Profil Destry Damayanti Deputi Gubernur Senior BI yang Baru

Merdeka.com - Destry Damayanti resmi menjadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), pada Rabu (7/8). Destry diangkat jadi Deputi Gubernur Senior BI menggantikan posisi Mirza Adityaswara yang telah selesai masa baktinya.

Usai dilantik dia akan tancap gas menjalankan tugas. "Saya berkomitmen tinggi untuk menjalankan tugas dan fungsi Bank Indonesia sesuai dengan undang-undang yang ada," ujarnya di Gedung Mahkamah Agung.

Berikut adalah profil Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior BI yang Baru:

Berkarier di Industri Keuangan

Pemilihan Destry Damayanti sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) merupakan langkah yang tetap. Destry memiliki banyak pengalaman berkarier di industri keuangan.

Dia pernah menjadi Kepala Ekonom Bank Mandiri. Destry juga sempat ditunjuk sebagai Ekonom Mandiri Sekuritas. Selain itu dia sempat duduk dikursi Direktur Eksekutif di Mandiri Institute.

Anggota Dewan Komisioner LPS

Sebelum diangkat menjadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti merupakan Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Destry diangkat menjadi Anggota Dewan Komisioner LPS pada 24 September 2015, berdasarkan Keputusan Presiden 158/M 2015 tanggal 21 September 2015.

Pernah Jadi Ketua Satgas Ekonomi

Pengalaman Destry Damayanti di industri keuangan domestik tak perlu diragukan lagi. Jabatan strategis di lembaga keuangan pernah dicicipinya.

Tak cuma itu dia sempat menjadi Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Bahkan pada periode 2014 - 2015, Destry ditunjuk sebagai Ketua Satuan Tugas Ekonomi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pendidikan

Destry Damayanti memilih Universitas Indonesia untuk meraih gelar S1. Dia mengambil jurusan ekonomi dan mendapat gelar Sarjana Ekonomi. Tak puas dengan S1, Destry melanjutkan S2. Dia terbang ke Amerika Serikat dan berkuliah di Cornell University, New York. Destry mendapat gelar Master of Science dari pendidikannya itu.

Setelah lulus S2, karier Destry dimulai di beberapa tempat, salah satunya Senior Economic Adviser untuk Duta Besar Inggris untuk Indonesia pada periode 2002 - 2003.