Proyek CPP Gundih di Cepu resmi beroperasi
Merdeka.com - Proyek Central Processing Plant (CPP) Gundih yang berlokasi di Cepu, Blora, Jawa Tengah yang dibangun oleh PT Pertamina secara resmi beroperasi. Proyek ini memproduksikan sekitar 50 MMscfd gas.
"Proyek ini merupakan pengembangan lapangan gas Blora-Gundih yang berasal dari struktur Kedungtuban, Randublatung, dan Kedunglusi di wilayah Blora Jawa Tengah," ujar Dirut Pertamina Karen Agustiawan saat peresmian Proyek CCP Gundih di Cepu, Blora, Jawa Tengah, Jumat (13/12).
Gas yang dihasilkan dari proyek CCP ini akan disalurkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik di Tambak Lorok. Potensi penghematan ditaksir mencapai Rp 21,4 triliun per tahun dari selisih biaya penggunaan HSD dan gas bumi.
-
Kenapa Pertamina melakukan revitalisasi kilang? Tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk kilang tetapi juga memproduksi produk green energy seperti petrokimia, gas dan turunannya.
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Bagaimana Pertamina mengembangkan produk sekunder dari panas bumi? Beberapa produk sekunder yang sedang dikembangkan oleh Pertamina Geothermal Energy diantaranya green methanol, green hydrogen, dan ekstraksi silika,' jelas Julfi.
-
Kenapa Pertamina bangun terminal LPG di Bima dan Kupang? 'Terminal LPG Bima dan Kupang akan mendukung terwujudnya availability, accessibility, dan affordability energi khususnya LPG di wilayah NTB dan NTT. Penyelesaian PSN ini menjadi penting karena besarnya manfaat ketersediaan energi yang berkeadilan bagi masyarakat bahkan sampai pelosok,' jelas Riva.
-
Mengapa Pertamina membangun kilang baru di Balikpapan? Keberhasilan proyek RDMP Balikpapan akan menaikkan kapasitas produksi Kilang Balikpapan sebesar 100 ribu barrel per hari, yang artinya kapasitas produksi Kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barrel per hari dari kapasitas awal 260 ribu barrel hari.
-
Kenapa Pertamina turun tangan? Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, penanggulangan karhutla penting dilakukan untuk meminimalisir penyebaran dan dampak lainnya, terutama dampak bagi kesehatan masyarakat dan keberlangsungan lingkungan.
"Proyek ini juga telah membuka lapangan kerja yang luas. Penyerapan tenaga kerja untuk proyek tersebut mencapai 1.700 orang dengan 65 persen di antaranya merupakan penduduk lokal," kata Karen.
Karen menjelaskan, keberadaan proyek CCP Gundih memberikan nilai tersendiri. Sebab, proyek ini didesain dengan penggunaan BBG yang diklaim lebih efisien sekaligus bisa mengurangi emisi.
"Hal ini selaras dengan konsen Pertamina untuk terus meningkatkan aspek lingkungan dalam setiap pengelolaan operasi perusahaan," klaimnya.
Selain itu, Pertamina juga kembali mengoperasikan kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama Tuban melalui kerja sama pengelolaan dengan TPPI. Kilang ini merupakan milik PT Petrokimia yang telah berhenti beroperasi sejak 2 tahun lalu.
"Dengan beroperasinya kilang TPPI ini, Indonesia akan mendapat tambahan pasokan produk petrokimia maupun BBM dan LPG dalam negeri sehingga akan mengurangi volume impor yang porsinya mencapai 20 persen-30 persen dari total kebutuhan dengan nilai impor USD 5,5 miliar," ungkap Karen.
Lebih lanjut, Karen mengatakan, TPPI akan menghasilkan sedikitnya 530.000 ton produk petrokimia yang terdiri dari Paraxylene, Benzene, Orthoxylene dan Heavy Aromatic. "Di samping itu, akan ada tambahan produk BBM berupa Gas Oil/Diesel Oil dan Fuel Oil sejumlah 1,5 juta barrel, tambahan LPG sebesar 36.000 ton dan Light Naphtha sebesar 300.000 ton atau 2,8 juta barel," pungkas dia. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihaknya berkomitmen meningkatkan kapasitas operasi dan memperluas jangkauan gas bumi untuk mendukung infrastruktur energi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaArief menambahkan PGN juga akan memiliki fleksibilitas penyaluran gas bumi khususnya dari Jawa Timur menuju pusat-pusat pasar baik.
Baca SelengkapnyaUntuk volume pengaliran gas eksisting untuk sektor industri komersial di wilayah Jawa Tengah sebesar 3 BBTUD atau 3 juta meter kubik per bulan.
Baca SelengkapnyaRencana pembangunan pabrik baru PT Kujang akan dituangkan dalam rencana jangka panjang perusahaan.
Baca SelengkapnyaTerminal ini siap mendukung distribusi LPG melalui transportasi darat maupun laut dengan lebih efisien.
Baca SelengkapnyaSebanyak 500 Ton CO2 diinjeksikan ke sumur Sukowati-18 (SKW-18) selama 7 hari.
Baca SelengkapnyaJokowi melakukan peletakan batu pertama pengembangan 3 proyek gas lain senilai Rp52,235 triliun di Papua Barat.
Baca SelengkapnyaPabrik Tertua Milik Pupuk Kaltim Beroperasi Sejak Tahun 1984, Kini Diperbaharui untuk Efisiensi Energi
Baca SelengkapnyaPihaknya berencana akan membuka kembali keran eskpor ke AS. Bahkan pihaknya telah melakukan tahap pembicaraan dengan importir dari Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaDua proyek migas raksasa ini bakal jadi pemasok penting produk gas alam cair ke sektor industri dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.
Baca SelengkapnyaSalah satu usaha penguatan ketahanan energi dengan meningkatkan eksplorasi dan eksplotasi agar lifting Migas nasional naik.
Baca Selengkapnya