PTPN Group Kembangkan Sistem BULE Dukung Swasembada Pangan
Merdeka.com - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) terus melakukan riset dan pengembangan untuk mendukung dan mensukseskan Program Swasembada Pangan Nasional. Salah satunya, meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan tebu sekaligus meningkatkan produksi kedelai melalui pilot project tumpang sari (intercropping) Tebu -Kedelai atau dikenal dengan Sistem BULE.
Gagasan ini diinisiasi oleh Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di mana dari luasan area yang dimiliki PTPN turut memberikan andil dalam meningkatkan produksi kedelai di Indonesia dan khususnya produksi tebu untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi nasional. Untuk mengawal kesuksesan pengembangan ini PTPN Group bekerja sama dengan perguruan tinggi yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mahmudi mengatakan, pilot project sistem tumpang sari BULE akan dilakukan di areal PTPN Group seluas 50 Hektare di empat titik lokasi, yaitu di PTPN VII, PTPN IX, PTPN X dan PTPN XI. Total areal yang dikerjasamakan seluas 50 ha, yaitu antara UGM dan PTPN IX, X, dan XI.
-
Bagaimana cara Mentan mendorong swasembada pangan? Tak cuma traktor, sebuah drone berukuran besar tengah disiapkan lepas landas. Sebuah tabung putih diletakkan di badan bagian atas pesawat nirawak itu.Seorang pemuda yang memegang sebuah remote control segera menerbangkan drone menuju areal persawahan. Melintasi seorang petani yang tengah membajak sawah memakai traktor mesin.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk swasembada pangan? Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya.
-
Kenapa swasembada pangan penting bagi Indonesia? 'Kita harus jamin kemampuan kita memberi makan rakyat kita sendiri,' ucap Prabowo kepada para pembantunya itu.
-
Bagaimana Kemnaker ingin meningkatkan produksi pangan? Anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk percepatan tanam, peningkatan produksi padi dan jagung melalui penyediaan benih dan alsintan, pupuk dan pestisida serta optimalisasi lahan rawa dan intensif bagi petugas lapangan.
-
Dimana Kementan fokus meningkatkan produksi pangan? Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), mengajak semua pihak mulai dari pemerintah pusat hingga daerah untuk fokus melakukan upaya peningkatan produksi pangan melalui pemanfaatan lahan rawa baik pasang surut maupun lahan tadah hujan atau non irigasi di sejumlah daerah.
-
Kenapa Kementan fokus pada swasembada beras? 'Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negera menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri.
"Selanjutnya kami akan bekerja sama dengan IPB untuk mengawal pilot project BULE di PTPN VII. Pengembangan komoditas kedelai di lahan tumpang sari ini akan terus kami kembangkan, dimana potensi tahun depan seluas 15.000 ha di lahan HGU PTPN Group lainnya," kata Mahmudi di Jakarta, Jumat (15/7).
Direktur PTPN IX Dodik Ristiawan menambahkan, sebelum Pilot Project BULE PTPN IX juga sudah melakukan tumpang sari kedelai di lahan karet. "Sebelumnya kami sudah melakukan sistem tumpang sari karet-kedelai, bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Kabupaten seluas 10 ha," tutur Dodik.
Pada sistem tumpang sari BULE tersebut penanaman kedelai dilakukan di lahan tebu yang ditanam dengan dua cara yaitu secara Konvensional atau Larikan dan Ring-Pit masing-masing seluas 5 ha. Diharapkan melalui sistem tumpang sari ini produktivitas tebu dapat meningkat karena terjadi peningkatan kesuburan tanah melalui penambahan biomasa kedelai.
Keuntungan Sistem BULE
Peneliti yang mewakili perwakilan dari Universitas Gajah Mada, Irham menjelaskan, beberapa keuntungan sistem BULE, di antaranya diharapkan mampu meningkatkan kesehatan lahan pertanaman karena ada penambahan masukan biomasa kedelai ke dalam lahan pertanaman tebu serta meningkatkan ketersediaan nitrogen (N) bagi tanaman tebu, memanfaatkan kemampuan fiksasi Nitrogen secara biologis tanaman kedelai.
Dalam jangka panjang sistem BULE juga akan memperbaiki kesuburan tanah, sehingga meningkatkan rerata produktivitas tebu nasional dan turut berkontribusi pada peningkatan produksi gula nasional. Masuknya kedelai di lahan tebu pun mampu meningkatkan luas areal penanaman kedelai nasional. Inilah yang menjadi tujuan dari pengembangan sistem BULE, meningkatkan produksi kedelai nasional yang berasal dari produksi kedelai di areal pertanaman tebu Pulau Jawa.
Beberapa kajian yang telah dilakukan menunjukkan peningkatan nisbah kesetaraan lahan dari 1,0 menjadi 1,2 – 1,3 ; dapat menjamin kecukupan pasokan raw material (tebu giling) pabrik gula-pabrik gula. "Harapannya tentu meningkatkan minat petani untuk menanam tebu, karena nilai keuntungan per unit lebih baik," tutup Irham.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, riset dan inovasi sebagai tulang punggung pengembangan perusahaan.
Baca SelengkapnyaMeski lahan tersebut sudah tidak produktif untuk ditanami karet, tetapi secara agroklimat dan tipologi, lahan layak untuk tanaman tebu.
Baca SelengkapnyaSalah satu kendala yang dihadapi petani tebu adalah akses dan ketersediaan saprodi di antaranya pupuk yang dibutuhkan tanaman.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai target P8T dan mendukung swasembada gula nasional, pihaknya menerjemahkannya dengan upaya pencapaian target produktivitas tebu.
Baca SelengkapnyaSejak pertengahan 2022 hingga saat ini, PTPN Group meningkatkan jumlah distributornya dari 14 menjadi 128.
Baca SelengkapnyaPerum Bulog dan PT. Pupuk Indonesia bekerja sama meningkatkan produktivitas pertanian dan pembelian hasil panen petani.
Baca SelengkapnyaSwasembada gula konsumsi ditargetkan bisa tercapai paling lambat 2028 dan kebutuhan gula industri bisa tercukupi paling lambat 2030.
Baca SelengkapnyaEkosistem pangan nasional ini bukan hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, tetapi didorong untuk memenuhi kebutuhan pangan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaMelanjutkan transformasi PTPN Group, tahun 2023 merupakan tahun pertama SGN mengelola 36 pabrik gula yang semula berada di bawah pengelolaan PTPN gula.
Baca SelengkapnyaProgram Makmur memiliki potensi yang cukup besar, dengan luas yang sudah hampir mencapai 300.000 hektare, dengan 100.180,44 hektare untuk tanaman padi.
Baca SelengkapnyaPerjanjian ini dibuat untuk membangun ekositem pangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaErick menyebut salah satu poin utama yang dibahas adalah inisiatif pendirian Satuan Pelayanan Gizi (SP).
Baca Selengkapnya