Program Agro Solution Tingkatkan Hasil Pertanian Hingga 10,7 Ton per Hektare
Merdeka.com - Pupuk Kaltim bersama Pupuk Indonesia menggagas program Agro-Solution untuk mendukung ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas pertanian. program ini berupa pemanfaatan kawasan pertanian dengan konsep aliansi kemitraan berkelanjutan, bekerjasama dengan Pemerintah dan stakeholders multi pihak.
Saat ini, Pupuk Kaltim mengembangkan Program Agro Solution yang tersebar di 15 kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Program Agro Solution di Jember membuktikan bahwa peningkatan hasil produksi pertanian dari 7 ton mencapai 10,7 ton per hektare dengan menggunakan pupuk non-subsidi," kata Direktur Utama Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi saat pencanangan Program Agro Solution dan panen raya di Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, dikutip dari Antara Kamis (6/11).
-
Dimana saja daerah penghasil pertanian terbesar di Jatim? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Timur? “Kesejahteraan petani harus meningkat seiring dengan peningkatan produktifitas pertanian kita. Untuk itu saat panen raya kemarin, kami terus berkoordinasi dari hulu ke hilir agar jangan sampai harga jual petani turun“
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Kenapa Jawa Timur jadi andalan sektor pertanian? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung. Enam daerah ini menjadi andalan sektor pertanian Jawa Timur.
-
Apa program Kementan untuk petani yang menanam lebih dari sekali? Dia mengatakan, petani yang akan menanam lebih dari satu kali maka akan diberi kuota yang juga lebih dari satu kali.
-
Apa program Kementan yang membantu petani di Sukabumi? Program Kementerian Pertanian saat ini menggalakan salah satunya program pompanisasi, program ini bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan Perluasan Areal Tanam (PAT).
Di Kabupaten Jember, program Agro-Solution diikuti oleh 175 petani dengan total luas lahan 242,4 hektare, di 15 kecamatan, yaitu Ajung, Balung, Bangsalsari, Jombang, Kalisat, Kaliwates, Puger, Rambipuji, Semboro, Silo, Sukowono, Sumberjambe, Tanggul, Wuluhan dan Ambulu.
"Agro Solution sebagai konsep dari Pupuk Kaltim yang bertujuan memberikan solusi kepada petani terhadap keterbatasan akses pasar, finansial, dan teknologi," tuturnya.
Dia mengatakan program Agro Solution digagas melihat 3 keterbatasan akses petani, yang menyebabkan produktivitas dan kesejahteraan petani terbatas, yaitu akses pasar, akses finansial dan akses teknologi. Dari program ini, petani tak hanya mendapat modal untuk mendapatkan bibit, pupuk dan pestisida saja, tapi juga asuransi sebagai antisipasi kerugian saat gagal panen.
"Begitu pula penjualan hasil produksi, juga difasilitasi kepada offtaker dengan harga lebih tinggi dari skema harga pasar," terang Rahmad.
Rahmad menjelaskan, program Agro Solution telah diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan dan Gorontalo, dengan komoditi padi, jagung dan singkong, di lahan seluas 1,427 hektar.
Dia berharap para petani bisa lebih sejahtera dengan Program Agro Solution seiring dengan peningkatan produktivitas pertanian yang dikawal dari hulu hingga hilir.
Sementara Direktur CV Artha Guna Pranata Kusuma Jaya yang menjadi penyedia pupuk non-subsidi di Jember mengatakan sebanyak 175 petani yang terlibat dalam Program Agro Solution di Kabupaten Jember dengan cakupan luas lahan mencapai 179 hektare.
"Penanaman padi Program Agro Solution dilakukan pada Juli 2020 dan panen dilakukan pada awal November 2020 dengan hasil produksi mencapai 12,1 ton," katanya.
Jamin Kebutuhan
Dia menjamin kebutuhan pupuk non-subsidi dari Program Agro Solution yang di Kabupaten Jember dan banyak petani yang mulai melirik program tersebut karena hasil produksinya cukup menjanjikan.
"Penggunaan pupuk non-subsidi dapat meningkatkan produksi petani, sehingga diharapkan semakin banyak petani di Jember yang akan bergabung dalam Program Agro Solution," ujarnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jember Arismaya Parahita menyambut baik Program Agro Solution yang dicanangkan Pupuk Indonesia di Kabupaten Jember.
"Program tersebut sudah berbuat nyata untuk membantu petani dalam meningkatkan produksi pertanian yang berdampak juga pada peningkatan kesejahteraan petani," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya fokus pada kontribusi di level aksi korporasi, Pupuk Kaltim juga secara langsung melibatkan karyawannya untuk turun ke lapangan.
Baca SelengkapnyaBantuan pompa air dan irigasi perpompaan untuk Jateng mencapai 6.405 unit untuk 35 kabupaten/kota.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mamastikan program optimasi lahan atau Oplah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berjalan lancar.
Baca SelengkapnyaPanen dan tanam padi secara serentak ini menjadi bukti nyata dari upaya berkelanjutan Kementan dalam memperkuat ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaProgram ini mendorong petani untuk tidak ketergantungan terhadap pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaPanen jagung di food estate keerom digelar di lahan 2 hektare dari total luas lahan 500 hektare.
Baca SelengkapnyaLangka nyata ini untuk mendorong peningkatan produktivitas padi nasional.
Baca SelengkapnyaMentan Amran menegaskan akan mengevaluasi pemanfaatan pompa di setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaKementan terus mempercepat pemasangan pompanisai di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berinisiatif mengajukan penataan lahan pertaniannya agar jalan usaha tani dapat dibangun.
Baca SelengkapnyaSetelah menggunakan pupuk organik, produktivitas hasil pertanian naik hingga 2,6 ton
Baca SelengkapnyaProgram Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) digulirkan Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnya