QRIS Antarnegara Bakal Ramai Dipakai Turis Asing
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan QRIS Antarnegara. Pada tahap pertama, sistem pembayaran QR ini sudah mulai terkoneksi dengan Thailand.
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengatakan, potensi penggunaan QRIS Antarnegara ini nantinya tergantung dari jumlah pemakaian oleh turis.
"Karena kita tidak tahu, berapa jumlah turis yang akan datang. Tetapi kalau ditanya potensinya berapa, ya itu adalah turis-turis yang datang tidak lagi membawa uang cash, tetapi menggunakan QR, menggunakan QRIS," ungkapnya dalam sesi bincang virtual, Selasa (30/8).
-
Dimana saja QRIS dapat digunakan? Lebih jauh lagi, ASPI mengungkap mayoritas merchant yang memakai QRIS berada di Pulau Jawa. Jawa Barat menempati urutan pertama, disusul DKI Jakarta. Kemudian Jawa Timur di posisi ketiga dan dilanjutkan Jawa Tengah, Banten, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Sumatera Selatan, dan DI Yogyakarta.
-
Apa itu QRIS? Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS ini sendiri telah diluncurkan oleh Bank Indonesia di tanggal 17 Agustus 2019.
-
Bagaimana BRI membantu merchant memonitor transaksi QRIS? Hal ini tentunya akan mudah dilakukan oleh merchant QRIS BRI yang sudah memiliki aplikasi BRImerchant karena melalui aplikasi tersebut, merchant dapat mengetahui apabila transaksi pembayaran yang dilakukan customer sukses.
-
Apa tujuan dari penggunaan QRIS? Transaki jual beli menggunakan QRIS pun semakin populer dan digandrungi masyarakat. Hal ini karena memungkinkan pengguna melakukan pembayaran tanpa perlu mengeluarkan uang tunai atau kartu fisik. Tinggal arahkan kamera ponsel pinter untuk memindai kode QR, transaksi pembayaran bisa dilakukan dengan cepat.
-
Apa manfaat utama dari QRIS untuk transaksi di Korea Selatan? Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan dibandingkan dengan penukaran uang di money changer, penggunaan QRIS saat bepergian ke luar negeri jelas lebih menguntungkan karena tidak dikenakan biaya admin 'Ya, bagusan menggunakan QRIS ya. Karena QRIS itu kita tidak kena biaya sama sekali. Yang kena biaya itu adalah vendor, kan. Jadi memang ini program pemerintah untuk mempermudah kelancaran bertransaksi,' kata Ibrahim kepada merdeka.com, Selasa (16/7).
-
Bagaimana QRIS membantu menghindari masalah kekurangan kembalian? 'Misalnya pembayaran tol tanpa menggunakan e-toll. Pada saat kita membayar tol dengan uang cash, kalau kita ada kelebihan, enggak ada kembalian, kita berarti kan ya sudahlah (direlakan). Tapi kalau kita menggunakan e-toll, ya itu kan dengan sendiri kan tidak ada lagi biaya lain,' paparnya.
Fili menuturkan, QRIS ini bisa digunakan oleh turis asing untuk berbelanja di seluruh merchant, selama ada sistem pembayaran QR-nya. "Sama seperti dalam melakukan pembelian, nanti di e-commerce atau tempat wisata, bisa enggak dipakai di sana? Definitely bisa, sepanjang tempat wisatanya pakai QR," ujar dia.
Namun begitu, BI tidak mematok target, berapa jumlah transaksi potensial yang dihasilkan dengan memanfaatkan alat pembayaran digital tersebut. "Kalau tanya, BI punya target? Kita tidak punya target. Di era pandemi ini kita semua lagi uncertainty, tidak pasang target, yang penting interkoneksi sudah dulu," kata Fili.
Sebagai informasi, Bank Indonesia telah memulai langkah awal untuk penerapan QRIS antarnegara untuk empat negara di regional Asean. Setelah Thailand, penggunaan QRIS nantinya bakal bisa diterapkan di Malaysia, Singapura, dan Filipina.
Di Malaysia, transaksi menggunakan QR code masih pada tahap uji coba. Langkah Ini sudah dilakukan sejak Januari. Sementara di Singapura, masih pada di tahap penyelesaian untuk tanda tangan kerjasama antara Bank Indonesia dengan Bank Singapura.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia berencana memperluas QRIS antarnegara, seperti Filipina, Jepang dan Hong Kong.
Baca SelengkapnyaSukses di ASEAN, Bank Indonesia ingin QRIS bisa digunakan di dunia.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran.
Baca SelengkapnyaSistem pembayaran dengan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) telah menjadi salah satu pilihan utama masyarakat dalam bertransaksi non tunai.
Baca SelengkapnyaHarapannya, pemakaian cashless QRIS bisa diterapkan di dua kota suci dan mempermudah digitalisasi keuangan jemaah haji dan umrah.
Baca SelengkapnyaTak hanya dari sisi pengguna saja, jumlah merchant yang menggunakan layanan QRIS untuk bertransaksi sudah mencapai 33,21 juta.
Baca SelengkapnyaKehadiran QRIS merupakan inisiasi dari Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaBisnis waralaba kini makin banyak diminati dan jangkauannya hingga pelosok Indonesia dan mancanegara seperti Malaysia.
Baca SelengkapnyaSejarah lahirnya QRIS sebagai sistem pembayaran elektronik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia menandatangani kerja sama dengan Bank Sentral Uni Emirat Arab.
Baca SelengkapnyaTransaksi QRIS dinilai serupa dengan uang elektronik seperti e-toll.
Baca SelengkapnyaLewat layanan QRIS Tuntas, masyarakat bisa mengambil uang tanpa ke mesin ATM dan menggunakan kartu debit.
Baca Selengkapnya