Produk lokal masih di bawah standar, kontraktor migas andalkan impor
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sejumlah alat eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi masih harus diimpor. Sebab, produk dalam negeri umumnya masih di bawah standar spesifikasi.
"Di migas itu yang paling banyak diimpor misalnya turbin dan kompresor yang besar, karena karakter barangnya. Spesifikasinya belum banyak diproduksi di dalam negeri," ujar Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja, Jakarta, Senin (29/2).
Atas dasar itu, menurutny, SKK Migas telah ditugaskan untuk terus meningkatkan penggunaan komponen lokal semaksimal mungkin.
-
BULOG mengimpor apa? Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton.
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Mengapa kegiatan hulu migas seringkali beririsan dengan LP2B? Sebab, pembangunan infrastruktur migas sering kali berada di area yang telah ditetapkan menjadi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Mengapa bejana gading diimpor? 'Temuan ini memperdalam pemahaman tentang periode Kalkolitik dan hubungan pertukaran budaya di kawasan kita dengan budaya tetangga dan budaya jauh,' kata para peneliti.
-
Apa saja yang diekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun. Wapres mengaku bersyukur karena sejauh ini sektor pertanian mampu membuktikan diri sebagai penopang ekonomi disaat pandemi serta memenuhi komoditas dalam negeri dan ekspor secara baik.
"Sekarang di SKK Migas pada waktu detail engineering proyek, sebanyak mungkin KKKS harus pakai dari produk lokal," jelas dia.
Menteri ESDM Sudirman Said menambahkan, keran impor juga masih terbuka lebar untuk komponen listrik. Semisal, isolator 500 Kilovolt.
"Itu sih karena karakter barangnya. Spesifikasinya belum banyak diproduksi di dalam negeri," ucap Sudirman.
Makanya, pemerintah mendorong investor asing membangun pabrik komponen listrik di Indonesia. Dengan begitu, komponen untuk jaringan transmisi listrik bisa sepenuhnya dipasok dari dalam negeri.
"Sekarang beberapa manufaktur sudah bangun pabrik di sini. Maka komponen untuk transmisi nanti bisa 100 persen Indonesia," ujarnya.
"Mereka kerja sama dengan pemilik modal di Indonesia. Pindah pabrik juga melibatkan tenaga kerja Indonesia."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaDiharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaMasalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaImpor LPG Indonesia masih menunjukkan tren kenaikan.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaProduksi pipa baja seamless untuk industri migas di dalam negeri, sudah mencapai 500.000 ton per tahun.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaSaid mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.
Baca SelengkapnyaPeningkatan permintaan yang signifikan ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan gas pipa dari ladang tua di wilayah Jawa Barat dan Sumatera.
Baca SelengkapnyaSKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri
Baca SelengkapnyaTren deindustrialisasi ditandai dengan kecenderungan pelaku usaha yang memiliki modal enggan untuk berinvestasi.
Baca Selengkapnya