Proyek revitalisasi kilang, Pertamina butuh 20.000 tenaga kerja baru
Merdeka.com - Proyek revitalisasi kilang dan pembangunan kilang baru yang dilakukan PT Pertamina (Persero) akan mulai menyerap tenaga kerja besar-besaran mulai tahun depan. Pengembangan kilang tersebut dinilai menciptakan dampak berantai cukup besar.
"Proyek kilang Tuban, peak load instead of pick low tahap satu kami butuh tenaga sebanyak 20.000 tenaga kerja dan akan menciptakan multiplier effect hingga enam kali lipat," ujar Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (16/9).
Dua proyek yang akan mulai menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar tahun depan adalah pembangunan Kilang Tuban di Jawa Timur dan proyek RDMP Kilang Balikpapan di Kalimantan Timur yang mulai masuk tahap konstruksi.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
-
Siapa yang dibantu Pertamina? 'Bantuan ini akan segera kami salurkan kepada Tim Manggala Agni yang saat ini menjadi garda terdepan dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan,' ujar Kepala Seksi Wilayah III Sumatera Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan Lahan Wilayah Sumatera, Candra Irfansyah.
-
Dimana Pertamina akan berpartisipasi? PT Pertamina (Persero) menyiapkan 9 (sembilan) potensi kerjasama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkrit dalam membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan berlangsung di Jakarta pada 5 - 6 September 2023.
-
Kapan Pertamina melepas pemudik? Tahun ini, Pertamina melepas 86 unit bus dari Parkir Timur Gelora Bung Karno, Jakarta pada Rabu, 3 April 2024.
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
Pertamina yang menjalin kerja sama dengan OJSC Rosneft Oil Company akan membangun Kilang Tuban dengan kapasitas produksi 300.000 barel perhari. Sebanyak 20 persen hingga 25 persen di antaranya akan memproduksi bahan baku petrokimia dan 75 persen memproduksi BBM. Kilang Tuban ditargetkan beroperasi pada 2021.
Di luar itu, Pertamina saat ini dalam proses seleksi calon mitra untuk pembangunan Kilang Bontang. Pertamina juga tengah mengebut Proyek RDMP empat kilang, yakni Kilang Dumai, Cilacap, Balongan, dan Kilang Balikpapan.
Menurut Rachmad, proyek kilang Tuban dengan RDMP Cilacap akan berjalan seiring. Namun, pekerjaan fisik Tuban akan lebih dulu dibanding Cilacap. Serapan tenaga kerja akan mulai 2017 sekitar 5.000 orang.
"Begitu 2019 -2021 itu hampir sekitar 30.000 pekerja. Pada 2018, baik Balikpapan, Cilacap dan Tuban akan menyerap 75.000 lapangan kerja baru," kata Rachmad.
Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Gus Irawan Pasaribu, mengatakan revitalisasi bertujuan agar semua kilang Pertamina bisa berfungsi maksimal. Dengan begitu, Pertamina bisa meningkatkan produktivitasnya.
"Artinya akan bisa mengurangi porsi impor akan menciptakan lapangan kerja. Pengangguran saat ini terus bertambah. Kami berharap BUMN bisa menjadi garda terdepan untuk menstimulus ekonomi dan menyiapkan lapangan kerja," kata Gus Irawan.
Menurutnya, proyek revitalisasi dan pembangunan kilang baru pasti berdampak pada ekonomi nasional karena akan membuka lapangan kerja baru. Selain itu, jika telah terealisasi produksi kilang akan membuat impor bahan bakar minyak (BBM) dan petrokimia juga berkurang sehingga bisa menghemat devisa negara.
"Secara gradual jika ini dilakukan maka akan berkontribusi ke pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi terhadap stabilitas nilai Rupiah," jelasnya.
Gus Irawan menambahkan ekonomi daerah juga akan ikut bergerak dengan adanya proyek kilang. Tidak hanya membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat di sekitar daerah tersebut, namun juga akan menciptakan multiplier effect lainnya.
"Untuk itu kami juga berharap pemerintah mendukung sepenuhnya, baik pusat maupun daerah lokasi proyek kilang. Karena akan banyak manfaat bagi daerah," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaKemnaker akan terus membangun BLK Komunitas karena BLK Komunitas ini menjadi salah satu sarana penting dalam meningkatkan kompetensi SDM Indonesia
Baca SelengkapnyaDia merasa beruntung karena bisa bekerja di kompleks industri yang tumbuh di daerahnya.
Baca SelengkapnyaStaf Divisi Penyaluran Dana BPDPKS, Rangga Rahmananda menyatakan program beasiswa ini telah dilaksanakan sejak 2016.
Baca SelengkapnyaSalah satu arah kebijakan CASN tahun 2024 adalah merekrut talenta-talenta baru yang berkaitan dengan transformasi digital.
Baca SelengkapnyaProgres pembangunan pabrik sepatu itu sudah berjalan, yang ditandai dengan dilaksanakannya peletakan batu pertama.
Baca SelengkapnyaCahyo mengungkapkan, program Kartu Prakerja selanjutnya yaitu gelombang 68 akan dibuka pada Jumat (17/5).
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menargetkan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKegiatan PKT non rutin dimaksudkan agar dapat membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
Baca SelengkapnyaDengan beroperasi secara penuh, pabrik kereta terbesar se-Asia Tenggara tersebut membutuhkan banyak tenaga kerja yang diprioritaskan bagi putra-putri Banyuwangi
Baca SelengkapnyaKoordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Seoul, Teuku Zulkaryadi mengungkapkan standar yang harus dipenuhi calon pekerja asing di Korsel.
Baca Selengkapnya