PTPN III Minta Pemerintah Prioritaskan Pemenuhan CPO Dalam Negeri
Merdeka.com - Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III, Mohammad Abdul Gani, menyayangkan keputusan pemerintah atas moratorium perluasan lahan dan mengevaluasi perkebunan sawit. Regulasi ini tercantum dalam Inpres Nomor 8/2018 tentang Penundaan dan Evaluasi Perizinan Serta Peningkatan Produktivitas Perkebunan Sawit, ditandatangani Jokowi pada 19 September 2018 dan berlaku selama 3 tahun.
"Saya sangat sayangkan pemerintah mau didikte oleh NGO luar negeri sehingga membuat moratorium. Sebenarnya dengan pendekatan tata kelola konservasi kita bisa gunakan LSP atau ICC itu sertifikasi bagaimana kita mengendalikan agar karbon itu tidak terjadi penguapan yang tidak terkendali," kata dia dalam acara MarkPlus Government Roundtable: Pemulihan Ekonomi di Sektor Pertanian, Senin (19/10).
Abdul menyebutkan, Indonesia masih bisa memperluas lahan kelapa sawit hingga 20 juta hektar dengan perkiraan dapat menghasilkan 80 juta KL CPO. Namun kedepannya, dia menilai besaran tersebut mestinya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.
-
Kenapa petani sawit tidak siap dengan aturan ISPO? Gulat mengaku para petani tidak siap dengan ketentuan ISPO tersebut. Terlebih dalam proses penyusunannya ia menyebut ada campur tangan pihak asing.
-
Siapa Menteri PPN saat ini? Adapun, Menteri PPN saat ini dijabat oleh Suharso Monoarfa, yang dipilih langsung oleh presiden pada tahun 2019.
-
Bagaimana cara Mentan reformasi pertanian? Mentan mengatakan, Vietnam dan Indonesia adalah dua negara besar yang sama-sama memiliki potensi pertanian luar biasa. Khusus di Indonesia, Mentan menyampaikan bahwa pemerintah terus mereformasi pertanian tradisional ke pertanian modern yang lebih efisien serta mampu menekan biaya hingga 50 persen. 'Teknologi dan mekanisasi yang presisi adalah poin yang juga kami sampaikan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman padi di lahan rawa,' katanya.
-
Apa itu Minyak Inti Sawit? Minyak inti sawit atau yang juga dikenal dengan sebutan palm kernel oil adalah minyak nabati yang diekstraksi dari biji (inti) buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).
-
Siapa pemilik perkebunan di Subang? Kebun-kebun itu dikelola oleh saudagar tanah bernama Pieter Willem Hofland (P.W Hofland). Ia merupakan pemilik tunggal kawasan perkebunan tersebut, yang dikelola lewat Pamanoekan en Tjiasemlanden atau unit usaha perkebunan di wilayah Pamanukan sampai Ciasem.
-
Apa yang didorong oleh Wamentan untuk kelapa di Indragiri Hilir? Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mendorong inovasi dan hilirisasi kelapa dalam sebagai kekuatan ekonomi bagi masyarakat di Pulau Kijang, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.
"Saat ini, dengan kebijakan konsumsi bahan bakar 30 persen, maka yang terpakai untuk biodiesel hanya 4,7 juta KL. Artinya hanya 10 persen dari produksi CPO nasional," kata dia.
"Kalau sekarang katakanlah 80 persen CPO dan turunannya diekspor, maka ke depan harus dibalik. Kita penuhi kebutuhan energi di dalam negeri berbasis CPO," lanjut dia.
Abdul menambahkan, mestinya pemerintah tak perlu latah semua komoditas untuk bisa swasembada. Sebab, memang ada sejumlah komoditas yang memang bukan berasal dari Indonesia. Untuk komoditas seperti itu, Indonesia jelas kalah dibandingkan dengan negara produsen aslinya.
"Pemerintah ketika akan mengembangkan ekspor atau yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi utamanya di sektor pertanian tidak perlu latah berpikir untuk semua komoditas kita swasembada. Karena secara alamiah tidak mungkin Indonesia akan mampu bersaing untuk produktivitas sejumlah komoditas yang memang bukan berasal dari Indonesia," kata dia.
Hutan Rusak, Pemerintah Moratorium Perluasan Lahan Sawit
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah menyetop perluasan lahan perkebunan sawit di hutan Kalimantan. Sebab, menurutnya, perluasan lahan tersebut membuat hutan menjadi rusak.
"Sekarang ini pemerintah menyetop perluasan sawit. Jadi tidak ada lagi boleh hutan atau gambut dipakai untuk sawit, sudah moratorium perluasan yang memakai lahan hutan atau gambut untuk sawit, itu berapa bulan lalu diputuskan itu," kata JK saat menjawab keluhan salah satu peserta Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) soal lahan hutan Kalimantan yang mulai rusak, di Kantornya, Jakarta, Kamis (5/9).
Menurutnya, sawit adalah salah satu sektor penunjang perekonomian nasional. Dia menilai produksi sawit, bentuk ekspor yang baik dan menyerap banyak tenaga kerja. Kurang lebih, kata dia, terdapat 20 hingga 25 juga orang bekerja di sektor tersebut.
"Sawit menghasilkan devisa lalu orang bekerja (di sektor sawit) karena satu hektare itu setidak-tidaknya tiga orang yang bekerja, cukup besar," ungkap JK.
Kendati demikian, JK meminta kepada publik agar terus menjaga lingkungan supaya tidak terjadi kerusakan hingga kebakaran hutan.
"Karena itu masing-masing anda juga, bagaimana pentingnya memelihara lingkungan. Benar itu bahwa sebenarnya menjaga lingkungan yang baik," harap JK.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebijakan fiskal nasional yang berkaitan dengan pajak daerah dan retribusi daerah bisa berupa mengubah tarif pajak dan retribusi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, PalmCo tengah menjalankan beragam inisiatif untuk keberlanjutan industri sawit.
Baca SelengkapnyaPenyediaan rumah dinas menteri belum menjadi skala prioritas untuk diwujudkan dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaDoli meminta para elite politik jangan menunjukkan sikap perbedaan yang kontras secara terbuka. Agar pemilu bisa berjalan tanpa keterbelahan.
Baca SelengkapnyaUntuk itu, ia menyebut saat ini pemerintah perlu menyusun terlebih dahulu Kawasan Pangan Pertanian Berkelanjutan atau KP2B.
Baca SelengkapnyaProgram peremajaan sawit rakyat merupakan salah satu amanah Program Strategis Nasional.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung (Kejagung) bahkan telah menggeledah tiga lokasi berkaitan dengan kasus dugaan korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO).
Baca SelengkapnyaMenurut Alimin, sektor pertanian lebih penting dari pada sektor apapun karena masalah pangan selalu berkaitan langsung dengan keberpihakan negara pada petani.
Baca SelengkapnyaMeski lahan tersebut sudah tidak produktif untuk ditanami karet, tetapi secara agroklimat dan tipologi, lahan layak untuk tanaman tebu.
Baca SelengkapnyaSaat ini, riset dan inovasi sebagai tulang punggung pengembangan perusahaan.
Baca SelengkapnyaDi hadapan petani, Ganjar mengungkit momen debat perdana capres 2024.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, kata Eddy, Gapki tidak mempermasalahkan penambahan Kementerian Lembaga di kabinet Merah Putih Presiden Prabowo.
Baca Selengkapnya