Produsen Heran Penjualan Minyak Goreng Naik Tajam saat Diterapkan Kebijakan HET
Merdeka.com - Produsen minyak goreng, PT Bina Karya Prima (BKP) mengaku sedikit kesulitan beradaptasi dengan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) untuk produk minyak goreng. Selain itu, perusahaan juga kesulitan dengan kewajiban pemenuhan pasar dalam negeri (DMO) untuk pedagang minyak sawit mentah (CPO).
CEO BKP, Fenika Widjaya bercerita, pihaknya selaku produsen minyak goreng awalnya masih belum terbiasa dengan skema HET. Terlebih harga CPO kala itu sedang tinggi, sehingga pemerintah menetapkan kebijakan DMO 20-30 persen.
"Kendala yang kami hadapi ketika diterapkan HET, mungkin karena skema DMO merupakan pola baru yang belum ada presedennya, sehingga kami sedikit butuh extra effort untuk mencari kontributor yang bersedia berkolaborasi. Namun akhirnya cukup lancar," paparnya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (24/3).
-
Kenapa konsumsi bensin meningkat? Pertama sebelum Libur Natal meningkat hingga +16%, lalu menuju liburan Tahun Baru meningkat +12,1%, dan terakhir saat arus balik meningkat +9,6%.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Kenapa Pertamina menambah pasokan LPG 3 kg? Tambahan pasokan LPG 3 Kg ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat seiring Ramadan dan Idulfitri 1445 H.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
Namun, menurut data yang dipaparkannya, justru angka penjualan minyak goreng paling tinggi berada pada saat skema HET dan DMO diterapkan. Bahkan di atas angka penjualan rata-rata di sepanjang 2021 lalu.
Adapun rata-rata penjualan produk minyak goreng kemasan PT BKP seperti merek Tropical per 2021 sebesar 1,46 juta liter per hari. Angkanya sedikit turun di Januari 2022, sekitar 1,37 juta liter per hari.
Penjualannya meroket jadi 1,99 juta liter per hari, atau tumbuh 37 persen dibanding 2021 pada Februari 2022. Lalu mencapai angka puncak pada 1-15 Maret 2022, sebesar 2,50 juta liter per hari. "Memang tertingginya ada di Maret, fase ketika ada HET dan DMO," ungkapnya.
Saat dua kebijakan itu dicabut kembali, angka penjualan minyak goreng pun menukik jadi 1,63 juta liter per hari. Itu terjadi selama periode waktu 16-21 Maret 2022.
"Pada saat fase HET DMO sebenarnya pengeluaran dari kami yang paling tinggi. Jadi tidak ada penimbunan dari khususnya kami," tegas Fenika.
Produsen soal Polemik Minyak Goreng: Gejala Awal Semenjak CPO Mahal
Produsen minyak goreng, PT Bina Karya Prima (BKP) membeberkan kondisi perdagangan minyak sawit mentah atau CPO saat tingginya harga minyak goreng.
CEO BKP, Fenika Widjaya menyatakan, pihaknya yang berada di bagian rafinasi dan produksi minyak goreng tidak bisa menyimpulkan lebih jauh, mengapa harga komoditas tersebut sempat langka dan kini mahal.
Namun, dia merasakan gejala awal ketika harga CPO mahal akibat adanya supercycle. Dia menilai, perdagangan minyak sawit mentah sudah condong arahnya ke seller market.
"Jadi penjual (CPO) mempunyai daya tawar yang lebih tinggi. Jadi kami (produsen minyak goreng) sedikit kesulitan untuk membeli CPO," ungkap Fenika dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (24/3).
"Kalaupun itu ada, harga bisa lebih tinggi dari pada harga tender KPB (PT Kharisma Pemasaran Bersama). Itu yang kami rasakan awalnya," dia menambahkan.
Fenika lantas melakukan rekapitulasi data pergerakan harga CPO, baik dalam proses tender di PT Kharisma Pemasaran Bersama maupun di luar negeri.
"Kalau kami analisa, harga tender KPB dari mulai Juni-September 2021, itu ada kenaikan 49 persen. Itu linear dengan harga CPO luar negeri. Itu berimbas pada harga minyak goreng dalam negeri," sebutnya.
Dia pun memaparkan kendala yang dihadapi produsen minyak goreng saat skema harga eceran tertinggi (HET) dan kewajiban pemenuhan pasar domestik (DMO) bagi produsen CPO diterapkan. Menurutnya, mungkin kebijakan tersebut merupakan pola baru yang belum ada presedennya.
"Sehingga kami sedikit butuh extra effort untuk mencari kontributor yang bersedia berkolaborasi. Namun akhirnya cukup lancar," ujar dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perubahan HET MinyaKita dilakukan karena dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan harga biaya pokok produksi yang terus mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaPermendag terkait HET MinyaKita telah diharmonisasi pada Kamis (18/7) malam.
Baca SelengkapnyaHarga Eceran Tertinggi (HET) Minyakita naik menjadi Rp15.700 per liter.
Baca SelengkapnyaHarga Eceran Tertinggi Minyakita per liter yaitu Rp15.700.
Baca SelengkapnyaKemendag telah melakukan kajian internal untuk dua kebijakan baru terkait dengan minyak goreng, salah satunya menaikan HET MinyakKita.
Baca SelengkapnyaRoy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca SelengkapnyaKenaikan HET Minyakita masih lebih rendah ketimbang harga minyak goreng premium di pasaran.
Baca SelengkapnyaSeharusnya, menurut Zulkifli, pembeli Minyakita adalah pembeli minyak curah.
Baca SelengkapnyaHarga jual MinyaKita masih dibanderol di bawah harga penjualan minyak goreng kemasan premium. Hal ini demi menjaga keterjangkauan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaHal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.
Baca SelengkapnyaPemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).
Baca SelengkapnyaSaat ini, HET MinyaKita masih ditetapkan sebesar Rp14.000 per liter.
Baca Selengkapnya