Proyek kereta cepat China di Thailand hadapi ketidapastian
Merdeka.com - Proyek kereta berkecepatan sedang China di Thailand sepanjang lebih dari 800 kilometer tengah menghadapi ketidakpastian. Sebab, pemerintah Thailand menginginkan China meningkatkan investasinya di megaproyek tersebut.
Deputi Perdana Menteri Thailand Somkid Jatusripitak mengatakan proyek yang diinisiasi China pada era kepemimpinan Abhisit Vejjajiva itu masih bisa berlanjut. Namun, kedua negara masih harus menfinalisasi negosiasi terkait pembentukan perusahaan patungan.
Selain itu, kata Somkid, pihaknya juga meminta China untuk tak hanya menanggung beban pengadaan kereta, rolling stock, dan komponen terkait lainnya. Lebih dari itu, China juga harus menanggung beban pengerjaan konstruksi sipil berikut turunannya, dan pengadaan jalur.
-
Bagaimana kemendag memperkuat kerja sama dengan Tiongkok? Para menteri juga mencatat implementasi Program Kerja 2022-2026 untuk memperdalam kerja sama Perdagangan dan Ekonomi ASEAN China FTA, termasuk kerja sama finansial dan dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ASEAN dan dukungan Tiongkok untuk promosi ekspor produk ASEAN.
-
Dimana pabrik kereta terbesar di Asia Tenggara? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Kenapa China ingin memperkuat teknologi? Perkembangan teknologi diperlukan China untuk memperkuat ekonomi, terutama pada pondasi yang kuat di sektor ekonomi digital.
-
Siapa yang mendesak peningkatan daya teknologi di China? Para pejabat tinggi di China mendesak agar untuk ditingkatkannya daya teknologi di China karena Presiden AS, Joe Biden melakukan pembatasan kemajuan teknologi dan pembangunan di China.
-
Siapa saja merek mobil China yang sudah di Indonesia? Setelah kehadiran Wuling, DFSK, Chery, dan BYD di Indonesia, banyak merek mobil China lainnya yang dikabarkan akan menyusul untuk memasuki pasar otomotif Tanah Air.
-
Kenapa merek mobil China masuk ke Indonesia? Produsen mobil China kini memperluas pasarnya ke berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
"Tapi belum ada kesimpulan, kami masih melanjutkan negosiasi dengan China sampai mencapai kesepakatan. Sekarang hanya persoalan prinsip," katanya seperti diungkap dalam situs The Nation, surat kabar Thailand berbahasa Inggris, kemarin.
Mantan Deputi Gubernur Bangkok Samart Rajapolasit, dalam akun Facebook, mengatakan, Thailand bakal menanggung 88 persen dari total investasi proyek senilai sekitar 400 miliar baht. Jika pengerjaan konstruksi sipil dan turunannya tidak menjadi bagian dari kesepakatan dengan China.
Sementara, menurut Samart, pengadaan kereta, rolling stock dan komponen terkait lainnya hanya menghabiskan sekitar 20 persen investasi.
Merespon tuntutan tersebut, China mengusulkan efisiensi jalur guna menekan biaya pembangunan proyek. Dimana, rute Nakhon Ratchasima-Nong Khai yang direncanakan dua jalur di ubah menjadi satu jalur.
Secara keseluruhan, proyek kereta cepat Thailand akan menghubungkan Bangkok-kawasan industri Map Ta Phut- Nakhon Ratchasima-Nong Khai. Laju kereta diperkirakan sekitar 160-180 kilometer per jam.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dwiyana melanjutkan, hingga saat ini juga belum ada tahap studi kelayakan.
Baca SelengkapnyaPabrikan otomotif asal China ramai-ramai memilih berinvestasi untuk pengembangan mobil listrik ke Thailand. Mengapa Indonesia tidak dipilih?
Baca SelengkapnyaKomite Kereta Cepat Jakarta-Bandung tetap meminta Kementerian BUMN untuk membuat skema pengawasan keuangan di tubuh PT KAI.
Baca SelengkapnyaPT KCIC membantah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung membuat PT Wika merugi hingga Rp7,2 triliun.
Baca SelengkapnyaProses pengadaan impor tiga rangkaian KRL baru asal China tersebut dilakukan sesuai aturan yang berlaku tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
Baca SelengkapnyaPemerintah Thailand saat ini sedang menunggu kabar dari Tesla, mengenai apakah akan membatalkan rencana untuk berinvestasi di Negeri Gajah Putih
Baca SelengkapnyaPT KCIC telah menerima pinjaman sebesar USD4,55 miliar yakni sekitar Rp69,33 triliun dari China Development Bank milik pemerintah.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana membangun kereta cepat Jakarta-Surabaya.
Baca SelengkapnyaProyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dicoret dari PSN. Salah satunya karena belum memperoleh pembiayaan yang jelas.
Baca SelengkapnyaPerpanjangan proyek Kereta Cepat Whoosh hingga Surabaya juga secara nilai ekonomis lebih menguntungkan.
Baca SelengkapnyaPinjaman senilai Rp7 triliun dari CDB telah dicairkan ke PT KAI.
Baca Selengkapnyajika Kereta Cepat Jakarta Surabaya dibangun, rutenya akan melewati KCJB terlebih dahulu.
Baca Selengkapnya