Produksi Beras Melimpah, Pemerintah Pastikan Stok Aman Saat Nataru
Merdeka.com - Kementerian Pertanian memastikan stok beras aman menghadapi perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Bahkan, sampai masuk musim panen 2022 stok beras dalam kondisi masih mencukupi.
"Produksi beras nasional kita tahun ini mengalami peningkatan dari tahun lalu, jadi kita tidak perlu khawatir kekurangan stok," ujar Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan Kementerian Pertanian, Risfaheri, Jakarta, Jumat (24/12).
Berdasarkan data KSA BPS produksi beras tahun 2021 ini mencapai 31,68 juta ton meningkat 0,35 juta ton dari produksi beras tahun 2020 sebesar 31,33 juta ton, dengan surplus pada tahun berjalan sampai dengan Desember mencapai 1,65 juta ton.
-
Kapan Kementan memastikan stok beras aman? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan kebutuhan beras pada bulan Maret, April dan Mei mendatang dalam kondisi aman.
-
Kenapa Kementan yakin produksi beras tahun 2023 aman? 'Jadi saya sangat yakin dengan angka produksi ini bahkan kita tidak perlu impor. Kenapa? Karena angka konsumsi beras kita hanya 25,45 juta ton yang artinya kita masih punya surplus 2,43 juta ton,' sambungnya.
-
Siapa yang menegaskan produksi beras di tahun 2023 aman? Komisi IV DPR RI dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) kompak menegaskan produksi dan ketersediaan beras di tahun 2023 ini aman yakni mampu mencukupi kebutuhan nasional.
-
Siapa yang jamin stok beras aman? Jokowi mengatakan pemerintah akan menyiapkan stok beras di pasar agar tak mengalami kelangkaan. 'Ya semua stok siapkan. Setiap tahun udah rutinitas yang selalu kita jaga terus,' kata Jokowi di GOR Basket Bekasi Jawa Barat, Jumat (16/2).
-
Bagaimana Kementan menjaga ketersediaan beras? Sebagai contoh, bulan Agustus ini masih memiliki lahan panen sekitar 850 ribu hektare. Bahkan lahan tersebut masih akan bertambah pada Bulan September selanjutnya.
-
Dimana Kementan memastikan ketersediaan beras? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan kebutuhan beras pada bulan Maret, April dan Mei mendatang dalam kondisi aman.
Bila ditambahkan dengan stok awal tahun 2021 (carry over tahun 2020) yang mencapai 7,32 ton sesuai perhitungan Badan Ketahanan Pangan, maka total surplus beras tahun ini yang berasal dari surplus tahun berjalan dan carry over tahun 2020 dapat memenuhi kebutuhan beras minimal tiga bulan ke depan karena kebutuhan beras hanya sekitar 2,5 juta ton per bulan.
BPS memprediksi produksi-konsumsi pada bulan Januari 2022 masih negatif, sedangkan produksi-konsumsi bulan Februari 2022 sudah surplus. Perkiraan produksi beras dalam negeri pada bulan Jan-Feb 2022 sekitar 3,4 juta ton.
"Artinya surplus kita pada tahun sebelumnya sangat lebih dari cukup untuk menutup kekurangan produksi pada bulan Januari 2022,” ungkap Risfaheri.
Berdasarkan data Monitoring Stok (Simonstok) Badan Ketahanan Pangan hingga Minggu kedua Desember 2021, stok beras diperkirakan mencapai 7,5 juta ton dengan rincian stok di Bulog 1,1 juta ton, rumah tangga 4 juta ton, penggilingan 1,3 juta ton, pedagang 723 ribu ton, PIBC 32 ribu ton, horeka 323 ribu ton, dan di Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) 12 ribu ton.
Terkait dinamika harga beras, harga rata-rata beras di tingkat penggilingan dan eceran diprediksikan masih stabil hingga bulan Desember 2021, dengan tren kenaikan 0,01 hingga 0,03 persen. Tren sedikit kenaikan pada akhir tahun sampai masuk musim panen memang biasa terjadi. Stabilnya harga beras tidak terlepas dari pengaruh kondisi stok beras nasional yang cukup dan aman.
"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir terhadap stok dan ketersediaan beras menjelang perayaan natal dan tahun baru ini," tegasnya.
Pedagang Sebut Stok Beras di Atas Batas Normal
Sementara itu pedagang beras di PIBC, Nellys mengatakan bahwa pasokan beras di PIBC aman. Dia menyebut stok beras di PIBC hari ini (23/12) sebesar 33 ribu ton, di atas kondisi stok normal 30 ribu ton.
"Pasokan beras ke PIBC saat ini aman, memang ada kenaikan permintaan untuk memenuhi pasokan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan bantuan PPKM dari Kemensos yang dilaksanakan bulan Desember ini," ujarnya.
Terhadap kenaikan permintaan ini, Plt. Kepala Badan Ketahanan Pangan, Sarwo Edhy yang dihubungi terpisah mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan agar kenaikan permintaan tersebut tidak berdampak pada terjadinya lonjakan harga yang drastis.
"Seperti arahan Pak Menteri Syahrul Yasin Limpo, kita terus berupaya melakukan pemantauan agar masyarakat dapat melaksanakan natal dan tahun baru dengan tenang dan aman," ungkapnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data KSA BPS ketersediaan beras periode Januari-Oktober 2023 ini mencapai 27,88 juta ton.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas bersama jajarannya guna membahas ketersediaan dan keterjangkauan beras nasional.
Baca SelengkapnyaStok yang dikuasai BULOG saat ini ada sebanyak 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaBerkat dukungan cuaca baik yang bakal mendongkrak tingkat produksi pertanian.
Baca SelengkapnyaZulhas meyakinkan ketersediaan beras saat ini cukup melimpah.
Baca SelengkapnyaMentan menyebut ketersediaan pangan saat ini dalam kondisi yang aman.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi blak-blakan soal bantuan pangan dan kelangkaan beras.
Baca SelengkapnyaBulog memastikan cadang beras pemerintah yang ada cukup untuk kebutuhan selama bulan Ramadan hingga lebaran.
Baca SelengkapnyaHarga beras sepekan terakhir melambung tinggi dari sebelumnya. Bahkan di sejumlah retail stoknya kosong.
Baca SelengkapnyaPer 19 Februari, stok beras secara nasional yang dikelola oleh Bulog total ada 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaPemerintah jamin harga dan stok pangan terjangkau jelang lebaran 2024
Baca Selengkapnya