PUPR Anggarkan Rp 587,5 Miliar Revitalisasi 10 Danau di 2019
Merdeka.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengajak komunitas lokal untuk membantu pemerintah menyelamatkan 15 danau yang berada di titik kritis akibat tidak dikelola dengan baik. Ini seiringan dengan program Penyelamatan Danau Prioritas Nasional yang difokuskan pada 15 danau.
Antara lain, Danau Toba (Sumatera Utara), Danau Maninjau, Danau Singkarak dan Danau Kerinci (Sumatera Barat), Danau Rawa Pening (Jawa Tengah), Danau Kaskade Mahakam (Kalimantan Timur), Danau Tondano (Sulawesi Utara),
Lalu, Danau Limboto (Gorontalo), Danau Tempe (Sulawesi Selatan), Danau Poso (Sulawesi Tengah), Danau Sentani (Papua), Danau Rawa Dano (Banten), Danau Sentarum (Kalimantan Barat), Danau Batur (Bali), dan Danau Matani (Sulawesi Selatan).
-
Bagaimana Kementerian PUPR mendorong solusi untuk masalah air di pulau-pulau terluar? Pemerintah Indonesia pun menginisiasi pembentukan Pusat Keunggulan (Center of Excellent) Ketahanan Sumber Daya Air dan Perubahan Iklim yang berfungsi merumuskan pengintegrasian aspek lingkungan dan sosial ekonomi dalam menghadapi perubahan iklim.
-
Bagaimana Kementerian PUPR mengatasi masalah air? Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi.
-
Mengapa Danau Matano menjadi penting bagi masyarakat sekitar? Selain menyimpan potensi alam yang luar biasa, keberadaan Danau Matano sendiri sangatlah penting bagi kehidupan manusia yang tinggal di sekitarnya. Danau ini terdapat mata air yang digunakan sebagai sumber air minum bagi masyarakat di Desa Matano.Kemudian, sumber dayanya yang cukup potensial itu dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang digunakan untuk pabrik tambang nikel.
-
Bagaimana Kementerian PUPR meningkatkan akses air bersih? Melalui investasi yang strategis dan pendekatan inovatif, Indonesia pun juga berhasil memperluas dan meningkatkan akses air bersih bagi banyak komunitas.
-
Dimana Pemkab Banyuwangi fokus menangani banjir? Salah satu yang menjadi perhatian Ipuk adalah kawasan rawan banjir. Seperti di Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi yang sempat dicek langsung oleh Ipuk pada Rabu (1/11). Kawasan yang dilintasi aliran sungai Kalilo itu, kerap dilanda genangan air di kala intensitas hujan tinggi.
-
Bagaimana cara mengatasi pencemaran sungai? Selanjutnya, contoh permasalahan lingkungan hidup yang perlu diwaspadai adalah pencemaran sungai. Sungai merupakan ekosistem air yang sudah sepantasnya selalu terjaga kebersihannya. Karena sungai merupakan salah satu sumber kehidupan manusia. Namun, sungai justru seringkali mendapatkan banyak bahan kimia yang dibuang sebagai limbah produksi. Akibatnya, ekosistem sungai sebagai habitat ikan dan sebagainya terancam rusak.
"Seperti di Rawa Pening, itu pasti ada komunitas. Di sana ada paguyuban nelayan Rawa Pening. Kita harus ajak mereka menangani itu," ujar Menteri Basuki di Jakarta, Selasa (26/3).
Penganggaran aksi penyelamatan danau ini disebutkannya menjadi tanggung jawab dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR. Menurut laporan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Induk Tahun Anggaran 2019, Kementerian PUPR mendapat alokasi dana Rp 587,575 miliar untuk merevitalisasi 10 danau.
Adapun 10 danau tersebut merupakan yang telah mendapat penanganan Kementerian PUPR untuk direvitalisasi, seperti Danau Tondano di Sulawesi Utara dan Danau Limboto di Gorontalo.
Lebih lanjut, Menteri Basuki mengungkapkan, butuh waktu antara 5-7 tahun untuk bisa merevitalisasi danau agar bisa kembali bermanfaat secara ekonomis bagi penduduk sekitar.
"Itu seperti konsep Citarum Harum. Saya melihatnya kalau Citarum itu 7 tahun, memang 5 tahun sudah ada yang bisa. Jadi itu juga supaya penduduk bisa melihat itu bisa jadi kawasan olahraga dayung, ada wisatanya juga," pungkasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bersih-bersih sungai ini akan dikelola oleh komunitas.
Baca SelengkapnyaWWF ke-10 di Bali sukses menghasilkan Compendium of Concrete Deliverables and Actions berupa 113 proyek kesepakatan proyek dan sanitasi senilai USD 9,4 miliar.
Baca SelengkapnyaPrabowo akan menambah sejumlah 15 titik sumber air bersih lagi di wilayah Madura.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyampaikan masih ada 15 titik lagi dalam proses pengerjaan.
Baca SelengkapnyaPemerintah pusat berencana memberikan insentif sebesar Rp10 miliar kepada pemerintah daerah yang bisa mengelola air dengan baik.
Baca SelengkapnyaBasuki mengatakan, Kementerian PUPR telah melakukan penajaman atas usulan kebutuhan anggaran TA 2025 menjadi sebesar Rp136,95 triliun.
Baca SelengkapnyaBila kualitas airnya baik, maka secara tidak langsung akan menjadi daya tarik wisatawan ke Danau Toba
Baca SelengkapnyaReservoir komunal dibangun Perumda PAM Jaya dalam target mencapai 100 persen cakupan pelayanan air perpipaan pada 2030.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta bakal mengalokasikan anggaran untuk pembangunan tanggul laut
Baca SelengkapnyaJika upaya penanganan banjir tidak diatasi dan dijalankan dengan baik, menurut Heru Jakarta akan rawan terhadap air bersih.
Baca SelengkapnyaDuta Kehormatan adalah individu yang memiliki pencapaian sosial yang dapat berkontribusi pada misi dan visi AWC.
Baca SelengkapnyaGaya Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengecek program Citarum Harum bersama Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak mencuri perhatian.
Baca Selengkapnya