Pro kontra Jokowi hadirkan mobil nasional rasa Malaysia
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo seolah tidak kapok mewujudkan mobil nasional Indonesia. Usai gagal dengan melejitkan Esemka saat masih menjabat Walikota Solo, kini sebagai presiden, Jokowi kembali berambisi menghadirkan mobil nasional dengan menggandeng pabrikan mobil asal Malaysia, Proton.
Adalah Mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono melalui bendera PT Adiperkasa Citra Lestari, menjalin kerja sama dengan perusahaan otomotif Malaysia Proton Holdings Berhad untuk mengembangkan mobil nasional di Indonesia.
Dilansir dari laman abcnews.com, Jumat (6/2), Proton bersama PT Adiperkasa Citra Lestari akan melakukan studi kelaikan atau feasibility study dan peluang kerja sama dalam mewujudkan mobil nasional.
-
Kenapa industri otomotif penting bagi Indonesia? Industri otomotif Indonesia adalah sektor manufaktur strategis bagi ekonomi nasional sejak 1970-an.
-
Bagaimana cara Presiden Soeharto membangun Industri Otomotif? Dengan kebijakan pro pada modal asing, Presiden Soeharto memilih industri otomotif sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional.
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengutamakan produk dalam negeri? Menurut Hendi, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan agar belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda mengutamakan Produk Dalam Negeri yakni sebesar 95 persen. Selain itu belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda sebanyak 40 persen wajib untuk mengutamakan UMKK.
-
Bagaimana Jokowi harap ekonomi Pohuwato berkembang? 'Semoga dengan adanya bandara ini ekonomi di Pohuwato bisa lebih berkembang lagi, muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi baru,' ucap Jokowi.
-
Apa yang diresmikan Jokowi? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5).
Bos Proton Mahathir Mohamad mengatakan studi kelaikan diperkirakan selesai dalam enam bulan ke depan. Sektor otomotif Indonesia diakui menjadi potensi pasar menggiurkan. Di mana data mencatat penjualan mobil di Indonesia tahun lalu mencapai lebih dari satu juta unit.
"Kita tertarik membuat joint venture (usaha patungan) dan menghasilkan mobil ASEAN," ujarnya.
Hendropriyono sendiri menegaskan proyek ini akan sangat bagus untuk perkembangan industri otomotif Indonesia dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia lokal melalui alih teknologi.
Rencana Presiden Joko Widodo mewujudkan mobil nasional langsung mendapat banyak kritikan dari dalam negeri. Bahkan, rencana Jokowi ini dinilai sesuatu yang muluk-muluk. Namun, tak sedikit juga mendukung rencana ini.
Lalu apa saja kritik dan dukungan untuk mobnas cita-cita Jokowi? Berikut merdeka.com akan merangkumnya.
Kecewa mobil nasional justru menggandeng asing
Wakil ketua DPR Taufik Kurniawan menyayangkan apabila pemerintah mengambil keputusan menggandeng Malaysia dalam mewujudkan mobil nasional. Dia menjelaskan, saat menjabat sebagai wali kota Solo Jokowi sangat mengaggumi produk dama negeri melalui mobil Esemka. Namun saat ini justru mendukung kerjasama dengan perusahaan asing."Kan ada Esemka, kenapa harus dengan Proton. Kalau harus ada assembling, kenapa harus Malaysia, kenapa kenapa enggak ke Jepang langsung. Sekarang kesepakatan yang ada itu saya melihat bussiness to bussiness, akan berbeda jika sudah jadi kesepakatan government to government," kata Taufik, di Warung Daun, Cikini, Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (7/2)Taufik menilai, Indonesia sendiri sebenarnya memiliki potensi besar untuk memajukan mobil nasional tanpa perlu bekerjasama dengan Malaysia. Apalagi menurutnya, hubungan Indonesia-Malaysia terkadang sering terjadi gesekan."Pesawat saja kita bisa buat dalam negeri, masak mobil tidak bisa. Sebenarnya tidak harus dengan Malaysia tapi negara-negara lain banyak lebih maju. Kita harus buru potensi dalam negeri," tegasnya.
Butuh investasi besar, lebih baik dana untuk swasembada pangan
Koordinator Tenaga Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi menilai ambisi Jokowi bakal sulit terealisasi. Pasalnya, nilai investasi untuk mewujudkan sebuah mobil nasional tidak kecil."Saya pikir enggak mesti jadi mobnas (mobil nasional)," ujar Sofjan kepada merdeka.com, Jakarta, Sabtu (7/2).Sofjan menambahkan besarnya nilai investasi untuk mobil nasional lebih baik dialokasikan ke sektor pangan sehingga swasembada pangan usungan Jokowi lebih cepat terwujud."Jangan berlebihan. Lebih baik konsentrasi saja, duitnya dipakai untuk jagung atau kebutuhan pangan lainnya," tuturnya.Pria yang juga menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ini menilai berbagai upaya untuk mewujudkan mobil nasional yang sudah dilakukan di dalam negeri saja satu per satu berguguran."Yang lain-lain saja rontok. Sekarang kita yang sulit banyak, komponennya, networkingnya, butuh investasi yang sangat besar, untuk spare part saja itu sudah mahal sekali," tandasnya.
Bukan mobil nasional yang dibutuhkan tapi transportasi massal
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berambisi membangun mobil nasional dengan menggandeng perusahaan mobil Malaysia, Proton. Namun, langkah Jokowi tersebut menuai berbagai kritik. Salah satunya datang dari Chairman Populi Center Nico Harjianto.Menurutnya, Jokowi sebaiknya memperbaiki transportasi publik ketimbang membangun mobil nasional. Terlebih, perusahaan Proton menurutnya adalah perusahaan yang mau bangkrut."Mobil nasional tidak menjadi prioritas bangsa. Prioritas bangsa adalah memperbaiki sistem transportasi publik, bukan membantu perusahaan yang mau bangkrut," kata Nico seusai mengikuti diskusi politik di Menteng, Jakarta, Sabtu (7/2).Nico pun berharap proyek yang dilakukan pemerintah sebaiknya murni ditangani pemerintah, bukan dengan dicampuradukkan dengan kepentingan segelintir elite yang hanya berorientasi untuk kepentingan bisnis."Terkait bisnis yang dilakukan pemerintah. Ini yang harus diwaspadai, bukan malah disandera oleh segelintir elite untuk kepentingan bisnis," kata dia.
Bangun infrastruktur terlebih dulu jika ingin wujudkan mobnas
Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sukur Nababan menegaskan, kehadiran mobnas perlu didukung rencana pembangunan infrastruktur. Terlepas jadi atau tidaknya kehadiran mobnas ini."Tanpa program Pak hendropriyono dengan Malaysia, itu memang harus ditambah infrastruktur jalan," kata Sukur di Tapanuli, Sabtu (7/2).Di samping itu, politisi PDIP itu juga meminta agar pemerintah lebih luas dalam pembangunan infrastruktur. Pasalnya, untuk memajukan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan akses yang baik."Infrastruktur itu jalan mendorong ekonomi," tegasnya.
Kesepakatan dijalin di saat tak tepat
Pengamat politik Effendi Gazali menilai kerjasama Indonesia membangun mobil nasional dengan perusahaan Malaysia, Proton tidak tepat, terlebih, saat ini hubungan Indonesia dengan Malaysia sedang panas terkait iklan yang menghina TKI."Sepertinya enggak pas ya, kerjasama dengan Proton ketika bangsa Indonesia baru tersakiti iklan 'fire your Indonesian maid' yang diganti dengan RoboVac itu. Jadi barang kali itu waktunya yang tidak pas," kata Effendi usai acara diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu (7/2).
Proton sudah teruji ciptakan mobil nasional
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menggandeng perusahaan pabrikan mobil Proton asal Malaysia. Kadin menilai Malaysia satu-satunya negara anggota ASEAN yang sudah mampu memproduksi mobil nasional (mobnas).Hal itu diungkapkan Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto (SBS). "Karena secara jujur harus diakui bahwa satu-satunya negara di ASEAN yang mampu membangun mobil nasional murni milik nasional adalah Malaysia," ujar Suryo kepada merdeka.com, Sabtu (7/2).Suryo beranggapan Proton termasuk salah satu perusahaan yang berani memproduksi mobil nasional, hal itu tak lepas dari sang empunya yakni mantan PM Malaysia Mahatir Mohammad. "Itu memerlukan visi dan komitmen berani dari seorang pemimpin visioner seperti yang dilakukan oleh Dr. Mahathir," tuturnya.Untuk itu, lantaran latar belakang Indonesia yang notabenenya satu rumpun dengan Malaysia mampu mendukung keberadaan Proton di dalam negeri. "Oleh karenanya kita sebagai sesama negara ASEAN dan serumpun wajib mendukung agar Proton bisa sukses di Indonesia," ucapnya.
Produk Proton sudah dikenal luas masyarakat Indonesia
Kementerian Perindustrian mendukung langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggandeng pabrikan mobil Proton asal Malaysia mewujudkan mimpi membuat mobil nasional. Pasalnya, Kemenperin menilai produk dari Proton sendiri sudah dikenal masyarakat nasional sehingga mobil nasional nantinya relatif bisa diterima."Mobil proton juga selama ini sudah beredar di Indonesia," ujar Plt Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), kepada merdeka.com, Sabtu (7/2).Lantaran sudah digunakan di dalam negeri, Panggah menilai jika produk hasil produksi Proton sudah tidak diragukan lagi."Dari sisi produk mestinya tidak masalah karena sebelum diluncurkan ke pasar tentu harus memenuhi prosedure yang berlaku yaitu melalui tahap Tanda Pendaftaran Type (TPT) yang dikeluarkna kemenperin dan Uji Type oleh Kemenhub," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Realisasi mobil nasional Indonesia kerap digarap serius oleh pemerintah. Yuk simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto, mengaku ingin meningkatkan industri manufaktur dalam negeri.
Baca SelengkapnyaMirip Jokowi, Prabowo Juga Kampanye Ingin Bangun Mobil Nasional
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto berkeinginan agar mobil maung yang diproduksi oleh PT Pindad dijadikan sebagai kendaraan resmi untuk keperluan kenegaraan.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, mengungkapkan rencananya membangun dan produksi mobil nasional, mobil buatan Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi optimistis pembangunan industri kendaraan listrik dari hulu ke hilir akan membuat investor berbondong-bondong investasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPro dan kontra terkait insentif mobil hybrid tak berhenti. Ini komentar Hyundai!
Baca SelengkapnyaPihak Toyota Astra Motor buka suara terkait Insentif mobil hybrid.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden Prabowo Subianto menegaskan kembali keinginannya membangun mobil buatan Indonesia alias mobil nasional.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengklaim gagasan KIM sudah benar-benar dipelajari termasuk yang terbaik dari Jokowi
Baca SelengkapnyaHal itu diungkapkan Jokowi saat meninjau pameran kendaraan listrik di Jiexpo Kemayoran.
Baca Selengkapnya