PT Bukit Asam gandeng 3 perusahaan terapkan teknologi gasifikasi batubara
Merdeka.com - PT Bukit Asam Tbk menandatangani kesepakatan hilirisasi batubara dengan PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. Melalui penandatanganan ini, batubara dari PT Bukit Asam Tbk nantinya akan diubah melalui teknologi gasifikasi menjadi produk akhir yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
Teknologi gasifikasi ini memungkinkan mengkonversi batu bara muda menjadi syngas yang merupakan bahan baku untuk diproses Iebih lanjut menjadi Dimethyl Ether (DME) sebagai bahan bakar, urea sebagai pupuk, dan Polypropylene sebagai bahan baku plastik.
"Kami ingin menciptakan nilai tambah, mentransformasi batubara menjadi ke arah hilir dengan teknologi gasifikasi, dengan menciptakan produk akhir yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan sekadar produk batubara. Dengan demikian, hal ini diharapkan akan semakin menguntungkan perusahaan," ungkap Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arviyan Ariiin, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Jumat (8/12).
-
Bagaimana bahan bakar ramah lingkungan ini mengurangi emisi? Dengan kandungan sulfur dibatasi maksimum sebesar 0,5 persen, bahan bakar kapal itu bisa digunakan pada mesin diesel kapal dengan putaran rendah dan mengurangi emisi gas buang dari pembakaran mesin kapal.
-
Mengapa kompor minyak tanah dikonversi ke kompor gas? Tujuan utama konversi kompor minyak tanah menjadi kompor gas LPG untuk mengurangi subsidi. Sebab, biaya produksi minyak tanah setara dengan Avtur.
-
Bagaimana mengolah limbah organik jadi pupuk? Menjadi pupuk kompos dengan cara mencampurkan limbah organik basah dengan tanah dan menambahkan mikroorganisme pengurai.
-
Mengapa metana cair dipilih sebagai bahan bakar? Berbeda dengan bahan bakar tradisional seperti minyak tanah atau bensin murni, metana cair menawarkan beberapa keunggulan, termasuk biaya yang lebih rendah, emisi yang lebih bersih, dan efisiensi yang lebih tinggi.
-
Siapa yang mengolah sampah menjadi batu bara? Ketua RW 07 Sarijadi, Deddy Dharmawan mengatakan jika di tahap terakhir adalah pengolahan menjadi bahan bakar serupa batu bara.'
-
Bagaimana minyak bumi terbentuk? Akhirnya, setelah jutaan tahun berada dalam lingkungan yang bertekanan tinggi dan rendah oksigen, ganggang dan plankton mengalami perubahan wujud menjadi cairan minyak hitam yang lengket.
Setelah penandatanganan perjanjian ini, Bukit Asam bersama Pertamina, Pupuk Indonesia, dan Chandra Asri Petrochemical akan mempersiapkan pelaksanaan BankabIe-FS (studi kelaiakan), amdal, dan persiapan pendanaan untuk selanjutnya melakukan proses pengadaan Engineering Procurement Construction (EPC).
Untuk menunjang kerja sama ini, akan dibangun pabrik pengolahan gasifikasi batubara pada Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBIE) yang berada di mulut tambang batubara Tanjung Enim, Sumatera Selatan. BACBIE akan berada pada satu lokasi yang sama dengan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8.
Pembangunan pabrik péngolahan gasifikasi batubara sendiri direncanakan mulai beroperasi pada November 2022. Diharapkan produksi dapat memenuhi kebutuhan pasar sebesar 500 ribu ton urea per tahun, 400 ribu ton DME per tahun dan 450 ribu ton Polypropylene per tahun.
Dengan target pemenuhan kebutuhan sebesar itu, diperkirakan kebutuhan batubara sebagai bahan baku sebesar 9 juta ton per tahun termasuk untuk mendukung kebutuhan batubara bagi pembangkit listriknya.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Aas Asikin ldat mengatakan, adanya kerja sama ini diharapkan memberikan hasil terbaik dalam rangka sinergi antar BUMN, serta berharap batubara yang dimanfaatkan dapat digunakan menjadi bahan baku urea.
"Melalui kerja sama ini, industri pupuk berharap dapat memanfaatkan batubara sebagai pengganti gas dan bahan baku pupuk urea," tegasnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Erwin Ciputra menambahkan Polypropylene berbasis batubara ini dapat membantu Indonesia dalam memenuhi kebutuhan Polypropylene domestik.
"Saat ini, produksi Polypropylene belum mencukupi kebutuhan dalam negeri sehingga ketjasama ini akan mengurangi impor yang jumlahnya masih besar dan terus meningkat," tambahnya.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manejemen RIS PT Pertamina Gigih Prakoso menegaskan kerja sama ini adalah langkah strategis bagi semua pihak, untuk kepentingan ketahanan energi nasional, dalam pemanfaatan (DME) sebagai bahan bakar, serta pengembangan bisnis petrokimia hasil olahan dari batubara.
"Kita akan memanfaatkan sumber daya di dalam negeri yang belum termanfaatkan berupa low rank coal yang ketersediaannya sangat melimpah hingga 50 tahun ke depan," ungkapnya.
Diharapkan dengan kerja sama ini dapat memberikan nilai tambah batubara sehingga batubara tidak hanya dijual sebagai produk akhir, tetapi dijadikan sebagai bahan baku. Diharapkan pula dengan kerja sama ini juga dapat meningkatkan sinergi antar BUMN, dan mampu menciptakan efisiensi dalam industri batubara, gas, pupuk dan kimia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konsorsium nantinya akan menggunakan jaringan pipa gas bumi PGN untuk mendistribusikan biometana berbahan POME.
Baca SelengkapnyaPetrokimia Gresik juga akan membangun pabrik soda ash, yang merupakan pabrik soda ash pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSIG telah menggunakan biomassa pada pabrik-pabrik milik perseroan mencapai 2,7 juta ton untuk bahan bakar selama 2022.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini berfokus pada komersialisasi kredit karbon dari penangkapan gas metana yang sebelumnya terlepas ke atmosfir.
Baca SelengkapnyaFokus penelitian untuk peningkatan produksi biogas yang ramah lingkungan melalui tandan kosong kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPenandatanganan perjanjian jual beli gas yang dilakukan oleh anak perusahaan Pupuk Indonesia ini tentunya akan berdampak positif bagi industri pupuk nasional.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana mengurangi konsumsi batubara secara bertahap dan mengalihkan penggunaan batubara menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaDalam aspek sosial, penggunaan bahan bakar alternatif berkontribusi dalam mencegah timbulnya persoalan dan penyakit akibat sampah yang menumpuk.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga saat ini telah menandatangani kerjasama dengan PT Putra Perkasa Abadi (PPA) dan PT Antareja Mahada Makmur (AMM).
Baca SelengkapnyaIni proses pengolahan minyak bumi dan minyak mentah sampai dapat dimanfaatkan.
Baca SelengkapnyaPertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060.
Baca SelengkapnyaJika peralihan pemanfaatan LPG 5 kg, 12 kg, maupun 50 kg dapat diganti dengan CNG, maka akan mendukung pemerintah dalam upaya mengurangi subsidi energi.
Baca Selengkapnya