Ramadan, pengemis di Jakarta raup penghasilan Rp 2 juta per hari
Merdeka.com - Datangnya bulan Ramadan membawa keuntungan tersendiri pada para pengemis. Bulan yang juga dikenal sebagai bulan penuh berkah ini ternyata meningkatkan pendapatan pengemis cukup signifikan.
Seorang pengemis Rumiyati (54) mengatakan, saat Ramadan, dirinya meraup pendapatan minimal Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta per hari. Biasanya wanita paruh baya ini hanya mendapatkan uang sekitar Rp 500.000 sampai Rp 1 juta dari kegiatan mengemisnya.
"Ada yang bahkan memberikan uang Rp 50.000 sekali ngasih," ujarnya pada merdeka.com saat ditemui di bilangan Fatmawati, Jakarta, Minggu (11/8).
-
Siapa saja pengemis kaya raya di Indonesia? Berikut ini 5 pengemis yang ternyata kaya raya: Legiman di Pati, Jawa Tengah Pada tahun 2019, seorang pengemis bernama Legiman terciduk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Dalam razia itu terungkap Legiman memiliki tabungan mencapai Rp900 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki tanah senilai Rp275 juta dan rumah senilai Rp250 juta. Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari. Sri Keryati di Jakarta Pusat. Dia kedapatan memiliki jumlah emas dan uang hingga Rp23 juta. Sri terjaring petugas dinas sosial saat tengah mengemis di JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) Kramat Sentiong, Jakarta Pusat. Dari PMKS (penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) itu, petugas mendapatkan sejumlah emas, uang kertas sebesar Rp22.750.000 dan uang receh sebanyak Rp313.900. Sehingga totalnya berjumlah Rp23.063.900. Muklis di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menjaring pengemis bernama Muklis yang memiliki harta yang banyak. Muklis terjaring di Flyover Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saat digeledah, Muklis kedapatan memiliki uang Rp90 juta. Uang itu dikumpulkan dari hasil mengemis selama 6 tahun. Uang tersebut dalam bentuk pecahan Rp100 ribu mencapai Rp80 juta. Uang pecahan Rp50 ribu total Rp10 juta. Uang pecahan Rp20 ribu, dan uang receh kecil sebanyak Rp250 ribu. Luthfi Haryono di Gorontalo Pengemis di Gorontalo, bernama Luthfi Haryono membuat heboh jagat media sosial. Luthfi juga berkedok sumbangan masjid dengan membawa proposal ilegal ke setiap rumah dan warung. Waktu ditangkap Luthfi kedapatan bawa uang Rp43 juta dan emas. Sri Siswari Wahyuningsih di Semarang, Jawa Tengah Siswari diketahui memiliki deposito sebesar Rp140 juta dan rekening tabungan sebesar Rp16 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki surat BPKB kendaraan roda dua. Pengemis terlihat sangat lusuh itu mempunyai tiga anak yang saat ini duduk di bangku kuliah. Bahkan ketiga anaknya kuliah di kampus ternama Kota Semarang. Anaknya yang pertama berinisial HMS kuliah di Universitas Perbankan (Unisbank) di Jalan Tri Lomba Juang, Kota Semarang. Kemudian anak kedua berinisial SMS kuliah di jurusan Bahasa Inggris, Universitas Sultan Agung (Unisula), Jalan Raya Kaligawe, Kota Semarang.
-
Bagaimana cara pengemis kaya raya ini mendapatkan uang? Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari.
-
Apa saja harta yang dimiliki pengemis kaya? Dalam razia itu terungkap Legiman memiliki tabungan mencapai Rp900 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki tanah senilai Rp275 juta dan rumah senilai Rp250 juta.
-
Mengapa sedekah di bulan Ramadan begitu istimewa? Sedekah memiliki keutamaan yang tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima, tetapi juga mendatangkan keberkahan bagi pelakunya. Selain keutamaan berlipat ganda, sedekah di Bulan Ramadhan juga dianggap sebagai bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Mengapa pengemis memberikan uang kembalian lebih banyak? 'Oh, tidak apa-apa, Nak. Ambil uang itu, anggap saja saya bersedekah.'
-
Siapa yang beruntung di bulan Ramadan? Bulan Puasa adalah bulan penuh ampunan, lebih baik daripada seribu bulan
Mengapa bisa sebesar itu pendapatannya? Wanita asal Tegal ini mengungkapkan strateginya yakni pada siang hari dia mengemis di jalanan seperti biasa atau di lokasi pemakaman untuk meminta kepada para peziarah. Sementara, saat malam datang, dia berpindah menuju masjid tempat pelaksanaan ibadah tarawih untuk meminta-minta sesudahnya.
"Orang-orang lebih mudah memberikan uang saat bulan ini," tuturnya.
Ternyata ibu dari 3 anak ini tidak betul-betul miskin. Dia mengaku bahwa dirinya memiliki sawah di kampung halamannya. Kegiatan mengemis ini dilakukan biasanya saat dia menunggu musim panen.
"Atau ya memang karena bulan Ramadan ini," ucapnya.
Yati, panggilan akrabnya, menyatakan dirinya tidak malu pada kegiatan sambilannya ini. Pasalnya, di kampung halamannya, dia tidak sendiri yang melakukan hal tersebut.
"Yang penting kan halal, mas. Dari pada mencuri," imbuhnya.
Sebelumnya, Petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menemukan fakta mengejutkan. Dalam sehari, pengemis di Jakarta bisa mengantongi penghasilan sekitar Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta.
"Kalau yang segitu biasanya didapat pengemis dengan tingkat kekasihanan yang sangat sangat kasihan. Seperti pengemis kakek-kakek atau ibu-ibu yang mengemis dengan membawa anaknya," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda.
Kemudian, lanjutnya, untuk pengemis dengan tingkat kasihan yang standar atau biasa saja dalam sehari bisa mendapatkan sekitar Rp 450 ribu hingga Rp 500 ribu.
"Itu seperti anak-anak jalanan yang saat mengemis mengandalkan muka memelas," tuturnya.
Satu hari Rp 1 juta, kalikan 30 hari. Pengemis ini bisa dapat Rp 30 juta per bulan. Bermodal perkusi dari tutup botol, anak-anak jalanan mengantongi Rp 12 juta lebih.
Maka silakan bandingkan dengan gaji manajer di Jakarta. Penelusuran merdeka.com, gaji manajer di Jakarta rata-rata berkisar Rp 12 hingga 20 jutaan. Gaji pemimpin cabang sebuah bank rata-rata Rp 16 juta. Sementara Kepala Divisi Rp 20 juta.
Rata-rata butuh waktu sekitar tujuh tahun bagi seorang profesional mencapai level manajer. Tak mudah mencapai posisi itu.
Untuk fresh graduate atau sarjana yang baru lulus dan tak punya pengalaman kerja. Kisaran gajinya Rp 2 juta hingga Rp 3,5 juta. Jika beruntung, ada perusahaan yang mau memberi hingga di atas Rp 4 juta. Tapi sangat jarang.
Luar biasa memang. Gaji seorang manajer kalah oleh pengemis. Teller bank yang selalu tampil cantik dan modis, gajinya hanya sepertiga anak jalanan yang bermodal tampang memelas.
"Karena pendapatan yang terbilang fantastis itulah, para pengemis enggan beralih profesi. Cukup bermodal tampang memelas, tanpa skill apapun mereka bisa dapat uang banyak dengan mudah," kata Miftahul Huda.
Dia menambahkan maraknya pengemis dan gelandangan yang tersebar di Ibukota disinyalir sudah teroganisir. Diduga ada sindikat yang mengatur kelompok pengemis yang kerap mendrop mereka di suatu tempat untuk kemudian 'beroperasi' di wilayah yang telah ditentukan.
"Kita pernah menelusuri ke kampung halamannya. Dan memang nyatanya mereka punya rumah yang bisa dibilang lebih dari cukuplah di kampungnya itu. Itu fakta yang kita dapatkan," jelas Miftahul. (mdk/bmo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengemis tampak menolak uang Rp2 ribu dari pengendara mobil lantaran nominal yang diminta tak sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Baca SelengkapnyaPemkab Bekasi rutin melakukan razia kepada para pengemis dan anak jalanan
Baca SelengkapnyaPengemis asal Bojonegoro kedapatan membawa uang Rp18 juta lebih saat beraksi di Senayan. Begini nasibnya sekarang.
Baca SelengkapnyaIni menjadi tahun ke-7 warga RT 02/04 Jati Padang dan para donatur membagikan sayuran, bahan makanan, dan baju bekas layak pakai untuk warga kurang mampu.
Baca SelengkapnyaFenomena Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) musiman kerap muncul di sejumlah kota besar di bulan Ramadan. Tak terkecuali di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaIdentik dengan kemiskinan, namun 5 pengemis ini justru memiliki harta kekayaan dari hasil belas kasihan masyarakat.
Baca SelengkapnyaTakjil yang dibagikan gratis ini berasal dari dana sumbangan warga sekitar masjid.
Baca SelengkapnyaDinsos DKI Jakarta menemukan pengemis dengan berpura-pura memiliki kaki buntung di Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaSetiap hari menjelang waktu berbuka puasa, pengurus Masjid At-Taqwa membagikan ratusan paket takjil gratis berupa berbagai macam menu makanan dan minuman.
Baca SelengkapnyaSeorang konglomerat asal Jawa Barat Haji Asep Wawan dahulu hidup di bawah garis kemiskinan, maka saat kaya ia bertekad tidak akan pernah putus bersedekah.
Baca SelengkapnyaRatusan takjil gratis itu dibagikan kepada pengendara yang tak mempunyai waktu berbuka di rumah karena terjebak kemacetan.
Baca Selengkapnya