Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Puluhan Ribu UMKM di Cianjur Gulung Tikar Dampak Pandemi Covid-19

Puluhan Ribu UMKM di Cianjur Gulung Tikar Dampak Pandemi Covid-19 industri tekstil di semarang. ©2014 merdeka.com/henny rachma sari

Merdeka.com - Puluhan ribu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Cianjur, Jawa Barat terpaksa gulung tikar dan merumahkan ratusan ribu karyawannya karena terdampak Covid-19. Sebagian besar UMKM tersebut bergerak di bidang usaha konveksi dan kerajinan tangan.

Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Cianjur, Tohari Sastra mengatakan, hingga saat ini di Cianjur, terdapat 24 ribu UMKM yang bergerak di berbagai bidang yang didominasi jasa konveksi.

"Sejak merebaknya Covid-19, 10 ribu UMKM bidang konveksi dan kerajinan tangan yang banyak terdampak. Puluhan ribu pengusaha tersebut terpaksa merumahkan pegawainya tanpa dapat memberikan jaminan karena minimnya pesanan sejak Corona mulai merebak," katanya dikutip dari Antara.

Sedangkan sisanya yang masih bertahan terpaksa beralih mengerjakan orderan yang didapat dari bidang lain, sebagai upaya untuk tetap bertahan karena karyawan tidak dapat dirumahkan tanpa jaminan terutama menjelang puasa dan hari raya.

Hingga saat ini, pihaknya terus mendata UMKM yang terdampak dan masih bertahan serta terus melakukan pemantauan guna dilaporkan ke Pemkab Cianjur dan Provinsi Jawa Barat untuk mendapatkan bantuan karena termasuk dalam kategori terdampak Covid-19.

"Sesuai dengan petunjuk dari pemprov dan pusat, UMKM yang terdampak akan mendapat bantuan. Sehingga kami terus melakukan pendataan agar mereka yang terdampak mendapat bantuan selama dirumahkan karena sebagian besar dirumahkan tanpa jaminan," katanya.

Jasa Konveksi Rumahkan Karyawan

Sementara Beni Rustandi (40) pengusaha jasa konveksi di Kecamatan Cianjur, mengatakan sudah merumahkan 35 orang karyawannya sejak satu bulan yang lalu karena beberapa pekerjaan yang didapat dari Jakarta, diputus dengan perjanjian.

Pihaknya sempat berharap mendapat pekerjaan dari pemerintah daerah untuk membuat Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker dan jas APD selama penanganan Covid-19, namun hingga saat ini tidak kunjung datang, sehingga puluhan karyawan di rumahkan tanpa jaminan.

"Kami sangat terpaksa merumahkan 35 orang karyawan karena tidak tahu lagi harus berbuat apa akibat sepinya pesanan yang biasanya menjelang puasa hingga satu pekan menjelang lebaran terpaksa kami tolak," katanya.

Dia menambahkan, proyek penanganan Covid-19 yang digembor-gembor pemerintah daerah akan melibatkan pelaku UMKM di Cianjur itu, segera terbukti agar pengusaha jasa konveksi di Cianjur dapat tetap berjalan guna menghidupi pegawai.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Siap-Siap, Industri Tekstil Beri Sinyal Ada PHK Massal di 2023
Siap-Siap, Industri Tekstil Beri Sinyal Ada PHK Massal di 2023

Pemerintah diharap bersikap responsif serta tepat sasaran, sehingga sektor padat karya tekstil ini bisa bertahan menghadapi turbulensi ekonomi.

Baca Selengkapnya
UMKM Beralih ke Transaksi Online Makin Ramai, Bisnis Kurir Ekspedisi Kecipratan Cuan
UMKM Beralih ke Transaksi Online Makin Ramai, Bisnis Kurir Ekspedisi Kecipratan Cuan

Bisnis mitra agen menjadi salah satu solusi dalam penciptaan lapangan kerja baru sekaligus sumber pemasukan yang menguntungkan.

Baca Selengkapnya
Industri Tekstil Indonesia Merosot, Waspada PHK Massal Mengintai
Industri Tekstil Indonesia Merosot, Waspada PHK Massal Mengintai

Angka ini meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 25.000 orang yang di-PHK.

Baca Selengkapnya
MelokalDenganBatik Tokopedia dan ShopTokopedia Dongkrak Omzet UMKM, Batik Pandansari Capai Rp300 Juta Per Bulan
MelokalDenganBatik Tokopedia dan ShopTokopedia Dongkrak Omzet UMKM, Batik Pandansari Capai Rp300 Juta Per Bulan

Tokopedia dan ShopTokopedia terus berkomitmen untuk membantu UMKM di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ini Dia 6 Pabrik Tekstil yang Bangkrut di Awal Tahun 2024
Ini Dia 6 Pabrik Tekstil yang Bangkrut di Awal Tahun 2024

Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 memicu komoditas tekstil impor secara lebih bebas ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tren Custom Fashion Diyakini Jadi Peluang UMK Kuasai Pasar Lokal
Tren Custom Fashion Diyakini Jadi Peluang UMK Kuasai Pasar Lokal

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, tren custom fashion menjadi peluang Usaha Mikro Kecil kuasai pasar lokal.

Baca Selengkapnya