Produk pembersih sepatu anak Semarang jajah pasar luar negeri
Merdeka.com - Seorang enterpreneur muda asal Semarang, Faris Juniarso (28), berhasil menjajah pasar luar negeri dengan produk pembersih sepatunya. Produk cairan pembersih segala jenis sepatu bermerek Andrrows itu sudah dikenal di Singapura, Malaysia dan Australia.
"Pertengahan tahun ini kita akan buka kantor distributor di Australia," kata Faris di Ambarukmo Plaza, Yogyakarta, Sabtu (7/2).
Usaha cairan pembersih sepatunya sudah dirintis sejak 2010. Usahanya dimulai dari gagasan Faris untuk membuat cairan pembersih untuk sepatu-sepatu koleksinya.
-
Sepatu lokal apa yang populer di Semarang? PATROBAS, merupakan salah satu brand sepatu lokal yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah.
-
Kenapa sepatu Ando diminati? Dengan harga mulai dari Rp150.000-an, kamu sudah bisa memiliki sepatu velcro yang cantik dengan gambar unicorn yang menggemaskan ini, yang akan membuat penampilan anak semakin menggemaskan.
-
Di mana produk-produk itu dijual? Sebuah studi baru mengungkapkan adanya ratusan produk kosmetik yang mengandung bahan terlarang. Pada hari Rabu, European Chemicals Agency (ECHA) merilis temuannya setelah menyelidiki hampir 4.500 produk kosmetik di 13 negara Eropa.
-
Apa yang ditawarkan oleh sepatu lokal? Tidak hanya karena harganya terjangkau, tetapi juga karena sepatu lokal menawarkan berbagai model yang modis dan sesuai dengan tren, menambahkan sentuhan gaya pada penampilan Anda.
-
Bagaimana cara mencuci sepatu putih dengan pemutih? Cara mencuci sepatu putih selanjutnya juga bisa menggunakan cairan pemutih baju. Bahan ini juga tak kalah efektif untuk mengangkat dan membersihkan sepatu putih. Bahan pemutih baju ini sangat cocok digunakan untuk membersihkan sepatu putih berbahan kain.
-
Produk lokal apa yang terkenal di dunia? Tak banyak yang tahu banyak produk-produk yang terkenal di dunia ternyata berasal dari Indonesia. Wajar saja, sebab produk tersebut umumnya menggunakan merek dengan bahasa asing.
"Ada cleaner di sini, tapi produk dari USA, harganya Rp 300.000-an. Mahal banget dan susah cari barangnya. Lalu saya mikir, bikin sendiri aja buat sepatu sendiri. Setelah itu mikir, ini bisa nih jadi usaha," ujarnya.
Peluang usaha itu terbesit di pikirannya ketika dia menyadari sepatu kini menjadi tren bagi anak muda khususnya laki-laki. "Sepatu itu kan sekarang jadi boy toys, bahkan dari anak SD sudah pakai sepatu mahal. Orang kantoran juga. Kita bisa bikin yang lebih berkualitas dan harganya bisa murah," jelasnya.
Mengangkat konsep pembersih kering dan tanpa bilas, dia pun mengawali bisnisnya. Dengan modal Rp 30 juta dari menggadaikan leasing BPKB mobil, dia mulai melakukan observasi dan membeli beberapa alat untuk produksi.
"Saya lihat Jason Markk (merek pembersih sepatu asal USA), bahannya ada coconut oil, jojoba oil dan lainnya ada juga bahan kimianya, kalau gitu saya harus bikin dengan bahan yang kualitasnya lebih bagus tanpa bahan kimia. Alami. Biar beda, kalau sama buat apa. Lagian noda di Indonesia iu lebih ngeri dari di luar negeri. Di sana paling debu, di kita ada lumpur, kuah opor, oli dan lainnya. Cairannya harus lebih ekstra juga," urainya.
Selama tiga tahun, mulai 2010, dia selalu gagal membuat resep untuk pembersih sepatunya itu. Sampai akhirnya pada 2013 dia mendapatkan ramuan yang tepat. Sejak itulah pembersih sepatunya mulai dilirik oleh para pecinta sepatu.
"Tiga tahun mencoba gagal terus. Akhirnya dapat yang pas. Tanpa bahan kimia, tanpa perlu dibilas, tanpa perlu dijemur, cukup diangin-anginin, dilap," tandasnya.
Saat ini produk pembersih sepatunya itu sudah menyebar di sepuluh kota besar di Indonesia, antara lain di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Depok, Lampung, Bali, Semarang dan lainnya. Dia pun menggaet beberapa jasa cuci sepatu untuk menggunakan produknya.
"Toko-toko sepatu terkenal kita tawari untuk jual produk kita. Sampai sekarang omzet sampai Rp 40 juta per bulannya," ungkapnya. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wajar saja, sebab produk tersebut umumnya menggunakan merek dengan bahasa asing.
Baca SelengkapnyaDirektur Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan produk unggulannya telah masuk ke 15 negara.
Baca SelengkapnyaSido Muncul memperluas penjualan produk produk Tolak Angin ke luar negeri, salah satu tujuan ekspor selanjutnya adalah Uni Emirat Arab.
Baca SelengkapnyaTemuan dan hasil inovasi sejumlah warga negara Indonesia ini mendapatkan pengakuan ilmiah di kancah internasional.
Baca SelengkapnyaTercatat, sebanyak 20.000 pasang sepatu dari koleksi ‘Nusantara’ ludes terjual dalam waktu singkat di platform Shopee.
Baca SelengkapnyaTiga produknya berhasil tembus pasar di negara-negara ASEAN seperti kopi luwak, sambal honje sampai radio kayu antik.
Baca SelengkapnyaIndustri Fesyen di Indonesia terus mengalami perkembangan yang pesat.
Baca SelengkapnyaUMKM Kupu Sutera dihadirkan dalam PRS BRI Pandaan 2023 sebagai momentum dalam memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaPT Sukses Komerindo melepas ekspor perdana sarung tangan ke Australia
Baca SelengkapnyaPasar handuk saat itu didominasi produk tanpa merek atau produk impor kelas atas.
Baca SelengkapnyaJika kualitas produk yang dijual disenangi masyarakat global, ekspansi membangun bisnis di luar negeri bukan hanya cita-cita.
Baca SelengkapnyaMungkin masih banyak orang yang mengira jika Sepatu Bata asli indonesia. Padahal, sepatu ini berasal dari Czechoslovakia atau sekarang Republik Ceko.
Baca Selengkapnya