Pulang dari Singapore Airshow, PT DI bawa 'oleh-oleh' pesanan 75 pesawat Nurtanio
Merdeka.com - Pesawat N219 Nurtanio buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) cukup menarik perhatian dalam pameran kedirgantaraan Singapore Airshow 2018. Bentuknya yang simpel dan harganya terjangkau menjadikannya banyak pesanan.
Dikutip dari laman BUMN, Senin (26/2), Direktur Produksi PTDI, Arie Wibowo, mengatakan pihaknya mendapatkan pesanan 75 unit pesawat N219 di Singapore Airshow. Pesanan tersebut sebagian besar sudah tertuang dalam Letter of Intent (LoI).
Selain itu, Pesawat N219 juga mampu memikat perusahaan perdagangan pesawat asal Singapura, Avitra. Perusahaan itu tertarik untuk memproduksi pesawat yang diberi nama Nurtaino oleh Presiden Joko Widodo itu.
-
Siapa yang menampilkan atraksi dirgantara? Nanti akan ada atraksi udara anggota TNI AU yang menyertai sepanjang pagelaran Gandrung Sewu.
-
Apa nama pesawat angkut pertama Indonesia? Pesawat DC-3 Dakota kemudian diberi nama 'Seulawah'.
-
Apa atraksi dirgantara yang ditampilkan di Banyuwangi? Di antaranya akan ditampilkan pertunjukkan olahraga kedirgantaraan seperti terjun payung, paramotor dan atraksi pesawat swayasa microlight atau pesawat rakitan yang telah mengantongi sertifikasi laik terbang.
-
Bagaimana Soerjadi Soerjadarma mendongkrak minat dirgantara? Sejak saat itu, ia terus berjuang untuk mendongkrak minat dirgantara melalui pendidikan, pelatihan dasar-dasar penerbangan militer.
-
Bagaimana Aerostreet mempromosikan koleksi 'Nusantara'? Tidak hanya itu, brand sepatu lokal ini turut menyiarkan acara akbar ini melalui live streaming di fitur Shopee Live yang sukses disaksikan sebanyak 8000 (delapan ribu) lebih penonton.
-
Mengapa Nissan Livina populer di Indonesia? Kedua model Livina ini cepat meraih popularitas di pasar Indonesia dan menjadi dominan dalam segmen MPV selama bertahun-tahun.
Ketertarikan Avitra diutarakan setelah melihat pesawat Nurtanio di pameran kedirgantaraan Singapore Airshow 2018. "Ada yang mengajak kerja sama perusahaan investasi di China tapi representatifnya di Singapura. Dia ingin kerja sama buat Nurtanio," tuturnya.
Arie menjelaskan, Avitra mengajak PTDI untuk memproduksi dan menjual pesawat Nurtanio di China. Ajakan itu pun disambut baik oleh PTDI meskipun belum ada langkah kongkrit. "Jadi bukan hanya produksi, kita diajak jual juga di sana," tambahnya.
Pesawat N219 memang menyimpan kecanggihan di atas pesawat sejenis buatan asing. Pesawat buatan PTDI ini memiliki kemampuan untuk menjangkau daerah terpencil dengan daya tampung penumpang hingga 19 orang dengan kabin yang luas.
N219 bisa digunakan untuk mengangkut penumpang sipil, angkutan militer, angkutan barang atau kargo, evakuasi medis, hingga bantuan saat bencana alam. Pesawat ini juga tidak memerlukan landasan pacu yang panjang. Dengan kelebihan tersebut, pesawat lebih murah dibandingkan pesawat sejenisnya, yaitu Twin Otter.
Pesawat N219 memiliki kecepatan maksimum mencapai 210 knot, dan kecepatan terendah mencapai 59 knot. Kecepatan ekonomisnya 190 knot. Artinya kecepatan cukup rendah namun pesawat masih bisa terkontrol, ini penting terutama saat memasuki wilayah tebing dan pegunungan.
Dapur pacu pesawat buatan Bandung ini dilengkapi dengan dua mesin Pratt & Whitney Aircraft of Canada Limited PT6A-42 masing-masing bertenaga 850 SHP dan dilengkapi dengan Hartzell 4-Blade Metal Propeller.
N219 mampu mengangkut beban hingga 7.030 kilogram (Kg) saat take off dan 6.940 Kg saat mendarat. Landasan pacu yang dibutuhkan hanya 500 meter.
75 Pesanan tersebut seluruhnya datang dari para gubernur di Indonesia. Di antaranya dari Aceh, Kalimantan Utara dan Papua. Dari ketiga gubernur itu, yang paling banyak memesan yakni gubernur Aceh.
"Paling banyak Gubernur Aceh, dia beli 2 tapi opsi tambah 50 unit," kata Arie.
Para gubernur itu membeli pesawat Nurtanio menggunakan APBD masing-masing. Nantinya pesawat yang dibeli akan dioperasikan oleh operator maskapai yang memiliki Air Operator Certificate (AOC).
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaLima pesawat tersebut merupakan bagian dari pengadaan sembilan unit pesawat NC-212i untuk TNI Angkatan Udara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI.
Baca SelengkapnyaLuhut mengatakan para penerbang itu nantinya akan menunjukkan bakat yang luar biasa di udara sebagai tuan rumah.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni meminta agar pesawat tersebut digunakan sebaik-baiknya dalam menjalankan tugas kepolisian.
Baca SelengkapnyaSalah satu alutsista Indonesia paling laku yaitu Anoa 6x6 yang dibuat PT Pindad. Anoa 6x6 ini dipesan Malaysia, Pakistan, Timor Leste dan lainnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo melaporkan soal perkembangan pertahanan RI kepada Jokowi. Kata dia, Kepala negara sangat puas dan gembira.
Baca SelengkapnyaKaro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan alasan pembelian tersebut, salah satunya terkait menghadapi tahun politik.
Baca SelengkapnyaPesawat dibeli dalam kondisi bekas dari perusahaan di Dublin, Irlandia.
Baca SelengkapnyaPrabowo optimis industri pertahanan Indonesia bisa kuat.
Baca SelengkapnyaPrajurit yang diterjunkan kemungkinan bakal lebih banyak pada saat pelaksanaan upacara kemerdekaan.
Baca Selengkapnya