Ramai sentimen negatif, Rupiah diprediksi masih bergerak melemah
Merdeka.com - Pergerakan nilai tukar Rupiah diperkirakan masih menunjukan pelemahan. Kondisi yang ada dan sentimen di pasar memang belum menunjukan adanya perbaikan sehingga terefleksi pada pergerakan Rupiah.
"Laju Rupiah di atas target support 14.125. Rp 14.125-14.090 (kurs tengah BI)," ujar Analis PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada kepada merdeka.com, Jakarta, Kamis (27/6).
Menurut dia, masih melemahnya sejumlah mata uang Asia dimotori oleh Yuan turut berimbas pada Rupiah. Selain itu juga diiringi adanya anggapan membaiknya data perumahan AS cukup mendukung kenaikan Fed rate.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Bagaimana pengaruh politik uang? Politik uang memengaruhi hasil pemilu dengan beberapa cara, antara lain: Merusak integritas demokrasi: Politik uang merusak integritas pemilihan umum dan mencederai prinsip demokrasi yang adil dan transparan. Kandidat atau partai politik yang menggunakan politik uang untuk memenangkan pemilihan dapat memperoleh keuntungan tidak adil dan mengorbankan kepentingan rakyat.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Kenapa uang Jepang di Sumatera menyebabkan inflasi? Di Provinsi Sumatra banyak beredar mata uang Jepang yang sudah menjadi alat tukar sehari-hari masyarakat. Akan tetapi, peredaran mata uang ini justru mengakibatkan inflasi, sehingga nilainya terus merosot dan harga-harga barang terus melambung.
-
Kenapa mata uang Indonesia disebut Rupiah? Nama Rupiah dipilih sebagai nama mata uang Indonesia karena, kuatnya pengaruh budaya India selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yang berlangsung selama ratusan tahun.
"Laju Rupiah pun tak ubahnya seperti nomor call center dan bahkan telah melewati banyak nomor call center, (14000-BMRI, 14005-Bukopin, 14008-UOB, 14017-BRI, 14022-KFC, 14041-CIMB Niaga, 14045-McD, 14049-BJBR, 14080-Walls, dan 14099-Solaria)," kata dia.
Lebih lanjut, Reza menyampaikan, belum adanya penyeimbang sentimen negatif dan belum adanya hal-hal bersifat makroekonomi yang menunjukan adanya upaya perbaikan, akan berpotensi menekan laju Rupiah.
"Laju Rupiah telah berada di level oversold namun, tampaknya belum ada tanda-tanda untuk menguat seiring minimnya sentimen positif. Tetap waspadai jika laju Rupiah kembali melanjutkan pelemahan," jelasnya.
Sebelumnya, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS di pasar uang spot antrabank Jakarta hari ini bergerak melemah sebesar 45 poin menjadi 14.099 per USD, setelah pada hari sebelumnya ditutup pada 14.054 per USD.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaLaju Rupiah sore ini dipengaruhi oleh kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaSaat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaBerbagai faktor eksternal dan internal menjadi penyebab utama melemahnya mata uang Indonesia ini.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca Selengkapnya