Ramai-Ramai Netizen Kenang Kebersamaan dengan Toko Gunung Agung
Merdeka.com - Toko Gunung Agung kini ramai dibicarakan oleh warganet di media sosial. Kabarnya toko buku ini akan menutup seluruh gerainya pada akhir tahun ini.
Hal itu pun sangat membuat kaget pelanggan-pelanggan toko buku tersebut. Beberapa warganet melalui Twitter melontarkan komentar kesedihan atas keputusan Toko Gunung Agung yang diambil.
Dikutip dari Twitter, Senin (22/5), @SuburUdi mengatakan bahwa toko tersebut menjadi saksi pembelajaran ketika dirinya masih menduduki bangku kuliah. Karena dia dapat membaca buku pengetahuan pada saat itu, walaupun tak sempat membelinya.
-
Apa yang terjadi pada Toko Buku Gunung Agung? Toko Buku Gunung Agung kini gulung tikar. Tinggal menghitung hari seluruh tokonya ditutup total.
-
Kapan Toko Gunung Agung mulai tutup? Sejak 2020, beberapa tokonya ditutup perlahan.
-
Kenapa Toko Gunung Agung tutup? Toko ini ditutup lantaran kerugian operasional semakin membengkak.
-
Dimana toko Gunung Agung tutup? Seperti di Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi, dan Jakarta.
-
Bagaimana Toko Buku Bandung menarik pengunjung? Caranya adalah dengan membuat kondisi toko buku seramah mungkin bagi pengunjung, termasuk menghadirkan aneka jenis buku dengan harga terjangkau agar semakin banyak menarik para pembaca buku dalam mencari buku favoritnya.
-
Apa yang viral di media sosial? Sontak saja, momen tersebut menjadi sorotan hingga viral di media sosial.
"Dulu waktu masih kuliah tahun 90an, setiap ke toko Gunung Agung cuma numpang baca doang entah itu baca ilmu pengetahuan, novel de el el. Terimakasih Toko Gunung Agung sudah kasih ilmu pengetahuan gratis meski nggak beli buku di toko mu tapi bisa numpang baca buku-buku bermutu," tulis @SuburUdi.
"Tempang langganan dulu, sayang sekali ya. Mungkin menyesuaikan aman mau buka toko onlinenya," tulis @k4ngdee.
"Inget jaman dulu pas kecil tiap dapat uang lebarang dibuat ke Gunung Agung atau Gramedia beli novel atau komik. Sekarang kalau mau baca mending beli di kindle," tulis @hergimerc.
"Loh di Gunung Agung tempatku masih banyak yang suka narik perhatian aku kok bukunya. Yahk kok tutup," tulis @allyoveusomuch.
"Toko buku legend biasa suka beli di BIP kalau nggak di Kings lama lebih komplit dan bagusan Gunung AGung si dulu mah daripada Gramedia," @rhesaCiel.
Toko Gunung Agung Ditutup Bertahap Sejak 2020
Sejak pandemi Covid-19 pada 2020 perusahaan telah melakukan langkah efisiensi dengan menutup beberapa toko buku Gunung Agung yang tersebar di beberapa kota, seperti Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi, dan Jakarta.
"Penutupan toko/outlet tidak hanya kami lakukan akibat dampak dari pandemi Covid-19 pada tahun 2020 saja, karena kami telah melakukan efisiensi dan efektivitas usaha sejak 2013," tulis direksi PT GA Tiga Belas.
Perusahaan juga mengatakan, alasan efisiensi dan efektivitas usaha tersebut dilakukan untuk berjuang menjaga kelangsungan usaha dan mengatasi kerugian usaha akibat masalah beban biaya operasional tidak sebanding dengan pencapaian penjualan setiap tahunnya.
Hal itu dilakukan akibat masalah beban biaya operasional yang besar dan tidak sebanding dengan pencapaian penjualan setiap tahun yang semakin berat dengan terjadinya pandemi COVID-19 pada awal 2020. Penutupan toko/outlet yang terjadi pada 2020 bukan merupakan penutupan toko/outlet yang terakhir karena pada 2023 juga berencana menutup toko/outlet milik perseroan yang tersisa.
"Keputusan ini harus kami ambil karena kami tidak dapat bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulan yang semakin besar. Dalam pelaksanaan penutupan toko/outlet yang mana terjadi dalam kurun waktu 2020 sampai dengan 2023 kami melakukannya secara bertahap dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku," tulis perseroan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Toko Buku Gunung Agung memberikan promo buy 1 get 3 untuk memikat para pengunjung jelang tutup permanen.
Baca SelengkapnyaHanya tinggal menghitung hari Toko Buku Gunung Agung ditutup total.
Baca SelengkapnyaToko buku lawas di gang Jalan Dewi Sartika ini masih terus eksis hingga kini.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaKondisi Pasar Kenari yang sepi pengunjung membuat pedagang buku memutar otak untuk mendapatkan pembeli.
Baca SelengkapnyaTikTok Shop secara resmi berhenti beroperasi di Indonesia mulai besok.
Baca SelengkapnyaMenjelang dimulainya tahun ajaran 2023/2024, berbagai perlengkapan sekolah banyak diburu warga.
Baca SelengkapnyaGunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.
Baca SelengkapnyaPenutupan ini merupakan buntut dari revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50 Tahun 2020 menjadi Permendag Nomo 31 Tahun 2023.
Baca SelengkapnyaUsai menerbitkan larangan TikTok Shop untuk berjualan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau situasi terbaru Pasar Tanah Abang.
Baca SelengkapnyaSetelah TikTok Shop resmi ditutup pekan lalu, sejumlah pengunjung mulai berlalu-lalang di kawasan Pasar Tanah Abang yang sebelumnya dikabarkan sepi.
Baca SelengkapnyaPemerintah resmi menutup TikTok Shop merujuk pada Permendag Nomor 31 Tahun 2023.
Baca Selengkapnya