Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Puja puji Pemerintah Jokowi agar daging sapi beku impor disukai

Puja puji Pemerintah Jokowi agar daging sapi beku impor disukai Ilustrasi sapi. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/DanVostok

Merdeka.com - Harga daging sapi di sejumlah pasar masih bertahan tinggi di kisaran Rp 100.000 per kilogram. Padahal, Presiden Joko Widodo menginginkan harga daging hanya Rp 80.000 per kilogram saat bulan Ramadan dan jelang Lebaran tahun ini.

Berbagai cara dilakukan pemerintah, termasuk mengimpor daging sapi beku dari beberapa negara seperti Australia, Selandia Baru dan India. Namun, impor daging beku ternyata belum ampuh menurunkan harga.

Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan bakal mengimpor 10.000 ton daging beku hingga akhir tahun ini. Namun, 5.000 ton akan dikebut untuk didistribusikan menjelang Lebaran tahun ini.

Namun, banyak pihak tidak setuju dengan aksi impor pemerintah ini. Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi menyebut daging sapi beku yang diimpor pemerintah memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Hal ini berpotensi merugikan konsumen.

"Kandungan air daging beku bisa mencapai 20 persen hingga 30 persen. Bila konsumen membeli satu kilogram daging beku, volume dagingnya hanya tujuh ons hingga delapan ons saja," kata Tulus di Jakarta.

Tulus menyebut, daging beku akan mengalami penyusutan volume setelah mencair. Hal itu akan merugikan konsumen karena tidak mendapatkan volume sesuai yang mereka beli.

Selain itu, Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno juga menyoroti masalah impor daging beku yang dilakukan pemerintah sebagai solusi jangka pendek untuk mengatasi lonjakan harga daging sapi menjelang Idul Fitri.

"Perlu diingat juga konsumen daging sapi dan kebanyakan masyarakat Indonesia tidak terbiasa mengkonsumsi langsung daging beku, hal ini yang menjadi pertanyaan, apakah daging beku akan laku di pasaran atau tidak," tegas Sandiaga.

Pemerintah pun tak tinggal diam. Sejumlah menteri mengungkapkan sejumlah keunggulan daging sapi beku impor agar masyarakat tidak takut untuk mengonsumsi. Berikut sejumlah puja puji pemerintah yang bisa dirangkum merdeka.com.

Daging sapi beku bebas bakteri

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan kualitas daging sapi beku (frozen) impor tetap baik dan sehat untuk dikonsumsi. Bahkan, menurutnya, karena dikemas dalam keadaan beku maka bebas dari bakteri."Kualitas daging beku jadi tetap baik kok, jadi kalau ini frozen itu sehat tidak ada lagi bakteri didalamnya jadi baik untuk dikonsumsi," ucapnya saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta.

Daging sapi beku dihargai tinggi

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan daging sapi beku juga digunakan oleh koki hotel. Daging sapi beku seperti jenis wagyu bahkan dihargai tinggi."Jangan diberi pemahaman kepada masyarakat kita bahwa frozen itu tidak baik justru ini sehat karena semua hotel itu daging frozen. Harganya mahal. Seperti wagyu itu sampai Rp 3 juta dan satu porsi sampai Rp 1 juta dan kami punya pengalaman," jelasnya.

Daging sapi beku banyak digunakan di restoran

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan anggapan daging beku tak laik konsumsi hanya mitos. Menurutnya, setiap restoran steak memakai daging beku dan konsumennya tetap banyak."Mitos (daging beku tak laik konsumsi) jangan dibawa-bawalah, kita harus berdiri di bumi. Kita memang selalu digambarkan selalu lebih suka yang segar, ya kalau (segar) Rp 110.000-Rp 120.000 per kilo, ini (daging beku) harganya Rp 70.000 per kilo," kata Menko Darmin di Kantornya, Jakarta.Menko Darmin mengatakan, selama ini masyarakat cuma membentuk pandangan buruk soal daging beku alias impor. "Itu kan mitos, daging beku itu enak, siapa bilang (tidak enak)," tuturnya.

Harga daging beku murah

Sebanyak sepuluh importir bakal membanjiri pasar Tanah Air dengan stok daging sapi sebanyak 8.110 ton. Ribuan stok setara 47.705 sapi itu bakal di jual di kisaran harga Rp 70.000 per kilogram."Alhamdulillah harganya murah, Rp 70.000 per kilogram," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat mengunjungi PT Indoguna, Jakarta.Itu di bawah harga yang dipatok Presiden Joko Widodo sebesar Rp 80.000 per kilogram."Harapan Beliau agar masyarakat Indonesia bisa nikmati harga daging murah," ungkapnya.

Meski murah, daging beku tetap beri untung

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan pengusaha penjual daging impor tetap meraup untung walau harga daging sapi beku di bawah Rp 80.000 per kilogram (Kg). Menurutnya, rata-rata keuntungan yang didapat para pengusaha bervariasi mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 7.000 per Kg."Ada 10 pengusaha katakan untung, pasti sustain. Kalau 1.000 ton kali Rp 5.000/Kg kan Rp 5 miliar (keuntungan)," jelasnya saat ditemui di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Konsumsi Daging Sapi Melonjak 5 Kali Lipat saat Ramadan, Impor Jadi Solusi
Konsumsi Daging Sapi Melonjak 5 Kali Lipat saat Ramadan, Impor Jadi Solusi

Oleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran
Siap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran

Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia

Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Harga Beras Mahal: Semua Petani Senang
Jokowi soal Harga Beras Mahal: Semua Petani Senang

Jokowi mencatat, saat ini, cadangan beras di gudang Bulog mencapai 1,7 ton.

Baca Selengkapnya
10 Tahun Kepemimpinan Presiden Jokowi di Mata Pedagang Pasar Kaltim
10 Tahun Kepemimpinan Presiden Jokowi di Mata Pedagang Pasar Kaltim

Selama 10 tahun Presiden Jokowi memimpin RI, sejumlah masyarakat punya kesan dan pesan terhadap orang nomor satu di Indonesia itu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Beli Pepaya dan Mangga saat Tinjau Pasar di Deli Serdang: Beberapa Komoditas Pangan Turun
Jokowi Beli Pepaya dan Mangga saat Tinjau Pasar di Deli Serdang: Beberapa Komoditas Pangan Turun

Dalam kunjungan tersebut, Jokowi mengecek stabilitas harga bahan pokok dan memberikan sejumlah bantuan kepada para pedagang.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ternyata Tak Ingin Harga Pangan Terus Turun, Ini Alasannya
Jokowi Ternyata Tak Ingin Harga Pangan Terus Turun, Ini Alasannya

Saat melakukan peninjauan, Jokowi menyebut harga-harga komoditas normal.

Baca Selengkapnya
Harga Bahan Pokok di Pasar Blauran I Salatiga Terus Stabil Cenderung Turun
Harga Bahan Pokok di Pasar Blauran I Salatiga Terus Stabil Cenderung Turun

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur karena harga Bapok, khususnya di Jawa Tengah terpantau stabil cenderung turun.

Baca Selengkapnya
Blusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok
Blusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok

Jokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.

Baca Selengkapnya
Cek Pasar Wonogiri, Jokowi Akui Harga Beras Naik
Cek Pasar Wonogiri, Jokowi Akui Harga Beras Naik

Menurut Jokowi, harga sejumlah bahan pokok di pasar tersebut masih dalam kondisi yang baik. Namun, diakuinya harga beras naik.

Baca Selengkapnya
Kunjungi Pasar Soponyono di Surabaya, Jokowi: Inflasi Pangan Terkendali dengan Baik
Kunjungi Pasar Soponyono di Surabaya, Jokowi: Inflasi Pangan Terkendali dengan Baik

Salah satu bahan pokok yang mengalami penurunan adalah bawang merah yang biasa dijual di atas Rp40 ribu per kilogram, kini hanya Rp25 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan Naik, Jokowi: Patut Kita Syukuri Tidak Drastis, Negara Lain 2 Kali Lipat
Harga Pangan Naik, Jokowi: Patut Kita Syukuri Tidak Drastis, Negara Lain 2 Kali Lipat

Jokowi menyampaikan sulitnya pemerintah menjaga keseimbangan harga beras. Sebab, masyarakat akan mengeluh apabila harga beras naik, sementara petani senang.

Baca Selengkapnya