Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rachmawati: Indonesia banyak rakyat miskin, tak siap hadapi MEA

Rachmawati: Indonesia banyak rakyat miskin, tak siap hadapi MEA Rachmawati Soekarnoputri. kapanlagi.com

Merdeka.com - Rachmawati Soekarnoputri menyebut Indonesia tidak siap menghadapi pasar bebas ASEAN atau biasa disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pasar bebas ASEAN sendiri rencananya akan dimulai pada akhir tahun 2015.

Menurut anak ketiga presiden pertama Indonesia Ir. Sukarno ini Indonesia masih banyak menyimpan masyarakat miskin.

"Jika rakyat masih dalam keadaan miskin seperti sekarang, mereka tidak akan bisa bersaing di MEA," ujar Rachmawati seperti dilansir dari Antara, di Jakarta, Sabtu (11/4).

Orang lain juga bertanya?

Menurut Ketua Yayasan Pendidikan Bung Karno ini, posisi indonesia sudah 'kalah' bahkan sebelum MEA itu dimulai. "Indonesia punya sumber daya alam dan sumber daya manusia sendiri, tetapi kita diwajibkan ikut peraturan MEA. Ini namanya belum apa-apa Indonesia sudah kalah 1-0," katanya.Rachmawati menyarankan agar pemerintah tidak memaksakan Indonesia ikut dalam MEA. Yang perlu saat ini adalah Indonesia harus kembali ke Undang-Undang Dasar 1945."Yang penting adalah, Indonesia harus kembali ke UUD 1945 sebelum amandemen. Setelah itu kita harus membangun negara sesuai dengan Tri Sakti Bung Karno, berdasarkan pemikiran Sukarno tentang pembangunan semesta dan sesuai dengan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945," katanya.Ajaran Tri Sakti, yang dicetuskan Bung Karno pada tahun 1963, meliputi berdaulat politik, berkepribadian dalam kebudayaan dan berdikari di bidang ekonomi. Namun, Rachamawati mengatakan konsep pemikiran tersebut sulit dijalankan pada masa sekarang, di mana menurutnya Indonesia sudah dikelilingi oleh paham neo-liberalisme yang dahulu justru ditentang oleh Bung Karno.

"Saat ini tidak satupun dari ajaran Bung Karno yang diterapkan Indonesia. Bung Karno dan Tri Sakti hanya dijadikan slogan untuk menarik perhatian rakyat dalam pemilu," ujar dia.

Sebagai informasi, masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sendiri akan dimulai pada akhir 2015. Nantinya sebuah negara di Asia Tenggara bisa menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara.

Selain itu, MEA tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, akuntan dan lain-lain.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ditanya Peluang Dicalonkan PDIP Maju Pilkada DKI, Risma: Enggak Berani, Enggak Punya Uang
Ditanya Peluang Dicalonkan PDIP Maju Pilkada DKI, Risma: Enggak Berani, Enggak Punya Uang

Menurut mantan Wali Kota Surabaya ini, memimpin suatu daerah memiliki tanggung jawab yang besar

Baca Selengkapnya
Pensiunan Jenderal TNI Heran Indonesia 78 Tahun Merdeka tapi Tak Bisa Melampaui Malaysia
Pensiunan Jenderal TNI Heran Indonesia 78 Tahun Merdeka tapi Tak Bisa Melampaui Malaysia

Menurut Edy, antangan Indonesia saat ini lebih sulit karena bukan hanya ancaman dari luar, tetapi juga dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Ketua MPR ke Jokowi: Kita Tidak Boleh jadi Negara Gagal dan Bangkrut
Ketua MPR ke Jokowi: Kita Tidak Boleh jadi Negara Gagal dan Bangkrut

Indonesia harus mampu untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Presiden Prabowo: Masih Ada Saudara Kita 70 Tahun Menarik becak, Ini Bukan Ciri-Ciri Bangsa Merdeka
Presiden Prabowo: Masih Ada Saudara Kita 70 Tahun Menarik becak, Ini Bukan Ciri-Ciri Bangsa Merdeka

Bangsa yang merdeka ialah bangsa yang mampu mengentaskan masyarakatnya dari jurang kemiskinan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya
Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya

Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Banggar DPR Soal Orang Miskin
VIDEO: Banggar DPR Soal Orang Miskin "Jika Tak Ada, Baju Bekas Kita Tak Ada yang Beli"

Anggota Banggar DPR, Muhammad Nasir Djamil menyinggung, soal kemiskinan di Indonesia

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Tri Rismaharini, Pernah Nyaris Didepak dari Jabatan Walkot Surabaya hingga Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta dan Jatim
Sisi Lain Tri Rismaharini, Pernah Nyaris Didepak dari Jabatan Walkot Surabaya hingga Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta dan Jatim

Risma masuk dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Budiman Sudjatmiko: Indonesia Butuh Meritokrasi
Budiman Sudjatmiko: Indonesia Butuh Meritokrasi

Budiman menyinggung, demokrasi yang dibicarakan akhir-akhir ini hanya sebatas persoalan eksistensi belaka.

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai Kader PDIP ‘Standing Ovation’ saat Prabowo Pidato Sindir Kerja untuk Kerabat
Ramai-Ramai Kader PDIP ‘Standing Ovation’ saat Prabowo Pidato Sindir Kerja untuk Kerabat

Sejumlah anggota DPR dari PDIP seketika berdiri dan memberikan tepuk tangan atau standing ovation saat Prabowo menyinggung pihak bekerja untuk kerabat.

Baca Selengkapnya
10 Tahun Menjabat, Jokowi Dianggap Gagal Atasi Kemiskinan Ekstrem
10 Tahun Menjabat, Jokowi Dianggap Gagal Atasi Kemiskinan Ekstrem

Target tingkat kemiskinan diiturunkan pada periode kedua Jokowi dalam RPJMN 2020-2024.

Baca Selengkapnya
Jika Gaji Pekerja Belum Rp15 Juta per Bulan dalam 6 Tahun, Indonesia Bisa Gagal Jadi Negara Maju
Jika Gaji Pekerja Belum Rp15 Juta per Bulan dalam 6 Tahun, Indonesia Bisa Gagal Jadi Negara Maju

Indonesia masih punya waktu sampai 2030 untuk bisa menaikan gaji rata-rata para pekerja di level Rp15 juta per bulan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Perlu Waspada Saat Ekonomi Negara Maju Bangkit Kembali
Indonesia Perlu Waspada Saat Ekonomi Negara Maju Bangkit Kembali

Arsjad mengatakan, Indonesia saat ini masih dalam konteks terjebak di perangkat negara berpendapatan menengah (middle income trap).

Baca Selengkapnya