Puja-Puji Menteri Rini ke China saat Bangun Kereta Cepat Jakarta - Bandung
Merdeka.com - Menteri BUMN, Rini Soemarno memuji dan berterimakasih kepada China atas keterlibatannya dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang digarap oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC). Menurutnya, kemitraan antara Indonesia dan China telah berjalan dengan baik.
"Kita berterima kasih kepada China yang yakin partnership ini bisa berjalan dengan baik. Ini semua tidak bisa terjadi kalau tidak ada kepercayaan dari kedua belah pihak, partnership yang saling menguntungkan bagi kedua negara," ujar dia saat peletakan girder pertama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Kabupaten Bekasi, Senin (30/9).
Dia menceritakan kisah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika selaku produktor tiang pancang jalur layang di proyek ini, yang banyak berguru pada perusahaan konstruksi China, Sinohydro. Hubungan ini membuat Wika bisa lebih variatif secara hasil produksi.
-
Siapa yang membangun pabrik kereta di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Siapa yang membangun Jalur Kereta Api Purwokerto-Wonosobo? Jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo pertama kali dibangun oleh perusahaan kereta api Belanda Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS) antara tahun 1896-1917.
-
Bagaimana cara pabrik tiang pancang Demak memproduksi tiang pancang? Di sana tiang pancang dibuat dengan alat berteknologi modern.
-
Mengapa pabrik kina Bukit Unggul dibangun? Saat itu, Pemerintah Hindia Belanda gencar menanam dan memproduksi olahan kina guna mengantisipasi serangan nyamuk Malaria yang sempat memakan korban ribuan warga Eropa di Batavia tahun 1800-an.
-
Dimana pabrik kereta terbesar di Asia Tenggara? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana Pabrik Kesono berkembang? Saat semakin berkembang, pabrik ini punya PLTA dari sungai yang tak jauh dari pabrik.
"Jadi ini partnership yang sebaik-baiknya harus kita manfaatkan betul. Saya lihat Wika belajar banyak, karena sekarang Wika bisa buat kaki (tiang pancang) yang bentuknya enggak kotak-kotak. Tapi cantik, ada lekukan," puji Menteri Rini.
Nantinya, PT KCIC juga akan mengirimkan putra-putri Tanah Air untuk berlatih mengoperasikan kereta cepat di Negeri Tirai Bambu. Sehingga ke depan negara bisa menggarap proyek secara mandiri.
"Buat Indonesia ini adalah sesuatu yang bisa buat belajar, dan China sangat terbuka. untuk transfer teknologi jadi kita ini betul harus kita manfaatkan sehingga Indonesia bisa jadi negara yang punya kemampuan untuk membangun kereta. Dari kereta yang biasa sampai kereta LRT MRT dan nantinya kereta cepat," tuturnya.
Tak hanya di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, dia berharap anak bangsa ke depan juga bisa lebih mahir dalam menggarap proyek infrastruktur lainnya.
"Nah saya harapkan kemampuan di sini ini nanti juga bisa dimanfaatkan di tempat lain. Karena sekarang kita lagi bangun tol di Sumatera (Trans Sumatera), mau menembus Bengkulu untuk masuk ke Pekanbaru itu harus menembus gunung," tukas dia.
Jakarta - Bandung Ditempuh 46 Menit
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno memastikan pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) berjalan sesuai target dan telah memasuki tahap pembangunan jalur elevated (jalur layang).
Hal ini diungkapkan Menteri Rini saat menyaksikan langsung proses instalasi girder di casting yard #1, Cikarang Barat yang merupakan tempat produksi girder terbesar untuk Proyek KCJB pada Senin (30/9).
Prosesi instalasi box girder pertama dengan bobot 900 ton tersebut disaksikan juga oleh Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian, Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin beserta direksi perusahaan BUMN lainnya.
"Ini merupakan pencapaian luar biasa dan suatu lompatan untuk memacu semangat sinergi semua pihak yang terlibat untuk mewujudkan kereta cepat pertama pada 2021. Saya terus mendukung dan mendorong semoga berjalan baik dan dapat beroperasi sesuai yang ditargetkan," tegas Menteri Rini.
Setelah kereta cepat beroperasi, perjalanan Jakarta – Bandung sepanjang lebih dari 140 Km akan dapat dinikmati dengan waktu tempuh kurang dari 60 menit. Adapun keempat stasiun yang akan dilalui kereta cepat yaitu Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini, dan Stasiun Tegalluar.
"Dari total 142,3 Km trase Kereta Cepat, jarak Halim hingga Tegalluar akan dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar 36 menit untuk pejalanan langsung atau sekitar 46 menit untuk perjalanan tidak langsung," ungkap Menteri Rini.
Dengan menawarkan kecepatan dan efisiensi waktu, kereta cepat hadir dengan teknologi modern yang dilengkapi dengan sistem keamanan terbaik sehingga selain kecepatan juga mampu memberikan kenyamanan dan keamanan untuk para penumpang.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra mengatakan, 60 persen dari total keseluruhan trase KCJB didominasi oleh struktur elevated, pemasangan box girder ini akan mendorong percepatan pembangunan trase yang direncanakan tersambung keseluruhannya pada 2020 dan beroperasi 2021. Dia meyakini bahwa selain sebagai milestone, proses instalasi ini dapat menjadi semangat untuk mewujudkan kereta cepat sebagai solusi masyarakat perkotaan dalam bertransportasi antar kota dengan cara dan nuansa yang baru.
"Kereta Cepat Jakarta Bandung hadir sebagai solusi masyarakat dalam bertransportasi antar kota, menawarkan kecepatan dari segi waktu, sehingga perjalanan lebih aman, efektif, efisien, dan nyaman," ujar Chandra.
Selain pemasangan box girder, kabar baik berkenaan dengan progress Proyek KCJB juga datang dari Bandung, di mana salah satu bridge continuous beam yang terbentang di atas ramp jalan tol Purbaleunyi telah sukses tersambung.
"Terdapat milestone lain di mana salah satu bridge continuous beam kita di DK131 yang berlokasi di Buah Batu, Bandung telah sukses tersambung pada Rabu, 25 September lalu," terang Chandra, menyampaikan kabar baik tersebut dalam sambutannya.
Sebagai informasi, untuk memenuhi kebutuhan box girder di sepanjang trase, proyek kereta cepat Jakarta Bandung memiliki tiga buah Casting Yard yang tersebar di beberapa titik di Cikarang dan Bandung. Dalam proses pembangunannya, PT KCIC dan kontraktor yang terlibat dalam proyek pembangunan kereta cepat pertama di Indonesia; Sinohydro, WIKA dan CREC, terus mengupayakan proses pengerjaan dengan metode yang efektif dan efisien agar proyek dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Permudah Aksesibilitas dan Integrasi Jakarta - Bandung
Dengan waktu tempuh yang cepat dan aman serta ditopang oleh teknologi modern, KCJB hadir untuk menjawab kebutuhan aksesibilitas dan mobilisasi masyarakat yang semakin tinggi. Selain itu, moda transportasi ini juga sangat siap berdampingan dengan moda transportasi massal lainnya di setiap titik pemberhentian, yang terdiri dari 4 stasiun, yaitu Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar.
Pada kawasan Halim, stasiun kereta cepat akan terintegrasi dengan Light Rail Transit Jakarta, Bus Rapid Transit (BRT) dan memiliki akses strategis dikarenakan lokasinya yang cukup dekat dengan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma. Dari semua advantage tersebut, kelak KCJB dapat membantu memecahkan stagnasi sehingga konsentrasi mobilisasi transportasi publik di ibukota dapat lebih efektif dan efisien, khususnya pada Kawasan timur Jakarta menuju Bandung maupun sebaliknya.
Hal tersebut disambut baik oleh Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil. Gubernur Jawa Barat akan terus mengupayakan proses integrasi dengan LRT Bandung Raya yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan. Tak hanya itu, KCJB juga akan terintegrasi dengan Kereta Rel Diesel (KRD) yang akan menghubungkan stasiun kereta cepat dengan stasiun kereta api eksisting di kawasan Cimekar, Bandung. Termasuk dengan Bus Rapid Transit (BRT) yang akan dibangun di Karawang dan Walini
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:Menteri Rini: Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung Selesai 50 Persen di 2019Pembebasan Lahan Proyek Kereta Cepat Terhambat di Bandung BaratMenteri Rini: Kereta Cepat Beroperasi 2021, Jakarta-Bandung Hanya 46 MenitGirder Pertama Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Resmi DipasangMenhub Budi Target Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Mulai Dibangun Pertengahan 2020 (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pabrik ini didirikan pengusaha asal China namun memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal.
Baca Selengkapnya"kalau kita perbandingkan dengan Eropa, Amerika, Jepang ya memang ini tidak kalah," kata Erick Thohir.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana membangun kereta cepat Jakarta-Surabaya.
Baca SelengkapnyaPT KCIC membantah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung membuat PT Wika merugi hingga Rp7,2 triliun.
Baca SelengkapnyaLuhut tak banyak berbicara soal isu bahwa impor 3 KRL China ini merupakan jebakan utang dari pengadaan Kereta Cepat Whoosh.
Baca Selengkapnyajika Kereta Cepat Jakarta Surabaya dibangun, rutenya akan melewati KCJB terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaSejumlah menteri, anggota DPR hingga artis ikut mendampingi Jokowi meresmikan Kereta Whoosh itu.
Baca SelengkapnyaSelain harga, alasan KCI memilih KRL baru impor buatan CCRC Sifang terkait spesifikasi teknis.
Baca SelengkapnyaLRT Jabodebek beroperasi hanya dengan 9 trainset dan 131 perjalanan.
Baca SelengkapnyaUntuk pengadaan impor KRL, PT KCI telah mengantongi dana sekitar Rp8,65 triliun.
Baca SelengkapnyaDengan beroperasi secara penuh, pabrik kereta terbesar se-Asia Tenggara tersebut membutuhkan banyak tenaga kerja yang diprioritaskan bagi putra-putri Banyuwangi
Baca Selengkapnya