Produk Alat Kesehatan Indonesia Hanya Kuasai 31 Persen Pasar
Merdeka.com - Direktur Utama PT Indofarma Tbk, Arief Pramuhanto mengatakan, produksi alat kesehatan (alkes) domestik baru menguasai 31 persen dari total pasar di Indonesia. Kondisi tersebut menandakan investasi alkes masih menarik ke depan. Hal ini juga didukung dengan belanja alkes buatan dalam negeri yang dialokasikan pemerintah sebesar Rp 6,5 triliun.
"Sekali lagi, ini menjadi challenge buat kita semua. Bagaimana dalam negeri bisa melakukan substitusi impor sehingga bisa mengurangi ketergantungan impor khususnya di sektor alkes," ujar Arief dalam acara Investor Daily Summit (IDS), Kamis (15/7).
Nilai pasar alkes di Indonesia pada 2020, kata Arief, meningkat menjadi Rp 84,59 triliun, dibandingkan tahun 2016 mencapai Rp 65,9 triliun. Tren positif tersebut merupakan kontribusi dari tingginya permintaan masyarakat terhadap produk-produk alat kesehatan, khususnya berkaitan dengan pandemi Covid-19.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Bagaimana Toyota dominasi pasar otomotif Indonesia? Selain model Kijang, Toyota mampu mendominasi pasar Indonesia berkat model populer lainnya, seperti Avanza, Veloz, Rush, Agya, Calya, Yaris, hingga Fortuner.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Bagaimana UMKM Purwakarta ini sukses menembus pasar internasional? Tekun berusaha Ternyata rahasia pertama dari usaha panganan yang dibuat warga bernama Cucu Nengsih ini adalah tekun dalam berusaha.Ia konsisten untuk menjual produk pastel mini, dengan memperhatikan kemasan penyajian dan kualitas produk.
"Jadi kalau kita lihat pengalaman di 2020 saat mulai pandemi, bed occupancy rate untuk yang sakit normal atau non- covid turun sekitar 65-70 persen. Akibatnya, permintaan terhadap obat turun. Sedangkan produk farma yang terkait dengan pandemi Covid-19 naik luar biasa," katanya.
Selanjutnya
Fenomena yang berbeda terjadi pada sisi alkes. Di mana terjadi ketimpangan, karena impornya lima kali lebih besar atau mencapai Rp 12,5 triliun, dibandingkan pembelian alkes buatan dalam negeri sebesar Rp 2,9 triliun. Dengan demikian, impor alkes masih menjadi tantangan agar dapat diturunkan minimum pada level substitusi.
"Paling tidak, kita bisa menjadi minimum substitusi impor dulu. Kita tidak usah ngomongin terlalu jauh, paling tidak produk-produk yang impor ini, kita bisa buat produk yang sama sehingga bisa dilakukan substitusi,” jelas Arief.
Arief menjelaskan dari sisi farma, sebanyak 1.809 item obat yang tercatat di e-katalog, tinggal 56 jenis obat yang belum diproduksi dalam negeri. Artinya, sebesar 97 persen obat kini sudah bisa diproduksi dalam negeri, walaupun 90 persen bahan bakunya masih berasal dari luar negeri.
Salah satu cara menekan ketergantungan terhadap bahan baku obat dari luar negeri yaitu melalui pengembangan obat herbal. Sebab, bahan baku herbal di Indonesia sangat melimpah.
"Jika jumlah industri fitofarmaka diperbanyak tentu pasokan bahan bakunya lebih aman karena berasal dari Indonesia atau lebih dikenal dengan sebutan obat modern asli Indonesia," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenperin mencatat angka perusahaan alat kesehatan dalam negeri mencapai 1.199.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, alat kesehatan di Indonesia masih didominasi impor.
Baca SelengkapnyaIndustri asuransi berperan mengakumulasi sumber-sumber pendapatan yang ada dalam masyarakat
Baca SelengkapnyaDengan keberadaan produk alat kesehatan buatan dalam negeri nantinya bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaTerdapat sekitar 700 merek franchise asing yang beroperasi di tanah air, jauh mengungguli jumlah franchise lokal yang hanya sekitar 130 merek.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaLiterasi pada sektor perasuransian hanya sebesar 31,7 persen dan inklusi sebesar 16,6 persen. Pencapaian ini masih jauh di bawah sektor perbankan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca SelengkapnyaMenurut Putu, pengembangan dan inovasi produk diharapkan dapat mendorong hilirisasi rumput laut menjadi produk potensial tersebut.
Baca SelengkapnyaDukungan yang diberikan pemerintah kepada franchise lokal hanya pada tahap akhir, seperti pameran.
Baca SelengkapnyaASRIM mencatat, tingkat penjualan secara umum mengalami pertumbuhan sebesar 3,1 persen dari 2022 hingga 2023 secara year on year.
Baca Selengkapnya"Kita berencana menambah produsen komponen BBO yang berasal dari industri dalam negeri, karena saat ini kita masih bergantung pada import," kata Anies
Baca Selengkapnya