PTDI serahkan dua unit pesawat NC212i ke angkatan udara Filipina
Merdeka.com - Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Elfien Goentoro secara resmi melakukan serah terima dua unit pesawat NC212i kepada Secretary Delfin N Lorenzana, Department of National Defence Philippine yang kemudian diserahterimakan kembali kepada end user yaitu Commanding General Philippine Air Force, Ltgen Galileo Gerard R Kintanar JR AFP.
Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (LBBP RI) untuk Republik Filipina merangkap Republik Kepulauan Marshall dan Republik Palau, HE Dr. Sinyo Harry Sarundajang turut pula hadir untuk menyaksikan serah terima dua unit pesawat NC212i Philippine Air Force di Haribon Hangar, Clark Air Base, Mabalacat City, Pampanga, Filipina.
Elfien Goentoro mengatakan, PTDI berhasil melakukan ferry flight 2 (dua) unit pesawat NC212i dengan kode registrasi AX-2119 dan AX-2120 untuk Philippine Air Force dari Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, Indonesia menuju Clark Air Base, Mabalacat City, Pampanga, Filipina.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Apa nama pesawat angkut pertama Indonesia? Pesawat DC-3 Dakota kemudian diberi nama 'Seulawah'.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Apa jenis pesawat yang mereka gunakan? Timm dan Cook mempersiapkan pesawat Cessna 172 dengan berbagai modifikasi, termasuk instalasi tangki bahan bakar tambahan.
-
Dimana pesawat Air China itu terbang? Pesawat Air China CA2754 yang berangkat dari Quzhou seharusnya terbang menuju Chengdu pada 4 Juli.
-
Dimana pesawat Pelita Air diparkir? Oleh karena itu, Sisyani Jaffar menyebut saat ini pesawat telah diarahkan ke isolated parking area.
Pimpinan Mission Ferry Flight, Captain Esther Gayatri Saleh, Chief Test Pilot PTDI sebagai Pilot In Command (PIC) dan Captain Ervan Gustanto sebagai First Officer (FO) serta Ir. Nurcholis sebagai Flight Test Engineer (FTE) berhasil melakukan ferry flight pesawat NC212i dengan kode registrasi AX-2119.
Sedangkan Captain Adi Budi Atmoko sebagai Pilot In Command (PIC) dan Captain Zulda Hendra sebagai First Officer (FO) serta Ir. Mula F Butar Butar sebagai Flight Test Engineer (FTE) berhasil melakukan ferry flight pesawat NC212i dengan kode registrasi AX-2120.
Rute yang dilalui kedua pesawat NC212i yaitu Husein Sastranegara, Bandung Syamsudinnoor, Banjarmasin – Juwata, Tarakan – Puerto Princessa, Filipina – Clark Air Base, Mabalacat City, Pampanga, Filipina.
Pada tanggal 14 Juni 2018, dua unit pesawat NC212i tiba di DAP, 420 th Supply Wing, PAF, Clark Air Force Base (Air Force City), Pampanga, Filipina.
Tanggal 19 Juni 2018, dilakukan Flight Acceptance Test dengan subject test yang sudah disepakati bersama salah satu di antaranya adalah one engine in operative dan air start performance. Flight Acceptance Test dipimpin oleh Chief Test Pilot PTDI, Captain Esther Gayatri Saleh, pesawat NC212i kode registrasi AX-2119 melakukan terbang selama 1 jam 55 menit, sedangkan pesawat NC212i kode registrasi AX-2120 terbang selama 1 jam 15 menit. Flight Acceptance Test diterima oleh Philippine Air Force Pilot, Major Ronald dan Major Amora.
Pengiriman dua unit pesawat NC212i merupakan Proyek Akuisisi Pesawat Terbang Angkut Ringan Bersayap Tetap di bawah Program Modernisasi Angkatan Bersenjata Republik Filipina. Keunggulan yang dimiliki pesawat NC212i akan memberikan keuntungan yang besar untuk meningkatkan kesiapan dari Angkatan Udara Filipina dalam mendukung berbagai misinya, seperti: Pertahanan Teritorial, Keamanan dan Stabilitas; Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana; dan Pertahanan Internasional dan Keterlibatan Keamanan.
"Dengan menyerahkan kedua pesawat ini, diharapkan kita dapat memenuhi kebutuhan Angkatan Udara Filipina dan kami juga sangat berharap kedua pesawat ini memiliki peran penting dalam mendukung segala pesyaratan operasi Angkatan Udara Filipina. Selanjutnya, kami berharap dapat memperkuat hubungan antara 2 negara melalui skema G2G yang solid," jelas Elfien Goentoro, Direktur Utama PTDI.
Kedua pesawat NC212i yang diserahkan kepada Angkatan Udara Filipina telah sepenuhnya dikerjakan oleh PTDI dan hingga saat ini total pesawat NC212 series yang telah diproduksi oleh PTDI adalah sebanyak 114 unit. Sejak bulan Oktober 2011, PTDI adalah satu-satunya industri pesawat terbang di dunia yang memproduksi pesawat NC212i.
Fitur Pesawat NC212i
1. Two Honeywell TPE-331-12JR-701C Turboprop engines with two four-bladed
Dowty Rotol Propeller.
2. Full Glass Cockpit, Advanced and Modern Avionics Suite and Auto Pilot.
3. Fixed Landing Gear, High Wing Configuration.
4. Max Take Off Weight: 8,100 kg.
5. Max Landing Weight: 8,100 kg.
6. Un-pressurized Cabin and Payload: 2,950 kg.
7. The Largest Seat Capacity (up to 28 seats).
8. Short Take-off and Landing (STOL) Operations.
9. Take-off and Landing on Unpaved Runway Capabilities.
10. High and Hot Airfield Capability.
11. Equipped with Ramp Door for Easy Loading and Unloading.
12. Light Lift Aircraft: Passenger Transport, VIP, Troop Transport, Paratroops Drooping, Medical Evacuation, Cargo, MSA, etc.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI.
Baca SelengkapnyaKapal Landing Dock Philippines mengakomodasi kebutuhan Departemen Pertahanan Nasional Filipina.
Baca SelengkapnyaLima pesawat tersebut merupakan bagian dari pengadaan sembilan unit pesawat NC-212i untuk TNI Angkatan Udara.
Baca SelengkapnyaProgram ini menggunakan alutsista yang dimiliki, yakni 2 Unit Pesawat Casa 212-200 dan 2 Unit Helikopter MI-17V5.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menyerahkan dua unit KRI, yaitu KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 untuk menambah kekuatan TNI AL.
Baca SelengkapnyaSelain pesawat Super Hercules, dalam waktu dekat juga akan datang dua pesanan pesawat Airbus A400M multirole tanker dan transport (MRTT).
Baca SelengkapnyaPesawat Super Hercules tersebut memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai operasi yang dilakukan oleh TNI.
Baca SelengkapnyaProyek pembangunan North-South Commuter Railway yang berlokasi di Filipina ini dikerjakan oleh perusahaan joint venture BUMN konstruksi dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaMomen tersebut terjadi saat serah terima tiga alutsista udara di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaUnit baru Falcon 8X itu menggantikan Falcon 7X dan Falcon 8X yang sebelumnya dipinjamkan Dassault untuk Indonesia.
Baca Selengkapnya