Produksi rokok turun buat penerimaan cukai tak tercapai
Merdeka.com - Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai tahun 2016 sedikit menurun dibanding penerimaan di tahun 2015. Pada 2016, realisasi penerimaan bea dan cukai hanya sekitar Rp 178,7 triliun sementara pada 2015 mencapai Rp 179,6 triliun.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi mengatakan, menurunnya penerimaan bea dan cukai pada tahun lalu disebabkan karena penurunan produksi rokok.
"Produksi rokok menurun enam miliar batang dari tahun 2015 yang sebesar 348 miliar batang jadi 342 miliar batang atau ini setara dengan minus 1,67 persen. Tahun 2016 memang lebih rendah dari tahun 2015," ujar Heru di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (3/1).
-
Mengapa penerimaan cukai rokok turun? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Bagaimana cukai rokok mempengaruhi industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Apa penyebab turunnya cukai rokok? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Dimana cukai rokok menjadi pengendali industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Dimana cukai minuman berpemanis telah diterapkan? Banyak negara telah menerapkan cukai ini dengan hasil positif. Di Meksiko, misalnya, cukai yang diterapkan sejak tahun 2014 menghasilkan penurunan konsumsi minuman berpemanis hingga 11,7 persen pada rumah tangga miskin dan 7,6 persen pada populasi umum dalam dua tahun.
-
Mengapa cukai minuman berpemanis diterapkan? Penerapan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK) pada 2024 ini perlu disambut baik karena manfaat kesehatan yang mungkin diberikannya.
Tak hanya itu, Ditjen Bea dan Cukai juga banyak melakukan penindakan terhadap peredaran rokok ilegal dari 1.474 penindakan di tahun 2015 menjadi 2.259 di tahun 2016. Hal ini menjadi suatu yang positif sesuai peta jalan (roadmap) pemerintah untuk secara bertahap mengurangi produksi dan konsumsi rokok.
"Pemerintah juga memastikan bahwa yang ilegal akan ditindak secara penuh sebagaimana yang didapat di 2015. Penurunan konsumsi rokok juga dipenagruhi oleh pembatasan ruang rokok oleh Kemenkes," jelasnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menambahkan, yang perlu diperhatikan adalah penurunan penerimaan dari cukai rokok ini yaitu konsumsi rokok memang menurun atau ternyata para perokok mengonsumsi rokok ilegal. Terlebih, pemerintah juga menaikkan tarif cukai rokok sehingga berpotensi semakin maraknya peredaran rokok ilegal di Tanah Air.
"Jangan sampai secara statistik kita melihat yang legal menurun, apalagi karena ada pressure menaikkan cukai meningkat justru ini merembes ke rokok ilegal. Kalau secara statistik menurun dan ternyata jumlah perokok naik kan berarti mereka dapatkan rokok secara ilegal," kata Sri Mulyani.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bea Cukai terus menjaga optimalisasi penerimaan negara serta meningkatkan kinerja pelayanan
Baca SelengkapnyaKinerja pengawasan Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) dalam perlindungan masyarakat di semester I-2023 mencapai 18.375 kasus.
Baca SelengkapnyaPenurunan produksi industri rokok diakibatkan kenaikan cukai eksesif pada periode 2023–2024.
Baca SelengkapnyaKondisi penurunan produksi ini juga berdampak terhadap realisasi penerimaan negara dari CHT.
Baca Selengkapnya"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaCukai hasil tembakau terus turun meskipun jumlah perkokok tidak berkurang.
Baca SelengkapnyaBanyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?
Baca SelengkapnyaPengusaha menyoroti kinerja fungsi cukai yang tidak tercapai sebagai sumber penerimaan negara serta pengendalian konsumsi.
Baca SelengkapnyaPenetapan tarif cukai yang ideal dan tidak eksesif untuk mengurangi perpindahan konsumsi ke rokok yang lebih murah.
Baca SelengkapnyaBanyak orang beralih ke rokok murah dengan risiko yang lebih berbahaya
Baca SelengkapnyaMeskipun kebijakan kenaikan harga dan tarif cukai rokok bertujuan untuk mengurangi konsumsi, namun mayoritas konsumen lebih memilih rokok ilegal.
Baca SelengkapnyaPemerintah menaikkan target penerimaan cukai di 2024.
Baca Selengkapnya