Produksi Baja Ringan, Krakatau Steel Manfaatkan Pabrik Pihak Ketiga
Merdeka.com - PT Krakatau Steel (KS) meluncurkan produk baja ringan yang ditandai dengan pengiriman perdana ke Mojokerto, Jawa Timur, guna memperkuat hilirisasi. Dalam memproduksi baja ringan, Krakatau Steel tidak melakukan investasi pabrik baru.
Krakatau Steel memanfaatkan pabrik-pabrik milik pihak ketiga yang utilisasinya masih rendah dengan menggunakan bahan baku Krakatau Steel. "Hilirisasi yang dilakukan Krakatau Steel memiliki keunikan," kata Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, seperti dikutip dari Antara di Jakarta, Senin (20/7).
Bisnis model ini, lanjut Silmy, merupakan terobosan baru untuk meminimalkan biaya investasi dan Krakatau Steel dapat langsung menghasilkan produk baru. Pengiriman perdana tersebut dilakukan dengan jumlah pengiriman total 10.000 batang produk rangka atap kanal C dan reng asimetris.
-
Apa yang dihasilkan oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC)? PT KPC adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan dan pemasaran batubara untuk pelanggan industri baik pasar ekspor maupun domestik.
-
Apa yang KLHK terima dari PT Mitra Stania Prima? Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menerima serah terima lahan seluas 27 hektar hasil rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) di Kabupaten Bangka Tengah.
-
Dimana Slamet Sarojo membangun pabrik pertama? Hingga sekitar tahun 1959, Slamet membangun pabri sirlak (campuran plitir kayu), di bawah PT Eka Djaja di Semarang.
-
Siapa yang meluncurkan Bursa Karbon Indonesia? Bursa Karbon Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada Selasa (29/09) lalu.
-
Di mana pusat produksi besi di Nusantara? Salah satu sentra besi di Kepulauan Nusantara itu berada di Luwu dan Banggai. Kini tempat itu masuk Provinsi Sulawesi Tenggara dan berada di pantai timur Pulau Sulawesi.
-
Dimana KA Putri Deli tabrak truk? Insiden kecelakaan antara KA Putri Deli dengan truk tronton pada Selasa (19/3) malam itu diduga akibat sang sopir truk nekat terobos palang pintu di perlintasan terjaga (JPL Nomor 31) Km. 44+300 antara Stasiun Perbaungan dan Stasiun Lidah Tanah.
Menurut Silmy, program hilirisasi menjadi strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah produk Krakatau Steel dan optimalisasi industri dalam negeri.
Silmy menambahkan Krakatau Steel mengedepankan semangat sharing economy yang saat ini sedang tren di dunia usaha, seperti misalnya Uber dan Grab. Krakatau Steel akan mengisi pabrik-pabrik baja yang belum optimal utilisasinya agar naik dan dapat bersaing dengan produk impor.
Peningkatan utilisasi pabrik baja hilir akan menjadi hal yang positif untuk industri baja dalam negeri khususnya dalam rangka mengurangi impor produk baja yang tiga tahun terakhir sangat tinggi.
Produk Baja Ringan
Krakatau Steel dan PT Kepuh Kencana Arum menginisiasi untuk bersinergi memproduksi baja ringan berupa Kanal C dimensi tinggi 75 mm dan reng tinggi 3 mm serta roll sheet dengan berbagai ketebalan menggunakan bahan baku CRC dari Krakatau Steel. Produk baja ringan ini diproduksi dengan sistem mutu yang dimiliki oleh Krakatau Steel, sehingga dihasilkan produk yang sangat baik.
Direktur Utama Kepuh Kencana Arum, Henry Alvino mengatakan produk baja ringan Krakatau Steel berupa kanal C dan reng adalah komponen utama untuk membangun konstruksi rangka atap.
Sehingga, mengharuskan produk ini mempunyai standar baku lapisan aluminium zinc (AZ) 100 dan G 550 yang sangat berpengaruh terhadap keawetan dan kekuatan produk saat terpasang. Produk ini dapat digunakan untuk berbagai aplikasi konstruksi bangunan seperti rumah, gedung, gudang, dan sebagainya.
Dengan jaminan ukuran dan bentuk yang presisi, masyarakat dapat menggunakan produk baja ringan Krakatau Steel yang berkualitas untuk konstruksi rangka atap.
Sebagai target awal, baja ringan Krakatau Steel akan dipasarkan di seluruh pulau Jawa dan Bali. Selanjutnya, akan merambah hingga ke pelosok wilayah nusantara.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hendrik mengharapkan dengan beroperasinya pabrik seamless tersebut akan menghemat devisa negara sebesar Rp15 triliun.
Baca SelengkapnyaHIPMI minta Prabowo dan Gibran tidak melupakan industri baja untuk dikembangkan.
Baca SelengkapnyaPipa baja yang diproduksi oleh PT Krakatau Pipe Industries dengan bahan baku baja hot rolled coil (HRC) dari Krakatau Steel.
Baca SelengkapnyaPermintaan baja global diperkirakan meningkat 30 persen pada tahun 2050.
Baca SelengkapnyaPabrik ini dapat memangkas kebutuhan impor dan menekan harga di pasar domestik.
Baca SelengkapnyaKebijakan hilirisasi di Indonesia tetap menarik bagi investor asing.
Baca SelengkapnyaIni sekaligus sebagai bentuk upaya menyelesaian masalah kekurangan tenaga kerja dan sebagai persiapan untuk menghadapi investasi tahap dua.
Baca SelengkapnyaKeberadaan KEK Setangga ditujukan untuk mempercepat penciptaan lapangan kerja dan pembangunan perekonomian di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan dalam rangka hilirisasi hasil bumi.
Baca SelengkapnyaPembangunan smelter ini merupakan usaha pemerintah untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara industri.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana mengurangi konsumsi batubara secara bertahap dan mengalihkan penggunaan batubara menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaSmelter Nikel Matte PT MMP dibangun di atas lahan seluas 22,75 ha di lokasi Site Kariangau, Balikpapan Barat.
Baca Selengkapnya