tolonglah, ya, para menteri puasa dulu, puasanya 5 tahun. Kalau 5 tahun kita hemat USD 1,5 miliar dari perjalanan saja," tegas Prabowo
Baca SelengkapnyaTerdapat tujuh poin yang disampaikan dalam surat edaran efisiensi anggaran dinas tersebut.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Agus Subianto meminta Kementerian PANRB menaikkan tukin TNI.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya mengatakan Presiden Prabowo Subianto meminta kepada seluruh kepala daerah, untuk melakukan penghematan anggaran.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani meyakini pemerintahan Prabowo akan menjalankan tugas dengan baik.
Baca SelengkapnyaPuan mengatakan PDIP tetap mendukung jalannya pemerintahan Prabowo, meski tidak menempatkan kader di kabinet.
Baca Selengkapnya