Produktivitas Industri Tetap Terpukul Selama Masa Kenormalan Baru
Merdeka.com - Sektor industri menjadi salah satu yang terdampak dari pandemi covid-19. Sehingga dalam masa kenormalan baru atau new normal nantinya, industri harus mampu berlari cepat untuk lekas memperbaiki roda ekonominya.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan bahwa tidak semua industri dapat beradaptasi dengan cepat terhadap kenormalan baru. Adanya protokol baru di lingkungan kerja akan turut mempengaruhi produktivitas industri tersebut.
"Jadi industri hanya bisa mempekerjakan 50 persen pekerjanya di satu waktu, tentu itu akan mempengaruhi proses produksi, akan mempengaruhi dari proses produktivitas yang pada gilirannya juga akan mempengaruhi time frame dari target," jabarnya dalam halalbihalal virtual dengan wartawan, Rabu (27/5).
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Mengapa fresh graduate perlu beradaptasi dengan kebutuhan industri? Oleh karena itu, lulusan baru perlu beradaptasi dengan kebutuhan dan ekspektasi industri.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Bagaimana HIPMI ingin atasi tantangan iklim usaha? Perlu ada akselerasi dengan suatu program yang tepat yang melibatkan dunia usaha dalam proses pendidikan misalnya,' kata Anggawira.
-
Gimana caranya Kemendag lindungi industri tekstil? Yaitu melalui pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) atau safeguard.
Dia menambahkan, dalam kenormalan baru nantinya, Kementerian Perindustrian juga akan mendorong industri kecil untuk turut memanfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan pasar mereka.
Sebagai acuan, Menteri Agus membeberkan bahwa hasil dari kerjasama Kemenperin dengan platform e-commerce menunjukan animo yang tinggi dari pasar. Sebut saja kampanye #SatuDalamKopi yang digagas Kemenperin bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang menggandeng Tokopedia, menginisiasi kampanye dukungan terhadap industri kopi lokal.
Kerjasama lainnya yang dibeberkan Agus dalam kesempatan ini adalah kampanye #BanggaBuatanIndonesia bersama Shopee, yang secara khusus mempromosikan busana muslim produksi dalam negeri.
"Sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, fashion busana muslim Indonesia tidak nomor satu, melainkan nomor tiga di dunia, di bawah Turki dan Uni Emirates Arab,"
"Nah ini yang kita kejar, dengan menggunakan teknologi digital ini tentu akan bisa membantu industri kecil untuk melakukan perluasan terhdrap pasarnya," pungkas Menperin Agus Gumiwang.
Pemerintah Ungkap Tujuan Diterapkannya Kenormalan Baru di Tengah Pandemi
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia dapat beradaptasi dengan kondisi baru atau new normal pasca Covid-19. Sebab, selama vaksin belum ditemukan, imunisasi belum dilaksanakan, virus masih tetap ada dan tidak akan hilang.
"Itu membutuhkan waktu karena itu dipersiapkan normal baru," kata Menko Airlangga usai rapat terbatas di Istana Jakarta, Rabu (27/5).
Menko Airlangga mengatakan, skenario dari kondisi normal baru ini bertujuan untuk memperkuat dari sisi kesehatan dan juga ekonomi. Penyesuaian kesehatan dilakukan untuk menekan korban dari Covid-19, sedangkan penyesuaian ekonomi dilakukan untuk menekan korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dan memperbarui sosial ekonomi.
"Pemulihan cepat diharapkan agar Indonesia bisa keluar dengan produktif dan aman Covid-19," tuturnya.
Mantan Menteri Perindustrian ini juga terus mendorong agar kehidupan dapat berjalan normal dengan tetap memperhatikan data dan fakta terjadi di lapangan. Terkait data, pemerintah akan menggunakan satu data dengan koordinasi bersama dengan BNPB dan Bappenas.
"Dan data akhir berada di BNPB, Seluruh data akan dikumpulkan di BNPB," kata dia.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seluruhnya merupakan pengaturan barang impor yang berubah dalam waktu 6 bulan saja.
Baca SelengkapnyaPemerintah diharap bersikap responsif serta tepat sasaran, sehingga sektor padat karya tekstil ini bisa bertahan menghadapi turbulensi ekonomi.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaTKDN merupakan instrumen yang penting untuk melindungi daya saing industri dalam negeri.
Baca SelengkapnyaZulhas menyebut, bahwa tren kebangkrutan industri tekstil dalam beberapa waktu terakhir tidak berkaitan dengan Permendag 8 2024.
Baca SelengkapnyaData BPS menunjukkan kinerja industri tekstil menurun seiring dengan adanya PHK massal sektor tersebut.
Baca SelengkapnyaKontraksi PMI manufaktur Indonesia pada Juli 2024 dipengaruhi oleh penurunan bersamaan pada output dan pesanan baru.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara yang tidak menerapkan libur Lebaran hingga 10 hari justru mencatatkan tren PMI di bawah 50 poin. Antara lain Thailand, Malaysia dan Jepang.
Baca SelengkapnyaKondisi ini dipicu lesunya industri keramik Tanah Air dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPadahal YLKI pun mengusulkan kebijakan serupa diterapkan di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.
Baca SelengkapnyaApindo menyebut tidak semua pekerjaan bisa dilakukan dari rumah.
Baca Selengkapnya