Proses Ribet, UMKM Enggan Manfaatkan KUR Perbankan
Merdeka.com - Para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mengaku enggan mengajukan kredit ke perbankan untuk mendapatkan modal. Mereka beranggapan bahwa proses pengajuan kredit saat ini terlalu berbelit, dan mereka tak mau ribet. Padahal di Kota Susu tersebut masih banyak pelaku UMKM yang masih kekurangan modal.
Pernyataan dikemukakan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali, Karsino, disela acara Sosialisasi Program KUR dan Lembaga Keuangan untuk Kredit Usaha Rakyat yang diselenggarakan Bale Rakyat Aria Bima dan Yayasan Bangun Watak di Front One Hotel, Boyolali, Jumat (30/9)
"Di Boyolali ini pelaku UMKM kebanyakan tidak mau berbelit-belit sehingga mereka enggan untuk mengajukan kredit ke bank. Selain itu dari pihak bank sendiri juga belum maksimal untuk menyalurkan kredit ke pelaku UKM," ujarnya.
-
Apa saja syarat kredit UMKM di bank? Ketika mengajukan pinjaman, anda sudah berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah, memiliki NPWP (untuk KUR Kecil), calon debitur memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) dibuktikan dengan kartu identitas berupa Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP), dan telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 tahun.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana BRI mendorong pertumbuhan kredit UMKM? Hingga kuartal I/2023, BRI sendiri berhasil mencatat pertumbuhan kredit di sektor UMKM sebesar 9,6% year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp989,6 triliun. Jumlah tersebut mengambil porsi 83,86% dari total kredit BRI.
-
Bagaimana BRI mendukung UMKM? Berbagai program yang dilakukan BRI, termasuk program pemberdayaan, nyatanya terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara umum.
-
Siapa yang mendapat bantuan modal UMKM? Mereka adalah mayoritas pedagang kecil yang mendapatkan modal bantuan Rp500 per orang. Beberapa pelaku UMKM yang mendapatkan bantuan antara lain adalah pedagang gorengan, nasi uduk, minuman, jajanan anak-anak dan para pemilik warung kecil di pinggir jalan.
-
Apa saja persyaratan kredit modal usaha? Langkah selanjutnya ialah pastikan memenuhi persyaratan yang diminta lembaga keuangan. Ingat, setiap bank memiliki persyaratan dan ketentuan yang berbeda dalam memberikan pinjaman dana. Secara umum, beberapa syarat yang diminta oleh pihak bank dalam memberikan pinjaman dana. Persyaratan tersebut melengkapi fotokopi identitas diri (KTP dan Kartu Keluarga), fotokopi penghasilan atau slip gaji, fotokopi NPWP, fotokopi buku tabungan dokumen kepemilikan agunan seperti BPKB, sertifikat (jika Anda mengambil pinjaman beragunan).
Menurut Karsino, di Boyolali ada sekitar 8.000 UMKM yang terdaftar di Disdagperin. Dikatakannya, jumlah tersebut meningkat pasca pandemi Covid-19 lalu. "Datanya memang tidak statis, selalu dinamis. Dulu sebelum pandemi jumlahnya banyak tetapi saat pandemi hilang dan sekarang sudah mulai banyak lagi," jelasnya.
Pemerintah Turunkan Bunga KUR
Menanggapi kondisi tersebut, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima meminta para pelaku UKM agar melihat pasar yang terus berubah. Di era teknologi seperti saat ini, pilihan bagi konsumen semakin banyak.
"Coba kita lihat ke pasar, kita cek. Misal produk makanan, konsumen juga pasti akan melihat kemasannya juga. Selain itu di promosinya, bisa juga ada proses pembuatannya," katanya.
Dengan demikian, lanjut Politisi PDIP, konsumen bisa memilih produk yang sehat, enak dan murah. Bima juga mengimbau pata pelaku UKM untuk memanfaatkan program KUR dari pemerintah.
"Saat awal pak Jokowi menjadi presiden, bunga KUR 19 persen kemudian turun secara bertahap hingga saat ini menjadi 6 persen," ucapnya.
Bima berharap pelaku usaha yang sudah mengakses KUR mulai menghitung keuangan dengan bunga normal. Sehingga bisa menghitung ongkos produksi dengan realistis.
"Pelaku UMKM tetap menghitung nyicil bunga itu 12-14 persen t 6 persen. Selain itu juga untuk upah tenaga kerja juga harus dihitung realistis. Sehingga bisa tahu untung atau rugi," jelas dia.
Curhat Pelaku UMKM
Salah satu pelaku UKM, Muhammad Nusron mengaku belum mendapatkan akses KUR dan perbankan. Dia pun tertarik untuk mengajukan program KUR, namun masih ragu karena prosesnya berbelit dan biaya administrasi yang tinggi.
"Saya terus terang masih ragu, prosesnya ribet. Nominal yang diterima tidak sebesar yang diajukan karena harus dipotong administrasi," katanya.
Dalam acara tersebut selain menghadirkan Wakil Ketua Komisi VI Aria Bima secara online, juga menghadirkan Cluster Manager Mikro Bank Mandiri Solo, Budi Dipa serta praktisi marketing digital Ahmad Ridho.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Target penyaluran kredit perbankan UMKM hingga 30 persen sulit tercapai karena berbagai faktor. Sebab, ekspansi bisnis UMKM kini tengah melemah.
Baca SelengkapnyaSebanyak 29,2 juta pelaku UMKM saat ini belum memperoleh akses pembiayaan dari perbankan.
Baca SelengkapnyaMelihat penyaluran KUR yang stagnan, pihaknya memiliki tiga terobosan penting. Pertama meminta kepada pihak perbankan tak minta angunan.
Baca SelengkapnyaPer hari ini, penyaluran KUR baru mencapai Rp233,5 triliun.
Baca SelengkapnyaAdanya pelaku UMKM yang mengajukan pinjaman melalui Fintech lending, disebabkan mereka yang selama ini belum dapat mengakses industri perbankan.
Baca SelengkapnyaSekitar 30 juta UMKM belum mengakses pembiayaan perbankan.
Baca SelengkapnyaBank penyalur KUR kerap melakukan kecurangan kepada debitur.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM juga menemukan ada dana KUR yang diterima tidak sepenuhnya dipakai untuk modal usaha.
Baca SelengkapnyaWarga di Kendari mengeluh ke Ganjar bahwa pelaku usaha masih sulit mengakses KUR.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menyediakan berbagai skema pembiayaan untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah.
Baca SelengkapnyaPadahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan akses terhadap modal dapat menghambat pertumbuhan dan pengembangan usaha yang potensial.
Baca Selengkapnya