Rajin menabung, keinginan belanja konsumen Indonesia menurun
Merdeka.com - Keinginan konsumen Indonesia untuk belanja pada kuartal I 2014 tercatat menurun jika dibandingkan kuartal sebelumnya. Hanya 53 persen konsumen Indonesia yang menyatakan bahwa satu tahun ke depan adalah waktu yang baik atau sangat baik untuk membeli barang yang diinginkan atau yang dibutuhkan. Padahal, kuartal IV 2013 terdapat 56 persen konsumen Indonesia berkeinginan belanja.
Hal ini diungkapkan dalam hasil survei perusahaan informasi dan riset global, Nielsen yang diterima merdeka.com di Jakarta, Sabtu (3/5).
Dalam hasil survei ini juga ditemukan bahwa sebagian besar konsumen Indonesia atau 71 persen menyatakan menggunakan uang mereka untuk menabung. Selain itu, 44 persen konsumen menyatakan menggunakan cadangan untuk berlibur, 35 persen untuk investasi saham atau reksadana dan 27 persen untuk hiburan di luar rumah.
-
Siapa yang mengungkapkan kekhawatiran soal demokrasi di Indonesia? Sama halnya dengan Omi, Koordinator Pertemuan Alif Iman Nurlambang mengaku dengan situasi terkini yang menyebut demokrasi Indonesia sedang diontang-anting. Ia mengatakan bahwa sesuai temuan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) diduga ada intervensi dari lembaga eksekutif ke lembaga yudikatif.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Siapa yang mempertanyakan data kerawanan Pemilu di Kaltim? Isran mempertanyakan data yang dikeluarkan oleh Bawaslu tersebut. Sebab dalam riwayatnya, Kaltim tak pernah mengalami kericuhan dalam penyelenggaraan Pemilu.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Dalam hasil survei ini juga ditemukan peningkatan kekhawatiran konsumen Indonesia akan stabilitas politik. Sebanyak 20 persen konsumen Indonesia menyatakan bahwa stabilitas politik adalah kekhawatiran terbesar mereka setelah kondisi ekonomi. Angka konsumen ini meningkat, di mana pada kuartal III 2013 hanya 14 persen konsumen dan meningkat menjadi 18 persen konsumen pada kuartal IV 2013.
Situasi ekonomi juga masih menjadi kekhawatiran di kuartal I 2014 ini. Selanjutnya disusul kekhawatiran akan kesehatan disusul oleh kekhawatiran akan kebahagiaan dan kesejahteraan orang tua. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaAda perbedaan signifikan pada kelompok kelas menengah yang berbelanja menjadi lebih sedikit.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan Indonesia tetap harus waspada meski ketahanan ekonomi domestik dianggap resilience.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani memastikan indeks kepercayaan konsumen (IKK) per Februari 2024 masih relatif stabil yakni di level 123,1.
Baca SelengkapnyaSituasi ini menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaBRI Danareksa Sekuritas menggelar acara Market Outlook bertajuk Strategi Investasi Memasuki Tahun Politik.
Baca SelengkapnyaPenjualan motor Indonesia turun 7,8% di September 2024 dengan skuter matik mendominasi pasar. Ekspor juga menunjukkan penurunan serupa.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan retail di Indonesia hanya tumbuh sebesar 3,2 persen hingga kuartal II-2023 (year on year).
Baca SelengkapnyaLaju inflasi masih terjaga, hanya saja tren deflasi akan mengganggu daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaKebijakan pemerintah membuat daya beli masyarakat semakin amburadul.
Baca SelengkapnyaDikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.
Baca Selengkapnya