Produksi kilang Bontang sumbang 235.000 barel BBM per hari
Merdeka.com - Pemerintah tengah melakukan percepatan pembangunan kilang yang masuk dalam skema infrastruktur energi, salah satunya pembangunan kilang di Bontang, Kalimantan Timur. Dari kilang ini ditargetkan akan memproduksi bahan bakar minimal 235.000 barel per hari.
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Edwin Hidayat Abdullah mengatakan dengan adanya produksi bahan bakar tersebut akan mendorong program ketahanan energi dan mengurangi jumlah impor bahan bakar di Indonesia.
"Sudah 20 tahun kita tidak bangun kilang, dan Pertamina dengan roadmap yang kami susun dengan kementerian BUMN dan secara strategis diatur ESDM, jadi ketahanan energi. Ini seharusnya dilakukan sejak dulu. Sehingga kita tidak hanya memberi BBM tapi juga harus mendorong industri hilir," kata Edwin di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (9/2).
-
Bagaimana bahan bakar ramah lingkungan ini mengurangi emisi? Dengan kandungan sulfur dibatasi maksimum sebesar 0,5 persen, bahan bakar kapal itu bisa digunakan pada mesin diesel kapal dengan putaran rendah dan mengurangi emisi gas buang dari pembakaran mesin kapal.
-
Dimana bahan bakar ramah lingkungan itu diekspor? Pada pekan lalu, bahan bakar kapal ini diekspor untuk pertama kalinya ke Singapura.
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
Dia menjelaskan, total kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia hingga 2025 mencapai 2,6 juta barel per hari. Dengan adanya pembangunan kilang di beberapa wilayah bisa mengurangi impor minyak hingga 2,2 juta-2,3 juta barel per hari.
"Tanpa adanya pembangunan kilang, 2025 kita jadi impor BBM yang besar. Jadi kita harus siap dengan kilang karena ini bagian dari ketahanan negara terutama di sektor energi," imbuhnya.
Selain pembangunan kilang Bontang, pemerintah juga tengah melakukan penyempurnaan dan perluasan beberapa kilang yang ada. Seperti di Cilacap dan Balikpapan, yang kemudian disusul oleh kilang di Dumai. Selain itu juga ada kilang Tuban yang terintegrasi dengan kompleks petrokimia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produk yang dihasilkan dari kilang sebagai bagian dari PSO juga dijaga tetap dapat terjangkau.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan Grand Strategi Energi RI, ditargetkan pada 2030 sebanyak 440 ribu kendaraan dan 257 unit kapal akan menggunakan BBG.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaAsap knalpot kendaraan selama ini ternyata penyumbang polusi paling tinggi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBatu bara tetap masih menjadi komoditas utama ekspor Indonesia.
Baca SelengkapnyaCapaian ini sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181.000 BOPD.
Baca SelengkapnyaTersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaDalam aspek sosial, penggunaan bahan bakar alternatif berkontribusi dalam mencegah timbulnya persoalan dan penyakit akibat sampah yang menumpuk.
Baca SelengkapnyaPemerintah dorong produksi BBM rendah sulfur untuk kurangi polusi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca SelengkapnyaLuhut percaya, itu menjadi titik tolak bagi misi pemerintah mengurangi emisi CO2 sekitar 160.000 ton per tahun
Baca SelengkapnyaKetersediaan infrastruktur untuk mendukung pengoperasian kilang Balikpapan merupakan prioritas karena pentingnya fungsi dari kilang Balikpapan.
Baca Selengkapnya