Puluhan Ribu UMKM di Cianjur Gulung Tikar Dampak Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Puluhan ribu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Cianjur, Jawa Barat terpaksa gulung tikar dan merumahkan ratusan ribu karyawannya karena terdampak Covid-19. Sebagian besar UMKM tersebut bergerak di bidang usaha konveksi dan kerajinan tangan.
Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Cianjur, Tohari Sastra mengatakan, hingga saat ini di Cianjur, terdapat 24 ribu UMKM yang bergerak di berbagai bidang yang didominasi jasa konveksi.
"Sejak merebaknya Covid-19, 10 ribu UMKM bidang konveksi dan kerajinan tangan yang banyak terdampak. Puluhan ribu pengusaha tersebut terpaksa merumahkan pegawainya tanpa dapat memberikan jaminan karena minimnya pesanan sejak Corona mulai merebak," katanya dikutip dari Antara.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Bagaimana UMKM Cianjur tembus pasar ASEAN? Sebelumnya hanya dua produk lokal yang tembus pasar ekspor, yakni radio kayu antik dan sambal honje.
-
Dimana UMKM beroperasi? UMKM meliputi berbagai sektor ekonomi, termasuk kuliner, fashion, otomotif, dan jasa lainnya.
-
Dimana produk UMKM Cianjur dijual di pasar ASEAN? Tahun lalu sejumlah produk UMKM yang sudah memiliki pasar di sejumlah negara ASEAN, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam seperti radio antik dan sambal honje dengan omzet per bulan sekitar ratusan juta rupiah,“ kata Epra, mengutip ANTARA.
-
Apa kontribusi besar UMKM terhadap ekonomi nasional? Jadi kalau melihat data ini UMKM kita ini sumbangsinya terhadap ekonomi nasional kita sangat besar. Bayangkan 97 persen tenaga kerja ini di-supply dari UMKM kita,' ucapnya.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
Sedangkan sisanya yang masih bertahan terpaksa beralih mengerjakan orderan yang didapat dari bidang lain, sebagai upaya untuk tetap bertahan karena karyawan tidak dapat dirumahkan tanpa jaminan terutama menjelang puasa dan hari raya.
Hingga saat ini, pihaknya terus mendata UMKM yang terdampak dan masih bertahan serta terus melakukan pemantauan guna dilaporkan ke Pemkab Cianjur dan Provinsi Jawa Barat untuk mendapatkan bantuan karena termasuk dalam kategori terdampak Covid-19.
"Sesuai dengan petunjuk dari pemprov dan pusat, UMKM yang terdampak akan mendapat bantuan. Sehingga kami terus melakukan pendataan agar mereka yang terdampak mendapat bantuan selama dirumahkan karena sebagian besar dirumahkan tanpa jaminan," katanya.
Jasa Konveksi Rumahkan Karyawan
Sementara Beni Rustandi (40) pengusaha jasa konveksi di Kecamatan Cianjur, mengatakan sudah merumahkan 35 orang karyawannya sejak satu bulan yang lalu karena beberapa pekerjaan yang didapat dari Jakarta, diputus dengan perjanjian.
Pihaknya sempat berharap mendapat pekerjaan dari pemerintah daerah untuk membuat Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker dan jas APD selama penanganan Covid-19, namun hingga saat ini tidak kunjung datang, sehingga puluhan karyawan di rumahkan tanpa jaminan.
"Kami sangat terpaksa merumahkan 35 orang karyawan karena tidak tahu lagi harus berbuat apa akibat sepinya pesanan yang biasanya menjelang puasa hingga satu pekan menjelang lebaran terpaksa kami tolak," katanya.
Dia menambahkan, proyek penanganan Covid-19 yang digembor-gembor pemerintah daerah akan melibatkan pelaku UMKM di Cianjur itu, segera terbukti agar pengusaha jasa konveksi di Cianjur dapat tetap berjalan guna menghidupi pegawai.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah diharap bersikap responsif serta tepat sasaran, sehingga sektor padat karya tekstil ini bisa bertahan menghadapi turbulensi ekonomi.
Baca SelengkapnyaBisnis mitra agen menjadi salah satu solusi dalam penciptaan lapangan kerja baru sekaligus sumber pemasukan yang menguntungkan.
Baca SelengkapnyaAngka ini meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 25.000 orang yang di-PHK.
Baca SelengkapnyaTokopedia dan ShopTokopedia terus berkomitmen untuk membantu UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 memicu komoditas tekstil impor secara lebih bebas ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, tren custom fashion menjadi peluang Usaha Mikro Kecil kuasai pasar lokal.
Baca Selengkapnya