Proyek gas Pertamina EP gunakan teknologi ramah lingkungan
Merdeka.com - Anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP menggunakan teknologi yang ramah lingkungan dalam pengembangan Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM). Teknologi tersebut dilakukan secara oksidasi dengan bantuan bakteri untuk mengonversi hidrogen sulfida (H2S) menjadi elemental sulfur yang lebih ramah lingkungan dibandingkan penggunaan zat kimia.
"Keberadaan Bioreactor tersebut merupakan bagian dari fasilitas produksi pengolahan asam sulfat (H2S) menjadi Sulfur. Sampai dengan saat ini, PT Pertamina EP merupakan satu-satunya perusahaan di indonesia yang menggunakan teknologi oksidasi dengan bantuan bakteri," ujar Project Controller Proyek Pengembangan Gas Matindok M Rully Yasradi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (6/6).
Proyek Pengembangan Gas Matindok yang berlokasi di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, terdiri atas Central Processing Plan (CPP) Donggi dan CPP Matindok. Menurut Rully, Bioreaktor digunakan untuk dua CPP tersebut.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Bagaimana Pertamina berinovasi untuk energi? 'Ekosistem inovasi yang terbentuk menjadi komitmen Pertamina dalam membangun sinergi Pentahelix bersama pemerintah, akademisi, badan usaha, masyarakat dan media,' ujar Oki Muraza, Senior Vice President Research and Technology Innovation PT Pertamina (Persero) yang mewakili perusahaan menerima penghargaan tersebut.
-
Bagaimana Pertamina mengembangkan produk sekunder dari panas bumi? Beberapa produk sekunder yang sedang dikembangkan oleh Pertamina Geothermal Energy diantaranya green methanol, green hydrogen, dan ekstraksi silika,' jelas Julfi.
-
Gimana Pertamina bantu pengembangan BMTH? Komitmen mendukung PSN ini diwujudkan dengan dilakukannya Head of Agreement (HOA) bersama Pelindo terkait fasilitas penerimaan BBM dan Avtur di Benoa, Bali.
-
Bagaimana Pertamina membangun energi berkelanjutan? Salah satu program TJSL juga berdampak pada dekarbonisasi dan telah menghasilkan reduksi emisi karbon hingga 715 ribu ton CO2e per tahun.
-
Bagaimana Pertamina membangun sustainable energy? Dalam mewujudkan NZE 2060, imbuh Nicke, strategi Pertamina yang paling utama adalah bagaimana kita membangun atau memiliki sustainable energy. Sustainable artinya adalah semua material dan bahan bakunya dimiliki Indonesia, suplainya harus ada dan kemudian kita memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi energi yang lebih baik.
"Selain di CPP Donggi, keberadaan Bioreactor ada juga di CPP Gundih, Jawa Tengah," kata dia.
Pengembangan gas di Sulawesi Tengah merupakan proyek yang penting karena akan mempertahankan dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara pengekspor LNG terbesar di dunia. Pembangunan PPGM diyakini bakal meningkatkan kontribusi sektor minyak dan gas bumi dalam menyumbangkan devisa bagi negara dan kemungkinan sebagian untuk substitusi bahan bakar minyak dalam negeri.
CPP Donggi sejak Mei tahun ini mulai menyalurkan gas sebanyak 50 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) kepada PT Donggi Senoro LNG (DSLNG). Gas ini berasal dari delapan sumur di struktur Donggi. Ke depan, CPP Donggi masih dimungkinkan untuk mendapatkan gas dari struktur Minahaki. Pembangunan CPP Donggi menghabiskan anggaran sekitar USD 300 juta tersebut dilakukan PT Rekayasa Industri (Rekind) sejak 2012.
"Pembangunan fasilitas produksi sudah 98,83 persen. Akhir tahun ini diperkirakan sudah full operated oleh Pertamina EP," tegas Rully.
Dia menambahkan proses pembangunan CPP Donggi tersebut melibatkan sedikitnya 2.000 orang tenaga lokal yang berasal dari Kabupaten Banggai. Sementara pembangunan CPP Matindok dengan kapasitas 55 MMSCFD sejak 2014 digarap kontraktor konsorsium PT Wijaya Karya (Wika) dan PT Technip Indonesia .
Proyek senilai USD 234 juta tersebut diperkirakan baru akan beroperasi pada kuartal IV-2016. Menurut Rully, dari 55 MMSCFD gas yang dihasilkan CPP Matindok sebanyak 35 MMSCFD akan disalurkan kepada Donggi-Senoro LNG dan 20 MMSCFD sisanya untuk PT PLN (Persero).
Selain berperan dalam ketahanan energi nasional, Proyek Pengembangan Gas Matindok secara langsung telah berkontribusi pada pembangunan daerah. Saat ini, tercatat sedikitnya total 68 orang tenaga operator yang berasal dari Kabupaten Banggai. Dari 68 orang tersebut, sebanyak 36 orang bekerja sebagai operator di CPP Donggi, dan 32 orang sisanya bekerja sebagai operator di CPP Matindok.
Operator putera daerah tersebut merupakan rekrutmen langsung Pertamina EP di sejumlah sekolah menengah atas di Banggai. Setelah melewati seleksi, mereka diwajibkan menempuh pendidikan selama setahun di Cepu.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina Patra Niaga saat ini telah menandatangani kerjasama dengan PT Putra Perkasa Abadi (PPA) dan PT Antareja Mahada Makmur (AMM).
Baca SelengkapnyaBiometana berpotensi menggantikan bahan bakar yang berasal dari fosil, sekaligus mengatasi pencemaran lingkungan, yang diakibatkan limbah cair minyak sawit.
Baca SelengkapnyaPenandatanganan Perjanjian-Perjanjian Way Ratai Sebagai Tindak Lanjut Kerja Sama antara Chevron & Pertamina Geothermal Energy
Baca SelengkapnyaDirektur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari mengatakan pengembangan bisnis baru tersebut dijalankan menggunakan strategis step out.
Baca SelengkapnyaPihaknya berkomitmen meningkatkan kapasitas operasi dan memperluas jangkauan gas bumi untuk mendukung infrastruktur energi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDengan menerapkan berbagai inovasi teknologi, PHE yang semakin ramah lingkungan akan mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Baca SelengkapnyaPertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060.
Baca SelengkapnyaDalam Energy Security, PGN optimistis berperan aktif mempertahankan ketahanan energi, terutama pemanfaatan gas bumi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 389 Green Energy Station yang sudah hadir di seluruh Indonesia menawarkan beberapa keunggulan yang mendukung era transisi energi.
Baca SelengkapnyaDemi mencapai target Net Zero Emission 2060 PT Pertamina (Persero) telah melaksanakan berbagai program yang hasilnya telah terlihat nyata.
Baca SelengkapnyaPertamina Persero beberkan strategi ketahanan energi dan kelestarian lingkungan.
Baca SelengkapnyaTeknologi ini berperan dalam mendukung pembangunan infrastruktur serta merancang program strategis PGN untuk mencapai ekonomi hijau.
Baca Selengkapnya