Pujian dan tips rahasia Presiden Jokowi guna kemajuan pengusaha muda
Merdeka.com - Jumlah pengusaha di Indonesia jauh tertinggal dengan beberapa negara yang ada di Asia, yakni hanya di 1,6 persen. Adapun Singapura yang berkisar 7 persen, dan Malaysia 5 persen.
Padahal, untuk menjadi suatu negara maju, setidaknya Indonesia membutuhkan 2 persen pengusaha. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Indonesia masih membutuhkan jutaan pengusaha baru untuk mencapai dua hingga lima persen jumlah wirausaha dari seluruh populasi penduduk.
"Kita masih butuh 1,7 juta sampai 1,8 juta bahkan butuh 5,8 juta pengusaha kalau menuju empat persen (jumlah wirausaha dari total populasi penduduk)," kata Presiden Jokowi.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa orang terkaya di ASEAN berasal dari Indonesia? Namun tahukah Anda, orang terkaya di ASEAN justru berasal dari Indonesia, meskipun Singapura menduduki peringkat pertama sebagai negara terkaya di Asia Tenggara.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
Presiden Jokowi mengungkap mengapa Indonesia masih jauh tertinggal dari negara terdekatnya itu. "Kenapa baru 1,6 persen yang jadi pengusaha? Padahal di negara lain khususnya ASEAN sudah berkisar 4 persen. Ya karena itu, ketakutan kita bersaing dan kompetisi," kata Jokowi.
Presiden Jokowi yang pernah menjadi pengusaha mebel itu juga memaparkan bahwa dirinya bisa sukses di bidangnya kala itu bukan tanpa rintangan. Jatuh bangun pernah dirasakan.
"Saya dulu semangat banget. Saya alami itu. Saya pernah kehilangan rem tiga kali. Tapi saya coba bangkit lagi. Jadi kalau ingin jadi pengusaha, jangan mikir dulu. Terjuni jalani. Kalau ada persoalan, baru selesaikan. Kalau tidak selesai ya pasti jatuh. Ya bangkit lagi dong, semangat lagi," tuturnya.
Presiden Joko Widodo berpesan agar semua pihak ikut menjaga pasar Indonesia yang potensial agar tidak dimanfaatkan negara lain demi keuntungan sebesar-besarnya. "Jangan mau pasar kita diduduki oleh entrepreneur dari negara lain. Maka, kuasai terlebih dulu," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah meluncurkan program Entepreneur Hub dalam rangka meningkatkan rasio pengusaha baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar perbankan mempermudah pemberian kredit kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaJumlah wirausahawan muda berusia 20-29 tahun masih cukup rendah, yakni sebesar 6,1 juta orang.
Baca SelengkapnyaPadahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaPelaku wirausaha di Indonesia sudah harus matang dengan perencanaan bisnis yang akan dikembangkan.
Baca SelengkapnyaJokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut rasio penduduk Indonesia yang berpendidikan strata 2 (S2) dan strata 3 (S3) masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaPembiayaan UMKM harus dipermudah, karena penyaluran kredit perbankan ke UMKM baru 21 persen dari total kredit yang ada.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaSelama lebih dari 9 tahun menjabat, Presiden Jokowi mengaku kaget melihat angka lulusan S2 dan S3 Indonesia belum mencapai 1 persen.
Baca SelengkapnyaJepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.
Baca Selengkapnya