Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Produk otomotif dan elektronik Korsel bebas masuk Indonesia

Produk otomotif dan elektronik Korsel bebas masuk Indonesia Supermarket. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Kemarin, rombongan pejabat bidang perekonomian melawat ke Korea Selatan untuk membahas penyelesaian perjanjian ekonomi komprehensif kedua negara (CEPA). Delegasi Indonesia yang diwakili Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Menteri Perindustrian MS Hidayat sepakat membuka pasar dalam negeri untuk produk-produk dari Negeri Ginseng.

Produk-produk Korsel akan dibebaskan masuk ke dalam negeri. Dua sektor yang akan mendapat prioritas, asal ada komitmen berinvestasi, adalah otomotif dan elektronik. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, usulan draf CEPA Indonesia akan dirampungkan segera dan dibahas bersama pemerintah Korsel.

"Rencana investasi akan diselesaikan nanti akhir Oktober, untuk menyelesaikan CEPA," ujar Gita di kantornya, Jakarta, Kamis (26/9).

Orang lain juga bertanya?

Sebagai gantinya, pemerintah meminta ada keleluasaan ekspor buat produk kelautan asal Indonesia. Gita mengatakan, ambisi Indonesia adalah memperbanyak ekspor produk ikan ke Korsel.

"Permintaan kita ke mereka terkait ekspor produk-produk ikan atau kelautan, karena mereka selama ini tertutup, mencoba melindungi petani dan nelayan dalam negerinya," ucapnya.

Tidak hanya itu, pemerintah juga ingin Korsel membebaskan ekspor produk hortikultura, khususnya buah-buahan. Terhadap permintaan itu, Gita mengklaim respons pemerintah Korea cukup positif atas permintaan Indonesia.

"Kelihatannya mereka bisa agak terbuka," ujarnya.

CEPA adalah perjanjian yang sudah dibicarakan sejak beberapa tahun terakhir oleh Indonesia dan Korsel. Tidak cuma perdagangan, kerja sama bilateral ini mencakup pula alih teknologi dan pelatihan sumber daya manusia.

Karenanya, Gita mengingatkan Korsel agar bersedia membuka lapangan kerja untuk buruh terampil asal Indonesia.

"Permintaan ketiga capacity building supaya orang Indonesia bisa belajar di sana, tapi juga siap bekerja di bidang profesional services, terutama pekerja yang skilled, bukan hanya yang un-skilled," paparnya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Untung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik
Untung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik

Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Bertemu Presiden Korsel, Jokowi Tagih lnvestasi Kendaraan Listrik USD 9,8 Miliar
Bertemu Presiden Korsel, Jokowi Tagih lnvestasi Kendaraan Listrik USD 9,8 Miliar

Jokowi pun turut mengapresiasi dukungan Republik Korea dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota pintar atau smart city.

Baca Selengkapnya
Terbitkan Aturan Baru, Pemerintah Resmi Bebaskan Pajak Kendaraan Listrik Impor
Terbitkan Aturan Baru, Pemerintah Resmi Bebaskan Pajak Kendaraan Listrik Impor

Ketentuan itu diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Wamendag Bertemu Menteri Perdagangan Korsel, Bahas Perizinan Bahan Baku Industri
Wamendag Bertemu Menteri Perdagangan Korsel, Bahas Perizinan Bahan Baku Industri

Dalam pertemuan itu, Jerry menyampaikan soal solusi terhadap proses perizinan bahan baku industri.

Baca Selengkapnya
Mendag Zulhas Iri Volume Perdagangan Korsel - Vietnam Lebih Tinggi dari RI
Mendag Zulhas Iri Volume Perdagangan Korsel - Vietnam Lebih Tinggi dari RI

Capaian volume perdagangan Korsel dan Vietnam yang mencapai hampir USD85 miliar. Sedangkan Ri-Korsel baru mencapai USD 24,5 miliar.

Baca Selengkapnya
Airlangga Minta Bantuan Korsel Lobi Amerika Serikat Buka Pasar untuk Kendaraan Listrik RI
Airlangga Minta Bantuan Korsel Lobi Amerika Serikat Buka Pasar untuk Kendaraan Listrik RI

Airlangga berharap Amerika Serikat bisa membuka pasar bagi produk hasil kolaborasi LG dan Hyundai.

Baca Selengkapnya
Daftar Barang Impor Bakal Diperketat Masuk Indonesia, Mulai dari Elektronik Sampai Mainan Anak
Daftar Barang Impor Bakal Diperketat Masuk Indonesia, Mulai dari Elektronik Sampai Mainan Anak

Presiden Jokowi juga telah menegaskan bahwa produk-produk yang dapat diproduksi dalam negeri sebaiknya tidak perlu diimpor.

Baca Selengkapnya
Kemendag Revisi Aturan soal Impor, 7 Kelompok Barang Ini Tak Perlu Lagi Pertimbangan Teknis Kemenperin
Kemendag Revisi Aturan soal Impor, 7 Kelompok Barang Ini Tak Perlu Lagi Pertimbangan Teknis Kemenperin

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 8 Tahun 2024 yang efektif berlaku per 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya
Tak Pandang Bulu, Produk Impor Membanjiri Pasar Domestik Bakal Kena Bea Masuk 200 Persen
Tak Pandang Bulu, Produk Impor Membanjiri Pasar Domestik Bakal Kena Bea Masuk 200 Persen

Pengenaan bea masuk hingga 200 persen ini juga telah dirundingkan langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Kalau Untungkan Ekonomi Kita, Why Not Indonesia Join BRICS?
Prabowo: Kalau Untungkan Ekonomi Kita, Why Not Indonesia Join BRICS?

Prabowo juga menyatakan keinginnya pada sebuah konsep perdagangan dunia yang adil.

Baca Selengkapnya
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Siapkan Program Restruktursasi Mesin untuk Industri Pengolahan Rumput Laut Dalam Negeri
Pemerintah Siapkan Program Restruktursasi Mesin untuk Industri Pengolahan Rumput Laut Dalam Negeri

Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan hilirisasi komoditas rumput laut melalui diversifikasi produk olahan rumput laut.

Baca Selengkapnya