Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Produksi Freeport anjlok usai aksi mogok kerja karyawannya

Produksi Freeport anjlok usai aksi mogok kerja karyawannya PT Freeport. REUTERS/Muhammad Yamin

Merdeka.com - Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan (PUK SP-KEP) SPSI PT Freeport Indonesia mengklaim produksi konsentrat perusahaan pertambangan Amerika Serikat di Kabupaten Mimika, Papua, mengalami penurunan drastis akibat aksi mogok para pekerjanya.

Anggota Tim Advokasi PUK SP-KEP SPSI PT Freeport Tri Puspita mengatakan aksi mogok ribuan karyawan sejak 1 Mei 2017 berpengaruh besar terhadap pencapaian target produksi konsentrat perusahaan.

"Kalau perusahaan mengklaim bahwa karyawan yang sekarang mogok hanya sekitar 1.000 sampai 2.000-an orang, pertanyaan kami mengapa produksi perusahaan sekarang tidak tercapai. Kenyataan saat ini cadangan konsentrat Freeport sudah menipis karena hanya mengandalkan stok file untuk dikirim ke pabrik pengolahan (pabrik pengolahan konsentrat PT Freeport berada di Mil 74 Tembagapura)," kata Tri dikutip Antara, Selasa (16/5).

Orang lain juga bertanya?

Dari laporan yang diterima SPSI, stok bahan baku dari tambang permukaan maupun tambang bawah tanah yang akan dikirim ke pabrik pengolahan biji di Mil 74 akan habis sama sekali dalam pekan ini.

"Kami rasa minggu ini sudah tidak bisa bergerak sama sekali. Kemungkinan perusahaan tidak bisa lagi berproduksi," ujar Tri.

Sesuai data SPSI, jumlah karyawan permanen Freeport yang kini ikut aksi mogok kerja bersama di Timika mencapai sekitar 7.000-an orang dari total sekitar 12.000-an karyawan permanen Freeport.

"Jika perusahaan mengklaim bahwa yang ikut mogok kerja hanya sekitar 2.000-an orang, berarti masih ada sekitar 9.000-an orang yang masih bekerja. Kalau demikian, tentu karyawan yang masih bekerja bisa mencapai target produksi, tapi kan ternyata tidak demikian," jelas Tri Puspita.

Menurutnya, aksi mogok kerja bersama karyawan PT Freeport yang didukung oleh 14 PUK SPSI perusahaan-perusahaan privatisasi dan kontraktor Freeport sangat mempengaruhi kinerja perusahaan itu dalam waktu satu bulan terakhir. Pihak Serikat Pekerja PT Freeport meminta Pemkab Mimika melalui Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Perumahan Rakyat setempat agar mengawasi ketat penerapan kebijakan outsourching dan magang yang dilakukan oleh manajemen PT Freeport selama karyawan mogok kerja.

"Padahal surat edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor 9 tahun 2013 sudah jelas mengatur bahwa setiap perusahaan khususnya pengguna tenaga kerja dan pemborongan kerja wajib melaporkan ke instansi ketenagakerjaan alur-alur mana saja yang bisa dioutsourchingkan," jelasnya.

Untuk diketahui, pemerintah memberikan izin eksport konsentrat terbatas ke PT Freeport Indonesia sejak 23 April 2017 hingga Februari 2018.

Terkait masalah pemogokan ribuan karyawan PT Freeport di Timika saat ini, manajemen perusahaan mengambil tindakan tegas berupa Pemutusan Hubungan Kerja/PHK bagi karyawan yang dianggap mangkir bekerja selama lima hari berturut-turut tanpa pemberitahuan.

Terhitung hingga Senin (15/5), Freeport telah mem-PHK sebanyak 840 orang karyawannya yang ikut dalam aksi mogok kerja. Manajemen PT Freeport berdalih bahwa 840 orang karyawan itu mengundurkan diri secara sukarela.

Executive Vice President Human Resources PT Freeport Achmad Didi Ardianto menegaskan bahwa sebanyak 840 karyawan tersebut telah menghadapi konsekuensi dan lebih banyak karyawan juga akan menghadapinya apabila mereka tidak segera menghubungi perusahaan.

"Konsekuensi ini bukanlah keputusan sewenang-wenang karena termuat dalam Pasal 27.10 Pedoman Hubungan Industrial dan sesuai dengan UU Ketenagakerjaan Indonesia. Dimana karyawan yang mangkir selama lima hari berturut-turut tanpa alasan, dan menolak kembali bekerja setelah menerima dua surat panggilan, akan dianggap mengundurkan diri secara sukarela dari perusahaan. Artinya, mereka tidak lagi menjadi karyawan Freeport dan akan menerima pembayaran akhir," jelas Didi.

Dalam kesempatan itu, manajemen PT Freeport memberi apresiasi kepada karyawan yang masih terus bekerja secara profesional dalam upaya meningkatkan produksi perusahaan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

"Dengan karyawan yang tetap bekerja dan yang kembali bekerja, kita akan tetap kuat dan kompak. Kita semua akan menang bersama. Mari tetap fokus pada produksi yang aman," pungkas Didi.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sidang Harvey Moeis, Saksi Ungkap PT Timah 'Garap' Wilayah Abu-Abu Secara Masif
Sidang Harvey Moeis, Saksi Ungkap PT Timah 'Garap' Wilayah Abu-Abu Secara Masif

Hasil kerja sama itu pun membuat aktivitas penambangan makin masif hingga akhirnya membuat negara rugi hingga Rp300 triliun.

Baca Selengkapnya
Badai PHK Menghantui, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bisa Jadi Solusi Sementara
Badai PHK Menghantui, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bisa Jadi Solusi Sementara

PHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Minta Freeport Bangun Smelter di Papua
Pemerintah Minta Freeport Bangun Smelter di Papua

Pembangunan smelter dan proses divestasi saham Freeport merupakan bagian dari program hilirisasi pemerintah, yang merupakan salah satu strategi investasi.

Baca Selengkapnya
Miris Nasib Buruh Nikel di Morowali
Miris Nasib Buruh Nikel di Morowali

Temuan Rasamala Hijau dan Trend Asia mengungkap mirisnya hidup buruh di Proyek Strategis Nasional.

Baca Selengkapnya
KSPI Sebut PHK Massal Buruh Pabrik di Jateng Dampak UU Cipta Kerja, Pj Gubernur Minta Tak Dibesar-besarkan
KSPI Sebut PHK Massal Buruh Pabrik di Jateng Dampak UU Cipta Kerja, Pj Gubernur Minta Tak Dibesar-besarkan

Pemprov Jawa Tengah mengklaim mengantisipasi agar tak lagi ada PHK massal ke depannya.

Baca Selengkapnya
Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik Meledak!
Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik Meledak!

Informasi yang dihimpun, peristiwa kebakaran tersebut terjadi pada Senin (14/10) sekitar pukul 17:45 WIB.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata Tutup: Mungkin Kalah Saing dengan Barang Baru
Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata Tutup: Mungkin Kalah Saing dengan Barang Baru

Jokowi juga menduga pabrik sepatu bata tutup karena kurang efisiensi.

Baca Selengkapnya
Marak Produk Impor Dijual Murah, Industri Petrokimia Hadapi Tantangan Besar
Marak Produk Impor Dijual Murah, Industri Petrokimia Hadapi Tantangan Besar

Potensi investasi senilai Rp437 triliun di sektor petrokimia juga terancam mandek akibat kekacauan pasar domestik.

Baca Selengkapnya
Cerita Serikat Pekerja Sritex Tetap Fokus Bekerja di Tengah Badai Pailit
Cerita Serikat Pekerja Sritex Tetap Fokus Bekerja di Tengah Badai Pailit

Bayang-bayang pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan kini menghantui puluhan ribu pekerja pabrik tekstil terbesar tanah air.

Baca Selengkapnya
Nestapa Warga Babel Terimbas Aksi Culas Harvey Moeis Cs, Jual Timah di Pinggir Jalan
Nestapa Warga Babel Terimbas Aksi Culas Harvey Moeis Cs, Jual Timah di Pinggir Jalan

Saksi yang hadir dalam persidangan pada Kamis, 12 September 2024 antara lain warga Keposang Toboali Kabupaten Bangka Selatan Suyatno alias Asui selaku pengepul

Baca Selengkapnya
Serikat Pekerja Desak Pimpinan PT ITSS Diproses Hukum Usai Ledakan Tungku Smelter Nikel
Serikat Pekerja Desak Pimpinan PT ITSS Diproses Hukum Usai Ledakan Tungku Smelter Nikel

Tungku Smelter Nikel PT ITSS terbakar pada Minggu (24/12) pagi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Targetkan Smelter Freeport Beroperasi 2024, Buka Perekrutan 20 Ribu Anak Muda Indonesia
Jokowi Targetkan Smelter Freeport Beroperasi 2024, Buka Perekrutan 20 Ribu Anak Muda Indonesia

Presiden Jokowi menargetkan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya