Rajin ke kantor Dahlan Iskan, Dirut Merpati ajukan resign?

Merdeka.com - Maskapai penerbangan nasional Merpati Nusantara Airlines belum juga berhasil keluar dari keterpurukan. Sampai akhir bulan lalu, total utang yang membelit Merpati hampir mendekati angka Rp 8 triliun.
Tiga menteri BUMN mulai dari Sofyan Djalil, Mustafa Abubakar hingga Dahlan Iskan, tidak juga sanggup atau berhasil membawa maskapai penerbangan ini terbang tinggi. Rapor kinerja maskapai tetap saja merah. Bongkar pasang direksi terus dilakukan. Pengisi kursi direktur utama berganti-ganti dalam 10 tahun terakhir.
Di tengah kondisi Merpati yang makin terpuruk, belakangan beredar kabar bahwa Asep Ekanugraha yang kini duduk sebagai direktur utama Merpati, beberapa kali mengajukan pengunduran diri pada Dahlan Iskan. Menurut pengakuan Sekretaris Perusahaan Merpati, Riswanto, beberapa hari terakhir Asep cukup rajin menyambangi kantor Dahlan Iskan di Jalan Medan Merdeka Selatan.
"Memang Pak Asep (Dirut Merpati) sedang sibuk mengunjungi Kementerian BUMN terus sejak Jumat kemarin," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Minggu (13/7).
Namun, Riswanto tidak dapat memastikan bahwa rajinnya Asep ke kantor Dahlan Iskan ada kaitannya dengan kabar pengunduran diri bosnya itu. "Saya belum mendapatkan updatenya, mungkin besok. Belum dapat update langsung dari Pak Asep," katanya.
Walaupun kabar pengunduran diri orang nomor satu di Merpati dihembuskan oleh Dahlan Iskan, Riswanto memastikan bahwa hingga kini Asep tetap melakukan rutinitas sebagai Dirut Merpati. "Masih bekerja, setiap hari, masih normal-normal saja," jelas dia.
Sebelumnya, Menteri BUMN, Dahlan Iskan mengaku belum bersedia mengabulkan permintaan Direktur Utama Merpati ini.
"Dirut (Merpati) memang minta berhenti terus. Dia minta berhenti, tapi belum ada yang mau jadi dirut," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Sabtu (12/7).
Di samping itu, beberapa pekan lalu Panja Merpati bentukan Komisi VI DPR merekomendasikan penggantian Asep, sebagai langkah menyelamatkan Merpati. Direksi sekarang dianggap tak becus mengupayakan restrukturisasi aset. Padahal, maskapai pelat merah ini berulang kali sudah mengganti pucuk pimpinannya selama krisis membelit.
Diberi rekomendasi demikian oleh DPR, Asep saat itu menerima. "Enggak apa-apa (diberhentikan), enggak ada masalah. Pokoknya prinsipnya apa pemegang saham, kita ikuti," ucap Asep di Komplek DPR RI, Senin (7/7). (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya