Puradelta Lestari raup laba bersih Rp 486 M di semester I-2016
Merdeka.com - PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) meraup laba bersih pada kuartal II-2016 mencapai Rp 214,7 miliar. Sehingga, laba bersih pada semester I-2016 mencapai Rp 486,2 miliar. Margin laba bersih pada kuartal II-2016 mencapai 55,32 persen lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 46,13 persen.
Direktur Puradelta Lestari Hermawan Wijaya mengatakan perseroan juga berhasil meraih pendapatan sebesar Rp 976,6 miliar pada semester I-2016 yang ditopang oleh peningkatan penjualan lahan industri pada kuartal II-2016. Kontribusi penjualan lahan industri masih terbesar yaitu Rp 946,3 miliar atau sebesar 97 persen dari total pendapatan.
"Peningkatan permintaan datang dari berbagai industri mulai dari yang terkait dengan otomotif sampai logistik dan pergudangan, semester pertama lahan yang terjual 11 hektar, dimana sebagian besar penjualan pada semester I-2016 ditopang oleh penjualan lahan industri yang mencapai 10,4 hektar," ujar Hermawan dalam konferensi pers Investor Day, di Jakarta, Selasa (2/8).
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Bagaimana saham bisa untung? Selain dividen, keuntungan lain yang dapat diperoleh berasal dari capital gain, yaitu selisih antara harga jual dan harga beli saham. Ketika harga saham meningkat, investor dapat menjualnya untuk meraih keuntungan.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Siapa yang mengumumkan realisasi investasi? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi tersebut mencapai 129,0 persen dari target Renstra sebesar Rp 1.099,8 triliun.
"Kita juga masih punya kas kokoh senilai Rp 744,8 miliar per 30 Juni kemarin, sehingga mampu untuk menangkap potensi pertumbuhan tanpa harus mengganggu struktur modal," tambahnya.
Pihaknya meyakini penjualan lahan industri akan lebih baik seiring masuknya dana repatriasi sebagai dampak pemberlakuan UU pengampunan pajak atau tax amnesty.
"Penjualan lahan industri akan lebih baik seiring masuknya dana repatriasi sebagai dampak pemberlakuan UU pengampunan pajak," tutupnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatat pra penjualan sebesar Rp628 miliar pada semester I 2023.
Baca SelengkapnyaPT JIEP juga mampu meraih skor penerapan GCG tahun 2023 dengan predikat sangat baik.
Baca SelengkapnyaTak hanya laba meningkat, PT PP meraih kontrak baru senilai Rp15,68 triliun di Juli 2023.
Baca SelengkapnyaStrategi diversifikasi yang dijalankan perusahaan berhasil meningkatkan pendapatan dari batu bara metalurgi hingga 19 persen.
Baca SelengkapnyaPGN mengalirkan volume niaga sebesar 923 BBTUD untuk kebutuhan industri, komersial, transportasi, dan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII mencatatkan kinerja positifnya sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaLaba bersih ini merupakan laba dari entitas induk. Jika dilihat secara laba keseluruhan, nilainya mencapai Rp72 triliun.
Baca SelengkapnyaPHE diharapkan bisa terus meningkatkan kinerja positif sehingga kontribusi terhadap perekonomian nasional akan semakin tinggi.
Baca SelengkapnyaPada Semester I-2024 pendapatan PIS meningkat dari USD1,62 miliar pada Semester I-2023 menjadi USD1,72 miliar pada Semester I-2024.
Baca SelengkapnyaAdapun rincian keberhasilan perseroang antara lain komitmen pembiayaan investasi sebesar Rp137,7 triliun. Total aset pembiayaam dan investasi Rp91,3 triliun.
Baca SelengkapnyaSemen Indonesia dinilai mampu mempertahankan kinerja positif dengan mengamankan sektor penjualan dan pendapatan.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,51 triliun selama periode tahun buku 2022.
Baca Selengkapnya