Punya satelit, BRI hemat biaya operasional Rp 600 M per tahun
Merdeka.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memperkirakan kepemilikan satelit komunikasi sendiri menghemat biaya operasional mencapai Rp 600 miliar per tahun. Selain efisiensi bisnis, kepemilikan satelit ini juga bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah.
"Dengan memiliki satelit yang mendukung komunikasi sendiri, maka kami dapat menekan biaya operasional untuk komunikasi," ujar Direktur Utama Bank BRI, Sofyan Basyir, di Gedung BRI, Jakarta, Senin (28/4).
Menurutnya, tahun depan, penghematan yang bisa diraup mencapai Rp 500 miliar sampai Rp 600 miliar. "Satelit ini paling tidak bisa dipakai 15 tahun, anda bisa hitung berapa efisiensi yang kami dapat," jelas dia.
-
Bagaimana BRI menjaga keamanan transaksi nasabah? BRI juga terus mengimbau dan memberikan edukasi kepada nasabah, serta masyarakat untuk dapat bertransaksi aman dan nyaman.
-
Mengapa BRI optimis dengan kinerjanya? Meskipun demikian, Sunarso tetap optimistis dengan kinerja BRI ke depan dan akan lebih fokus terhadap tantangan domestik.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja positif di tengah ketidakpastian? “Keberhasilan BRI Group menjaga kinerja positif tersebut ditunjukkan dari asset yang secara konsolidasian meningkat 9,93% year on year (yoy) menjadi Rp1.851,97 triliun. Pertumbuhan aset tersebut juga diiringi dengan perolehan laba dalam 9 bulan yang mencapai sebesar Rp44,21 triliun atau tumbuh 12,47% yoy“, jelasnya.
-
Bagaimana BRI menjaga kinerja berkelanjutan? Pedoman itu menjadi perhatian utama BRI dalam menjaga kinerja berkelanjutan dari Insan BRILiaN (pekerja BRI) dan mendorong iklim kerja yang lebih produktif.
-
Bagaimana BRI membantu masyarakat? BRI terus melakukan penguatan terhadap aspek Enviromental, Social & Governance (ESG) secara komprehensif dalam kegiatan bisnisnya.
Sofyan melanjutkan, pihaknya mengakui selama ini sering mendapat keluhan nasabah terkait pelayanan berbasis teknologi informasi. "Kami sering dapat keluhan pak, itu ATM mati (offline) atau di kasir terlampau lama menunggu. Itu bukan masalah teknologi BRI, tapi komunikasinya yang kapasitasnya rendah atau diturunkan," ungkapnya.
"Kalau satelit punya BRI sendiri kualitas jadi prima. Dan ini kan menyangkut masalah reputasi kami juga," tambah dia.
Sofyan memastikan saat satelit ini beroperasi nantinya, maka 19.000 ATM dan 9.800 kantor cabang milik BRI tidak akan mengalami gangguan lagi. "Jika terhubung (ATM) itu tidak akan terputus 24 jam 365 hari, tidak pernah terputus," ujarnya.
Satelit seharga Rp 2,5 triliun ini akan memiliki 45 transponder. Yang akan digunakan BRI untuk keperluan operasional perbankan adalah sebanyak 22-23 transponder. Sedangkan 4 transponder akan diberikan kepada pemerintah Indonesia untuk keperluan pemerintahan, seperti sensus data kependudukan, data pertanian dan lainnya. Sedangkan, sisanya bisa dipergunakan untuk keperluan lain.
Proses desain final dan pembuatan BRISAT akan dilaksanakan di pabrik SSL di Palo Alto California, yang diperkirakan akan memakan waktu 24 bulan. Sehingga diperhitungkan shipment and lunch campaign akan dilakukan 25-26 bulan yang akan datang atau sekitar pertengahan tahun 2016 di Kourou, French Guiana.
BRI sendiri membeli satelit tersebut dari perusahaan profesional asal Amerika Serikat, Space Systems/Loral, LLC (SSL) dan yang meluncurkannya adalah Arianespace yang merupakan perusahaan dari Perancis. Adapun nilai investasinya sekitar USD 200 - 250 juta. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demi memudahkan masyarakat agar lancar bertransaksi selama libur Natal 2023 hingga Tahun Baru 2023, BRI pun telah menyiapkan khas sebesar Rp25,2 triliun.
Baca SelengkapnyaBekerja sama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) fitur ini memungkinkan nasabah melakukan penarikan tunai tanpa kartu fisik
Baca SelengkapnyaBantuan diberikan berupa air mineral, sembako, hingga obat-obatan.
Baca SelengkapnyaFitur baru ini memungkinkan nasabah untuk menarik tunai tanpa memerlukan kartu fisik.
Baca SelengkapnyaHingga September 2024, BRI memiliki 721 ribu e-channel yang terdiri dari 21.221 unit ATM & CRM, serta 700.513 mesin EDC.
Baca SelengkapnyaAgenBRILink sendiri telah menjadi salah satu solusi keuangan inklusif yang andal.
Baca SelengkapnyaBRI mengubah landscape layanan banking hall dari service centre menjadi sales centre secara bertahap.
Baca SelengkapnyaBRI senantiasa menyediakan cara agar seluruh segmen nasabah bisa mendapatkan akses layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaRegional Office BRI Palembang mendapatkan penghargaan Best Risk Management di ajang CNN Indonesia Awards.
Baca SelengkapnyaBRI memiliki lebih dari 721 ribu jaringan e-channel yang terdiri dari 700ribu EDC, 12 ribu mesin ATM dan 9 ribu mesin CRM.
Baca SelengkapnyaBRI memberikan hadiah 'Super AgenBRILink' sebagai apresiasi terhadap kinerja AgenBRILink.
Baca SelengkapnyaBRI menegaskan komitmennya untuk terus memberikan pelayanan kepada nasabah selama libur Nataru.
Baca Selengkapnya