Puisi Duka Dahlan Iskan untuk Awak Kapal Selam KRI Nanggala 402
Merdeka.com - Indonesia tengah diselimuti duka mendalam atas hilangnya kapal selam KRI Nanggala 402. Kabar terbaru, TNI AL menyatakan kapal selam KRI Nanggala 402 tenggelam atau subsunk setelah ditemukan beberapa serpihan.
Banyak pihak berduka cita dan mendoakan agar kapal selam dan para awak segera ditemukan. Duka cita juga disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara periode 2011-2014 Dahlan Iskan.
Dahlan mengucapkan belangsungkawa melalui sebuah puisi yang diunggahnya di akun media sosial Instagram pribadinya @dahlaniskan19.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Apa yang ditemukan di dalam kapal karam? Sekelompok peneliti arkeologi bawah air menemukan dua buah lempengan timah seberat 22 gram dan 44 gram di sebuah kapal karam Zaman Perunggu di lepas pantai Antalya Kumluca,Turki.
Berikut puisi yang berjudul 'Duka Kapal Selam' dikutip Minggu, (25/4):
“Duka Kapal Selam”
Mereka tahu ini: kapan oksigen di kapal selam itu habis.
Ada penanda digital di situ.
Tiga hari lagi --tiga hari yang lalu.
Mereka tahu ini: kapan oksigen habis.
Dua hari lagi --dua hari lalu.
Mereka tahu ini: kapan oksigen habis.
Satu hari lagi --satu hari yang lalu.
Mereka tahu ini: berapa jam lagi oksigen habis.
6 jam lagi.
3 jam lagi.
1 jam lagi.
30 menit lagi.
Mereka tahu ini: tanpa oksigen tidak ada lagi kehidupan.
Pun di dalam kapal selam itu --Nanggala 402.
Mereka tahu ini: tidak ada tanda-tanda akan ada pertolongan.
Mereka berada di kedalaman laut yang sangat dalam --800 meter tanpa alat komunikasi.
Di sebuah palung yang dalam jauh di utara Pulau Bali.
Kapal selam itu menyelam --lalu terselam terlalu dalam, entah kenapa.
Mereka 53 orang, prajurit kebanggaan bangsa bahari.
Mereka pembela kedaulatan laut negeri.
Mereka berjuang, berjuang, berjuang, sampai laut terdalam.
Mereka berjuang, berjuang, berjuang sampai oksigen terakhir.
Mereka berjuang abadi di taman pahlawan di dalam kapal selam.
Mereka berjuang selamanya...
Dan kami berduka melebihi duka-duka apa pun.
Kami berduka juga karena kami tidak berdaya.
Kami berduka untuk pahlawan bangsa: 53 orang yang berjuang sampai di keabadian.
Surabaya, 24 April 2021
(Dahlan Iskan)
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam.
Baca SelengkapnyaPemberian tanda kehormatan ke tunggul KRI Nanggala-402 tersebut dilakukan di atas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (RJW-992), Sabtu (28/9/2024)
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI pun langsung menyematkan Brevet Kehormatan Hiu Kencana di dada sebelah kanan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaPerwakilan keluarga dari ketiga korban kapal tenggelam tersebut hadir langsung menerima kepulangan jenazah.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca Selengkapnya