Produksi garam nasional hanya 4 persen dari target 3 juta ton
Merdeka.com - Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Brahmantya Satyamurti Poerwadi mengatakan saat ini produksi garam di Indonesia pada tahun lalu hanya mencapai empat persen.
"Produksi tahun 2016 hanya mencapai empat persen dari target, atau tepatnya 144.000 ton dari target 3 juta ton," kata Brahmantya di gedung KKP, Jakarta, Selasa (10/1).
Rendahnya produksi garam ini disebabkan siklus anomali cuaca (La Nina) yang menjadikan wilayah Indonesia kemarau basah sepanjang tahun lalu. "Garam sekarang 'puso' karena benar-benar kondisi alam. Koordinasi dengan pihak industri telah dilakukan. Intinya target swasembada garam harus ada dan harus ekstensifikasi lahan," katanya.
-
Kenapa kekeringan terjadi di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali.
-
Apa dampak dari kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali. Dalam dua bulan terakhir, mereka kesulitan air bersih.
-
Apa yang terjadi akibat dampak kemarau di Jateng? Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
-
Apa dampak musim kemarau di Jateng? Dampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.
-
Kapan puncak musim kemarau di Indonesia? Bulan Agustus menjadi puncak musim kemarau di Indonesia, yakni sebanyak 507 ZOM (72,53 %).
-
Di mana kekeringan terjadi di Jawa Tengah? Memasuki akhir bulan September, sejumlah daerah di Jateng mulai diguyur hujan. Walau begitu curahnya masih kecil dan belum bisa untuk mencukupi kebutuhan air warga yang daerahnya telah dilanda kekeringan sejak lama.
Sementara itu, Kasubdit Air Laut, Non Energi, dan Benda Muatan Kapal Tenggelam Zaki Mahasin mengatakan pemerintah tidak bisa lepas dari impor untuk memenuhi garam konsumsi Indonesia.
Zaki mengatakan izin impor dibuka hanya hingga April 2017 sebesar 226.000 ton. Kemudian sisanya dipenuhi dari hasil panen petani garam rakyat (lokal), yang mana perkiraannya panen pada Mei-Desember dan Agustus-September.
"Insya Allah bisa (setelah April menggunakan garam lokal) karena kemarin kita koordinasi dengan BMKG. Tahun lalu, kondisi karena curah hujan di atas rata-rata (jadi gagal panen). Data sampai Maret, dari BMKG udah mulai menunjukan normal. Kemarau April-Mei udah mulailah nanti," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena el nino membuat produksi beras nasional turun 2,05 persen.
Baca SelengkapnyaDampak El Nino akan menganggu komoditas tanaman utama, seperti gandum, jagung, beras, kedelai, dan sorgum.
Baca SelengkapnyaTeknologi yang dikembangkan berupa pengenalan cuaca, teknologi ulir filter (TUF) dan kristalisasi garam berbahan bakar briket rakyat.
Baca SelengkapnyaSebagian dari kebutuhan ini diharapkan dapat dipenuhi oleh PT Garam, yang memiliki stok sebanyak 300.000 ton.
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi tersebut, awalnya Kementan yang getol menolak untuk impor beras, akhirnya menyetujui. I
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaIndonesia per tahunnya butuh sekitar 4,5-4,7 juta ton garam farmasi.
Baca SelengkapnyaSejak memasuki bulan Agustus fenomena El Nino ini semakin kuat sehingga terjadi penurunan kapasitas di sumber-sumber air.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kebutuhan pangan sejalan dengan pertumbuhan laju penduduk.
Baca SelengkapnyaDinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas optimistis sebagian besar tanaman padi di wilayahnya selamat dari kekeringan.
Baca SelengkapnyaEl Nino adalah fenomena global yang terjadi hampir di seluruh negara yang terletak pada garis ekuator, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca Selengkapnya