Prinsip Sukses Miliarder Sekaligus Mantan Kandidat Presiden AS, Ross Perot

Merdeka.com - Ross Perot, seorang miliarder teknologi serta mantan kandidat presiden Amerika Serikat meninggal dunia pada Selasa (9/7) di kediamannya di Dallas pada usia 89 tahun, akibat leukemia yang di deritanya.

Perot menjadi seorang miliarder sukses setelah menjual mayoritas sahamnya kepada sejumlah perusahaan pemrosesan data yang dia dirikan, Electronic Data System ke General Motors seharga USD 2,5 miliar pada pertengahan 1950. Menurut laporan dari Majalah Forbes tahun 2019, total kekayaan pria itu mencapai USD 4,1 miliar atau setara Rp57 triliun.

Dia pernah mencalonkan diri sebagai Presiden AS dalam pemilu 1992 dan 1996. Sebelum itu, dia pernah berkarier di dunia militer sebelum akhirnya banting stir menjadi pengusaha. Di bawah spanduk "United We Stand America," dia menghabiskan USD 65 juta untuk kampanye inovatif tentang dirinya dan ide-idenya jika kelak menjadi Presiden Amerika Serikat.

Sejumlah ucapan semasa hidup Ross Perot selalu dikenang. Salah satunya kiat sukses yang dia pegang sehingga menjadi miliarder sukses.

"Kebanyakan orang menyerah tepat ketika mereka akan mencapai kesuksesan. Mereka berhenti di garis akhir. Mereka menyerah pada menit terakhir pertandingan dengan satu kaki dari touchdown kemenangan."

Berikut adalah 3 prinsip Perot yang membantunya mencapai kesuksesan, dilansir CNBC Make It.

Uang bukan tujuan utama

Cara terbaik untuk menghasilkan uang, menurut Perot, adalah tidak menjadikannya tujuan utama Anda. Fokuslah untuk menjadi yang terbaik, dan kesuksesan finansial akan datang sebagai produk sampingan.

"Saya telah melihat orang-orang hebat terutama termotivasi untuk menghasilkan uang. Hampir tanpa kecuali, mereka gagal. Mereka melewatkan esensi nyata dari belajar melakukan sesuatu dengan baik, membangun sesuatu yang lebih baik daripada orang lain," kata Perot.

Prioritaskan keluarga daripada bisnis

Sementara kehidupan profesional Perot berbuah, dia belajar sejak dini untuk tidak membiarkannya mengambil alih hidupnya. Terlepas dari jadwalnya yang padat, Perot dan istrinya selalu mengutamakan keluarganya.

"Bisnis harus menjadi bagian utama dari hidup Anda, tetapi bukan seluruh hidup Anda. Jangan biarkan itu menjadi prioritas keluarga Anda. Secara berkala, lihat berapa malam setiap minggu Anda di rumah bersama anak-anak Anda, beri mereka perhatian penuh dan tidak terbagi."

Contoh kepemimpinan dari Pramuka

Perot mengatakan semua sosok pemimpin yang dia butuhkan untuk membangun bisnisnya dan mencalonkan diri sebagai presiden, dia pelajari ketika masih menjadi seorang Pramuka. Meski The Boy Scouts of America memiliki kontroversi, namun kelompok itu mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, kepercayaan, kebaikan, keberanian, dan sifat membantu.

"Para pemimpin harus membangun semangat saling percaya yang tinggi di antara bawahan dengan rekan-rekan dan atasan mereka," tulisnya.

Praktikkan prinsip-prinsip ini, dan peluang Anda untuk menjadi sukses dalam bisnis dan kehidupan akan meningkat secara dramatis.