Puan Maharani: UU Cipta Kerja Dibuat Sebagai Landasan Kebangkitan Ekonomi
Merdeka.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani menegaskan bahwa, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dibuat sebagai landasan kebangkitan ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19. UU tersebut diharapkan mampu menjadi solusi bagi ekonomi domestik.
"Undang-Undang Cipta Kerja dibuat sebagai landasan kebangkitan ekonomi Indonesia," kata dia dalam Rapat Kerja Nasional Hipmi 2021, Jumat (5/3).
Dia memahami, ekonomi Indonesia saat ini sudah menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Beleid ini pun diharapkan mampu mendorong lebih cepat pemulihan ekonomi Indonesia. Pada tahun ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi domestik berada sekitar 5 persen.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Kenapa PDB per kapita Indonesia ditargetkan naik? Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun. kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07). 'Nah, kita punya target selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan PDB kita sebesar sekiranya kurang lebih Rp13.000 triliun. Jadi kita mau naik ke 35.500,' Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.
Puan menambahkan, lahirnya UU tersebut juga tidak terlepas dari dampak besar yang terjadi akibat pandemi Covid-19. Pertama, konsumsi rumah tangga atau daya beli yang merupakan penopang 60 persen perekonomian jatuh cukup dalam.
Kedua, ketidakpastian yang berkepanjangan. Ini menyebabkan investasi ikut melemah dan berimplikasi pada terhentinya usaha dan terjadinya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Ketiga, berlanjutnya pelemahan ekonomi dunia, hal ini menyebabkan harga komoditas turun dan ekspor Indonesia ke beberapa negara juga terhenti.
"Di tengah berbagai tantangan ekonomi yang kita hadapi, saya yakin ada jendela peluang window of opportunity yang bisa kita manfaatkan untuk melahirkan sebuah solusi, tepatnya solusi dalam bentuk transformasi strategis ekonomi Indonesia, perlu diperhatikan bahwa transformasi strategis ekonomi Indonesia yang kita inginkan bukanlah transformasi yang hanya mengikuti tren," bebernya.
Butuh Transformasi
Dia menegaskan, Indonesia saat ini membutuhkan transformasi yang akan mempercepat terwujudnya ekonomi Indonesia yang berdikari. Transformasi ekonomi yang inklusif yang adil dalam memberikan kesempatan kepada semua anak bangsa yang mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kemudian, transformasi ekonomi yang menerjemahkan tujuan pembangunan Indonesia sesuai dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat. Yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaDPR dan Pemerintah sepakat menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 di angka 5,6 persen.
Baca SelengkapnyaSyarat ini harus berjalan optimal sehingga ekonomi Indonesia bisa meroket
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaKonsumsi rumah tangga sendiri merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu menetapkan berbagai kebijakan guna memajukan perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Gandhinagar, India.
Baca SelengkapnyaDia bilang proyeksi ekonomi tumbuh hingga 5,5 persen ditopang oleh sektor investasi yang terus tumbuh. Khususnya investasi bangunan.
Baca SelengkapnyaData IMF per Juni 2023 menunjukkan ada 36 negara yang berada dalam tekanan ekonomi akibat beban utang yang meningkat.
Baca SelengkapnyaProyeksi Prabowo ini berkaca pada kian meningkatnya daya beli masyarakat.
Baca Selengkapnya