Promosi Pemerintah Belum Optimal Bikin Jumlah Wisman Tak Capai Target di 2018
Merdeka.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengungkapkan salah satu penyebab jumlah wisatawan mancanegara pada 2018 tidak mencapai target. Salah satunya adalah, upaya promosi yang dilakukan oleh pemerintah dinilai belum optimal.
"Menurut pandangan kami salah satunya karena kita kurang mempromosikan kepada selling (penjualannya)," katanya saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (9/8).
Dia menilai, sejauh ini dari sisi branding yang dilakukan pemerintah dalam menggenjot jumlah wisatawan mancanegara sudah berjalan baik. Hanya saja, hal itu tak didukung dari sisi penjualan.
-
Siapa yang merasa kesulitan dengan membludaknya turis asing? Membludaknya turis asing di Jepang membuat warga lokal jengkel.
-
Kenapa pungutan wisatawan asing diharapkan bisa meningkatkan kualitas pariwisata di Bali? 'Masalah-masalah yang kita hadapi sekarang seperti soal sampah dan kemacetan harus bisa segera diatasi,' katanya saat membuka Tatanan Baru Pariwisata Bali dengan tema 'Pungutan Wisman untuk Pariwisata Bali yang Berkualitas' di Kampus Universitas Udayana (Unud), Bali, Selasa (23/1).
-
Bagaimana Pelindo berkontribusi pada perkembangan sektor pariwisata? 'Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mengembangkan sektor pariwisata Indonesia, sejumlah proyek penunjang wisata juga terus kami kebut salah satunya BMTH. Targetnya 2024 bisa beroperasi sehingga kunjungan Cruise akan bertambah,' ujarnya.
-
Siapa yang mengajak pelaku pariwisata untuk memberikan kesan baik? “Kami mengajak seluruh pelaku usaha sektor pariwisata memberikan kesan dan pengalaman yang baik bagi wisatawan selama di Gunungkidul. Di kemudian hari mereka akan datang kembali,“ ujar Suntoyo.
-
Apa tujuan utama dari peningkatan kinerja kepariwisataan di Jawa Timur? Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur berupaya untuk meningkatkan kinerja kepariwisataan pada berbagai lini, diantaranya pengembangan daya tarik wisata, penyusunan travel pattern, promosi pariwisata, pengembangan event daerah Tidak hanya itu, peningkatan kapasitas SDM berbagai sektor kepariwisataan mulai dari hotel, restaurant, desa wisata, daya tarik wisata, homestay, operator, hingga tour leader, berkolaborasi dengan pemangku kepentingan baik dari sektor pemerintah, swasta, akademisi, hingga media serta kegiatan kegiatan lain yang kiranya dapat meningkatkan kualitas dari kepariwisataan Jawa Timur mencakup atraksi, aksesbilitas, dan amenitas.
-
Bagaimana cara Workshop membantu pariwisata Indonesia? 'Saya kira keberadaan Workshop ini tidak hanya akan mendukung program pembangunan di Surakarta, karena ini UPTP Pemerintah Pusat, maka tentu kita bisa mendongkrak sektor pariwisata secara keseluruhan,' Sesditjen Binalavotas, Syamsi Hari, menambahkan, Workshop Pariwisata dibangun di atas lahan seluas 4500 m² dan luas bangunan 3150 m² dengan tinggi 6 lantai.
"Kemarin bersama dengan Kementerian Pariwisata itu termasuknya kurang berhasil karena pada waktu itu industri membuat sedemikian banyak paket wisata tidak ada dana mempromosikannya sebagai sellingnya.
"Karena biasanya selling ini kan kita mengiklankan baik itu cetak non cetak maupun juga dalam bentuk travel mart. itu tidak terjadi. Jadi itu juga termasuk faktor yang tidak mendukung," sambungnya.
Haryadi yang juga menjabat Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia ini juga menyesalkan dengan kondisi tersebut. Padahal dari tingkat hunian hotel sendiri dinilai sudah jauh lebih cukup untuk menampung jumlah wisatawan mancanegara.
"Padahal kita dari jumlah kamar itu jauh lebih cukup. Lebih dari 600 ribu inventory kita mungkin sekarang sudah 700 ribu itu adalah hotel konvensional di luar pada yang sharing ekonomi jadi kalau ditambah sharing ekonomi sudah sekitar 1 juta kamar itu yang kami bisa lakukan," tandasnya.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang 2018 sebesar 15,81 juta kunjungan. Dengan angka ini, maka target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara oleh pemerintah sebesar 17 juta kunjungan meleset.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini sebagai salah satu upaya mengejar target realisasi pergerakan wisatawan domestik.
Baca SelengkapnyaSudah seharusnya Indonesia adaptif dalam melihat pergeseran perilaku wisatawan global.
Baca SelengkapnyaMasa jabatan Sandiaga Uno sebagai Menparekraf akan berakhir pada Minggu (20/10).
Baca SelengkapnyaKemenparekraf memiliki tugas penting agar wisatawan juga mengenal Bali secara luas.
Baca SelengkapnyaMinat wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke destinasi wisata di Tanah Air semakin tinggi, sementara jumlah penerbangan terbatas.
Baca SelengkapnyaAlasan Pemprov Bali memberlakukan pungutan bagi wisman senilai Rp150.000, lantaran Pemprovnya merasa tidak mendapatkan pemasukan.
Baca SelengkapnyaTarget tingkat kemiskinan diiturunkan pada periode kedua Jokowi dalam RPJMN 2020-2024.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Barat ini pun melakukan pengecekan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaITF bukan hanya untuk mendatangkan konser-konser nasional maupun internasional saja, tetapi juga dapat digunakan untuk kegiatan pertemuan dan lainnya.
Baca SelengkapnyaMacetnya pertumbuhan ekonomi karena selalu bergantung pada konsumsi domestik.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga kerap menggembar-gemborkan komitmen kerasnya terhadap pariwisata nasional di hadapan publik internasional.
Baca SelengkapnyaThailand dan Vietnam menjadi kompetitor berat bagi Indonesia di sektor pariwisata.
Baca Selengkapnya