Proyek runway terkendala, Bandara Kualanamu belum berfungsi maksimal

Merdeka.com - PT Angkasa Pura II mengeluhkan lambatnya pembebasan lahan untuk landasan terbang Bandara Kualanamu. Alhasil, bandara terletak di Deli Serdang itu belum bisa optimal mengurangi kepadatan lalu lintas pesawat di Soekarno-Hatta, Jakarta.
"Kualanamu memang sampai sekarang masalah pembebasan lahan yang cukup tinggi, karena semua tanah belum bisa untuk dibangun runway," ujar Deputi Operasi dan Teknis Bandara Kualanamu Yos Suwagiono, Deli Serdang, tadi malam.
Menurutnya, pembuatan landasan terbang kedua ini untuk meningkatkan kapasitas pelayanan Bandara Kualanamu hingga mencapai 8,5 juta penumpang per tahun. Ini hampir sepuluh kali lebih besar ketimbang Bandara Polonia, Medan.
"Untuk Januari-Juli ini sudah menampung 5,1 juta penumpang, tahun 2015 sebanyak 8 juta penumpang," ucapnya.
Bandara berkode KNO ini memiliki ukuran runway 3.750 x 60 meter, sehingga dapat menampung pesawat berbadan lebar.
Kualanamu dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern. Seperti integrated baggage handling screening system (IBHSS), merupakan teknologi penanganan bagasi otomatis untuk mempermudah penumpang maupun maskapai.
Penerapan IBHSS juga membuat bandara ini bisa mengimplementasikan sistem terbuka untuk pendaftaran penumpang. Ini seperi Bandara Internasional Changi Singapura dan Bandara Internasional Kuala Lumpur.
Bandara Kualanamu saat ini melayani 205 penerbangan per hari dengan jumlah maskapai yang beroperasi sebanyak 14. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya