Punya anggaran besar, kualitas pendidikan RI harus perbaiki
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Sofyan Djalil mengatakan pertumbuhan pendidikan di Indonesia masih sangat lambat. Sehingga, masih perlu adanya perbaikan kualitas pendidikan.
"Dari pendidikan, data kita menunjukkan anggaran pendidikan dalam APBN meningkat 20 persen sejak 2008. Namun, sampai 2012 tidak terlihat peningkatan kualitas pendidikan," ujar Sofyan dalam Musyawarah Pembangunan Nasional (Musrenbang) di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (20/4).
Dia menambahkan, salah satu permasalahannya terletak pada belum meratanya tenaga pengajar di daerah-daerah terpencil.
-
Apa yang menjadi masalah utama pendidikan? 'Lembaga pendidikan kita sedemikian rupa berada di bawah struktur politik yang menggerogoti kualitas,' katanya.
-
Kenapa gaji guru di Indonesia rendah? Pertimbangannya, pendapatan yang dianggap tidak cukup mensejahterakan kehidupan.
-
Apa solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Palembang? Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
-
Di mana kesenjangan terjadi? Masalah kesenjangan ini tidak hanya terjadi dalam aspek sosial masyarakat, tetapi juga berbagai aspek lainnya. Mulai dari kesenjangan ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga kesenjangan digital.
-
Bagaimana PNM bantu siswa di daerah terpencil? Pada program ruang pintar PNM menyediakan fasilitas lengkap berupa internet dan perangkat lainnya beserta pengajar untuk membantu para siswa-siswi yang memiliki keterbatasan akses pendidikan dan internet di daerah terpencil.
-
Siapa yang terdampak kesenjangan? Dampaknya dapat dirasakan oleh individu dan kelompok yang kurang beruntung, seperti penurunan kualitas hidup, ketidakadilan, perasaan terpinggirkan, dan kesulitan untuk meraih kesempatan yang sama dengan kelompok yang lebih beruntung.
"Data dari Bappenas melalui Kemendikbud, guru dan murid di beberapa daerah sudah ideal. Tapi pemda selalu minta tambah guru honorer. Karena guru bertumpuk di kota, di desa tidak mau lagi mengajar," jelas dia.
Selain tenaga pengajar, masalah lainnya adalah mata pelajaran di Indonesia masih terlalu banyak. Hal tersebut tentunya akan membebankan murid, sehingga mereka akan melakukan berbagai cara untuk bisa menyelesaikan tugas dari setiap mata pelajaran.
"Di Indonesia mata pelajaran sampai 16, sedangkan di luar negeri seperti di Australia hanya 4 mata pelajaran. Tapi anak-anak disana tidak bodoh dari kita. Maka kita harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah ini dalam berbagai bidang," jelas Sofyan.
Untuk itu, dia menambahkan pemerintah akan menentukan target, kebijakan, dan indikator pendidikan yang strategis. Seperti, meningkatkan standar kompetensi guru, dan meningkatkan integritas lingkungan yang diimbangi dengan beban kurikulum.
Bukan hanya itu, pemerintah juga harus menciptakan pendidikan yang menyenangkan dan bebas intimidasi agar sekolah bebas dari bully, terlaksananya kurikulum yang progresif sesuai dengan kebutuhan zaman, dan terlaksananya pendidikan agama dan etika yang menumbuhkan akhlak mulia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPR RI Puan Maharani menyinggung ekosistem pendidikan dan sumber daya manusia (unggul) pada momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024.
Baca Selengkapnya"Saya bandingkan dengan SMK yang ada di kota memang gap-nya sarana prasarana memang sangat jauh berbeda."
Baca SelengkapnyaSaid menilai Indonesia masih gagal memanfaatkan bonus demografi untuk membuat Indonesia lebih produktif.
Baca SelengkapnyaAnggaran 4 persen yang tidak terserap juga bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah uang kuliah bagi sebagian mahasiswa
Baca SelengkapnyaTantangan yang menghantui dunia pendidikan bukan hanya pada aspek siswa atau peserta didiknya saja melainkan juga bagi tenaga didik.
Baca SelengkapnyaPeluang Indonesia menjadi negara maju sangat besar jika masyarakatnya lebih banyak lagi yang berpendidikan tinggi
Baca SelengkapnyaAgar kualitas guru bagus, kesejahteraan mereka harus diperhatikan.
Baca SelengkapnyaPanja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI menyampaikan lima kesimpulan terkait masalah anggaran pendidikan
Baca SelengkapnyaSalah satu, SMA Taruna Nusantara akan dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaPemerintah juga diminta untuk memastikan bahwa semua perguruan tinggi memenuhi standar.
Baca SelengkapnyaMendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim mengatakan Pagu Anggaran Kemendikbudristek TA 2025, sebesar Rp83,19 triliun belum optimal
Baca SelengkapnyaWalaupun Indonesia berstatus sebagai negara berpenghasilan menengah atas, tapi urusan pendidikan kita kalah dengan Vietnam. Kok bisa? Berikut penjelasannya.
Baca Selengkapnya