Ragam Modal Indonesia Menjadi Pusat Keuangan Syariah Dunia
Merdeka.com - Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara menyebut, Indonesia berpeluang besar menjadi pusat keuangan syariah dunia. Menyusul, tersedianya sejumlah modal penunjang yang tak dimiliki oleh negara lain.
Modal pertama, ialah pertumbuhan aset keuangan syariah di Indonesia terus menunjukkan peningkatan. Per akhir Maret 2021, total aset keuangan syariah di luar saham syariah mencapai Rp1.863 triliun.
"Tentu saja pencapaian ini tidak terlepas dari kinerja industri perbankan syariah, industri keuangan non bank (IKNB) syariah dan pasar modal syariah yang terus memainkan peranan yang sangat strategis meskipun di masa pandemi Covid-19," ucapnya dalam Webinar Milenial Syariah Festival 2021, Jumat (25/6).
-
Bagaimana OJK kembangkan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis;Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Kenapa OJK dorong pengembangan perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional.Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Kenapa OJK optimis terhadap sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Apa saja upaya OJK untuk perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis;Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Siapa yang dorong penguatan ekosistem keuangan syariah? Muliaman menyebut penguatan ekosistem keuangan syariah perlu didorong melalui kolaborasi seluruh stakeholders.
Modal selanjutnya ialah Indonesia merupakan negara dengan populasi umat muslim terbesar dunia. Sehingga, potensi pasar keuangan syariah dalam negeri sangat seksi untuk dikembangkan secara optimal.
Selain itu, tingginya populasi generasi milenial dan z juga juga merupakan peluang emas untuk menggenjot pertumbuhan keuangan syariah di Tanah Air. Mengingat, mayoritas kedua kelompok tersebut telah memiliki kemampuan keuangan yang cukup baik.
"Maka kelompok milenial ini jelas merupakan critical economic player yang dapat berperan dalam mengakselerasi pertumbuhan keuangan syariah," tekannya.
Oleh karena itu, dia menekankan, tak berlebihan jika Indonesia berpotensi sebagai pusat keuangan syariah dunia. Namun, dengan catatan seluruh modal yang dimiliki bisa dikelola secara baik.
"Dengan segenap potensi ini, kami berharap industri keuangan syariah dapat berperan secara optimal untuk mendukung pertumbuhan perekonomian nasional. Khususnya di masa pandemi," imbuh dia.
Aset Keuangan Syariah Capai Rp 1.863 T
Tirta mengatakan hingga akhir Maret 2021 total aset keuangan syariah mencapai Rp 1.863 triliun, dengan market sharenya di angka 6,4 persen.
"Per akhir Maret 2021 total aset keuangan syariah telah mencapai Rp 1.863 triliun sekitar 10 persen dari total aset industri keuangan, yaitu dari perbankan syariah itu market share-nya 6,4 persen dari non bank Syariah market sharenya 4 persen, dan yang pasar modal Syariah market sharenya cukup tinggi yaitu 17,3 persen," kata Tirta.
Tirta menyebut sebenarnya total aset keuangan syariah Indonesia bisa meningkat lagi. Lantaran Indonesia memiliki potensi ekonomi dan keuangan syariah yang sangat tinggi karena jumlah penduduknya lebih dari 270 juta orang.
"Di mana 80 persen atau sekitar 230 juta penduduk adalah pemeluk agama Islam. Ini yang seharusnya menjadi potensial customer sangat besar bagi ekonomi dan keuangan syariah,” ujarnya.
Lebih lanjut penerbitan peta jalan ekonomi keuangan syariah Indonesia tahun 2019-2024 oleh komite nasional keuangan syariah juga merupakan sebuah tonggak penting dalam perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia.
"Dengan segenap potensi ini kami berharap industri keuangan syariah dapat berperan optimal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional khususnya juga di masa pandemi ini," imbuhnya.
Kendati demikian, masih ada PR besar yang harus diselesaikan terlebih dahulu yaitu mayoritas penduduk Indonesia ternyata belum mengenal produk keuangan syariah dengan baik.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Jokowi, angka-angka industri keuangan syariah tumbuh lebih tinggi dibanding bank nasional.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaPerbankan syariah semakin mendapat perhatian baik di tingkat domestik maupun internasional.
Baca SelengkapnyaSGIE merupakan laporan menyeluruh yang memberikan gambaran mendalam tentang keadaan ekonomi Islam secara global.
Baca SelengkapnyaSebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjadi kiblat bagi inovasi pengembangan ekonomi syariah di masa depan.
Baca SelengkapnyaPenetrasi perbankan syariah di Indonesia hanya sebesar 6,87 persen, terendah dibandingkan negara-negara musllim.
Baca SelengkapnyaPerkembangan industri keuangan syariah di skala global mencatat, Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan menduduki indicator knowledge tertinggi.
Baca Selengkapnyakontribusi ekonomi syariah terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional diperkirakan akan mencapai USD10 miliar setara Rp155,52 triliun atau 1,5 persen PDB nas
Baca SelengkapnyaRapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga.
Baca SelengkapnyaPerekonomian global secara umum mengalami pelemahan dengan inflasi yang terjaga moderat.
Baca SelengkapnyaHal itu berdasarkan rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023
Baca SelengkapnyaOJK menggelar CEO Networking 2023 dengan tema 'Achieving Sustainable Growth through Cohesive Collaboration'.
Baca Selengkapnya