Produksi minyak 2015 ditetapkan 900.000 barel per hari
Merdeka.com - Kementerian ESDM bersama Komisi VII DPR RI menyepakati asumsi dasar migas dan subsidi listrik untuk R-APBN 2015. Salah satu kesepakatan adalah lifting minyak yang mencapai 900.000 barel pada 2015 mendatang. Angka ini di atas asumsi pemerintah yang mengajukan 845.000 barel per hari. Sementara, lifting gas bumi setara 1.248 barel per hari.
Ketua Komisi VII DPR RI Milton Pakpahan di Gedung DPR, menegaskan untuk besaran Indonesia Crude Price (ICP) ditetapkan sebesar USD105 per barel. Angka ini tidak berubah dari usulan yang diajukan pemerintah. Volume Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang sebelumnya diusulkan pemerintah sebesar 48 juta kilo liter (kl), diputuskan menjadi sebesar 46-47 juta kilo liter.Untuk subsidi bahan bakar nabati (BBN) dari biodisel, pemerintah dan DPR sepakat bahwa subsidinya sebesar Rp 1.500 per liter. Sedangkan untuk bioethanol sebesar Rp 2.000 per liter. "Untuk subsidi LGV angkanya sama dengan Usulan pemerintah yaitu Rp1.500 per liter. Dan alpha BBM bersubsidi Sama dengan formula di APBN-P 2013," ujarnya di Gedung DPR, Senin (15/9). (mdk/arr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Baca SelengkapnyaCapaian ini sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181.000 BOPD.
Baca SelengkapnyaRekor produksi minyak dan gas tersebut menjadi momentum yang sudah ditunggu-tunggu sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran produksi migas akan merosot.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaDiharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaSKK Migas menargetkan lifting minyak hingga 1 juta barel per hari hingga 2030.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaSubsidi BBM terdiri dari minyak tanah dan minyak solar sebesar 18,33 sampai dengan 19,44 juta kiloliter.
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca SelengkapnyaPemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).
Baca SelengkapnyaIndonesia menargetkan dapat memproduksi minyak 1 juta barrel per hari dan gas 12 miliar kaki kubik per hari di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca Selengkapnya